Siap Jualan dan Bangun Pabrik Mobil Listrik, VinFast Dapat Banyak Insentif dari Pemerintah RI

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memastikan pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast akan berinvestasi di Indonesia dengan mengucurkan dana hingga USD1,2 miliar.

Yang perlu digaris bawahi, modal VinFast di Indonesia rencananya akan digunakan untuk menjadi sebuah perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik.

Hal ini disampaikan langsung Kementerian Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari VinFast, yang dihadiri oleh Manufacturing Division Deputy CEO of VinFast Phạm Nhật Quân Anh, CEO VinFast Indonesia & Malaysia Trần Quốc Huy, Director of GSM - Xanh SM Nguyễn Văn Thanh, serta Senior Assistant to the Chairman International Relations Director, Nguyễn Đức Thanh.

Baca juga: VinFast Siap Bikin Pabrik Mobil Listrik di Bekasi Buat Saingi Wuling

“Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mengingat potensi yang besar di Indonesia,” ungkap Agus dalam keterangannya. 

Tentu saja dengan kabar VinFast untuk menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia kini jadi kenyataan, dan sebagai tahap awal mereka akan membangun pabrik di tahun ini dengan mengucurkan dana USD200 juta.

“VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektar,” ujar Agus. 

Baca juga: Pemerintah Indonesia Ajak Vietnam untuk Investasi di Kendaraan Listrik

Rencananya, pabrik yang akan beroperasi pada tahun 2026 dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun, ditargetkan penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 1.000-3.000 orang. 

Baca juga: Ini Mobil-mobil VinFast dari Vietnam yang Sudah Didaftarkan ke Indonesia, Ada Mobil Listrik

Insentif yang Didapat VinFast Jika Berinvestasi di Indonesia

Kehadiran pabrikan otomotif untuk berbisnis di Indonesia, terlebih dengan teknologi listrik, tak lepas dari usaha pemerintah yang menelurkan berbagai regulasi. 

Termasuk yang baru disahkan yaitu Peraturan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.6 Tahun 2023 tentang Pedoman dan Tata Kelola Pemberian Insentif Impor dan/atau Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat dalam Rangka Percepatan Investasi.

Hal inilah menjadi langkah perusahaan yang baru masuk Indonesia bisa melakukan uji pasar terlebih dahulu melalui produknya yang diimpor utuh atau Completely Built Up, karena sudah mendapat fasilitas pajak bea masuk 0 persen dan pajak barang mewah 0 persen.

Selanjutnya, pada tahap produksi, perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas tarif 0 persen untuk skema impor Completely Knock Down (CKD) atau Incompletely Knock Down (IKD) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No 29 Tahun 2023. 

Selain itu, fasilitas Pajak Barang Mewah 0 persen juga dapat dimanfaatkan, jika mencapai persyaratan minimum kandungan lokal sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden No 79 Tahun 2023.

Maka dari itu, terkait rencana investasi VinFast ini, Pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, termasuk untuk industri kendaraan listrik, antara lain fasilitas tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, serta insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Sebagai permulaan, kabarnya mobil listrik VinFast dengan setir kanan, seperti VF 5 dan VF 6, akan memasuki pasar di Indonesia pada tahun ini.

Dikabarkan juga mobil listrik VinFast bakal diperkenalkan di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

VinFast Ingin Investasi di IKN

Pasar Indonesia memang terus mengalami perkembangan, bahkan hal tersebut dianggap sangat seksi bagi pabrikan otomotif dunia. 

VinFas sendiri mengaku, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim usaha yang kondusif. 

“VinFast juga berminat untuk membuat bus listrik, bahkan mereka juga ingin berinvestasi di IKN,” ucap Agus.

Menurutnya,  VinFast akan berkolaborasi dengan perusahaan dalam negeri untuk proses produksi. 

Selain itu bermitra dengan perusahaan transportasi dan penyedia jasa teknologi dalam rangka ekspansi untuk kendaraan taksi listrik.