Mitsubishi Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid sudah diumumkan bakal debut di Thailand 1 Februari 2024.
Kabar mengenai Mitsubishi menghadirkan mobil hybrid ini sudah terendus sejak pengumuman rencana bisnis jangka menengah yang oleh perusahaan Jepang Mitsubishi Motors Corporation dinamai 'Challenge 2025'.
Ada tiga unit mobil hybrid yang dipersiapkan dalam lima tahun ke depan dan satu diantaranya dari model Mitsubishi Xpander.
Berdasarkan teaser product rollout yang dibuat Mitsubishi, sosok Mitsubishi Xpander Hybrid disebutkan bakal hadir pada tahun 2024.
Baca juga: Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Hybrid Debut 1 Februari 2024
Kemungkinan munculnya Expander hybrid ini bertepatan dengan meluncur Xpander generasi kedua.
Sebab jika dilihat dari usia Xpander, tahun ini waktu yang tepat untuk melakukan perubahan secara menyeluruh, mengingat mobil ini pertama kali meluncur pada tahun 2017.
Hingga artikel ini dipublikasikan, belum ada informasi resmi mengenai spesifikasi Mitsubishi Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid.
Namun melalui poster yang mereka sebar di lini sosial media akun resmi Facebook Mitsubishi Motors Thailand terlihat jelas kalau Xpander akan berubah jadi HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan juga Xpander Cross akan jadi HEV.
Berarti jelas, kedua mobil ini akan berubah menggunakan teknologi hybrid, bukan plug-in hybrid seperti yang sudah mereka aplikasikan pada Outlander PHEV.
Baca juga: Mitsubishi Siapkan 16 Model Baru, Termasuk Xpander Hybrid dan XFC Concept
Selain informasi jadwal peluncuran, dari poster yang diunggah Mitsubishi Thailand itu juga ada hal yang menarik.
Yakni adanya kata "e:Motion" yang kemungkinan besar adalah teknologi hybrid dari kedua mobil baru Mitsubishi tersebut.
Awalnya kami menduga Xpander hybrid akan memakai mesin bensin 1.500 cc MIVEC miliknya terdahulu yang kemudian ditambah baterai dan motor listrik yang memungkinkan kondisi dimana mobil bisa melaju hanya mengandalkan daya baterai dan penggerak motor listriknya.
Mengingat teknologi ini juga sudah diaplikasikan Mitsubishi pada Outlander PHEV yang memiliki pilihan mode berkendara EV Mode serta Hybrid Mode.
Baca juga: Mengenal Teknologi e-Power di Nissan, Mobil Listrik Tapi Nggak Perlu Charging Station
Namun dikutip dari Autoindustriya, Rabu (31/01/2024), penempatan nama e-Motion mengingatkan kita pada teknologi e-Power dari Nissan.
Mengingat Mitsubishi merupakan satu aliansi dengan Nissan dan Renault, maka mungkin saja Xpander HEV dan Xpander Cross HEV juga menggunakan teknologi e-Power dari Nissan.
Apalagi Nissan juga sudah tercatat sukses dengan sistem e-Power tersebut yang dipasang pada Kicks, X-Trail, serta Serena.
Bisa jadi Mitsubishi akan memakai teknologi ini demi menghemat biaya penelitian dna pengembangan jika menggunakan teknologi yang benar-benar baru lagi.
Belum lagi teknologi e-Power ini terbukti bukan saja mampu menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tapi juga memberikan dinamika berkendara yang sama menyenangkannya dengan mesin bakar murni (ICE) baik saat dipakai di mobil berdimensi compact, MPV, hingga SUV.
Kalau kalian familiar dengan teknologi e-Power dari Nissan melalui Nissan Kicks, hal tersebut sangat wajar.
Sebab dikutip dari situs resmi Nissan Indonesia, e-Power adalah teknologi elektrifikasi Nissan yang pertama kali diterapkan pada Kicks sekitar September 2020.
Teknologi ini menggunakan tiga komponen utama yaitu mesin bensin 3 silinder, generator, dan motor listrik yang terintegrasi dengan inverter.
Mesin ICE (Internal Combustion Engine) 3 silinder yang terpasang bukan bertugas menggerakkan roda, tetapi menggerakkan generator untuk mengisi daya listrik ke baterai.
Nantinya baterai tersebut akan memasok kebutuhan daya listrik ke motor electric untuk menghasilkan tenaga guna menggerakkan mobil.
Dengan demikian, mobil bisa melaju dan berakselerasi dengan halus dan tanpa suara mesin karena sumber tenaganya dari motor elektrik.
Jadi mobil Nissan yang sudah dilengkapi e-Power tetap membutuhkan bahan bakar (BBM) yang dibutuhkan bagi mesin 3 silinder tersebut untuk bekerja.
Tapi mobil ini sepenuhnya digerakkan oleh tenaga baterai dan motor listrik, yang uniknya tidak butuh pengecasan eksternal layaknya mobil PHEV atau BEV.
Nah mesin bensin 3 silinder yang terpasang pada model-model Nissan berteknologi e-Power ini memiliki variasi kapasitas silinder.
Misalnya pada Kicks e-Power memakai mesin bensin 1.200 cc 3 silinder, sedangkan pada Serena e-Power pakai mesin 1.400 cc 3 silinder, sementara di X-Trail e-Power pakai mesin bensin 1.500 cc Turbo 3 silinder.
Jika memang prediksi Mitsubishi akan menggunakan teknologi e-Power dari Nissan, maka kemungkinan besar yang akan diaplikasikan adalah mesin dari Nissan Kicks e-Power.
Kalau kita lihat, spesifikasi Mitsubishi Xpander saat ini menggunakan mesin 1.500 cc MIVEC DOHC 4 silinder 16 katup.
Mesin tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga puncak 105 PS di 6.000 rpm dengan torsi 141 Nm pada 4.000 rpm, serta dikombinasikan dengan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis CVT.
Sementara itu untuk Nissan Kicks e-Power memakai mesin bensin berkode HR12 3 silinder DOHC yang berkapasitas 1.200 cc.
Mesin dengan daya puncak 82 PS di 6.000 rpm dan torsi 103 Nm pada 3.600-5.200 rpm itu hanya bertugas mengisi daya listrik ke baterai secara otomatis jika diperlukan, jadi mesin ini tidak bekerja terus menerus.
Kemudian mesin ini dikombinasikan motor listrik EM47 dan baterai Lithium-Ion yang mampu menghasilkan tenaga puncak 136 PS serta torsi 280 Nm untuk menggerakkan roda.
Selain teknologi e-Power, mobil ini turut dilengkapi fitur e-Pedal, fitur ini mengurangi kebutuhan untuk berpindah dari satu pedal ke pedal lainnya.
Untuk kelebihannya, ketika melepas pedal mobil akan menghasilkan daya seperti pengereman halus yang fungsinya untuk menghasilkan pasokan daya listrik ke baterai.
Perlu diketahui, Kicks e-Power yang saat ini beredar di Indonesia telah mengalami beberapa aspek perubahan.
Antara lain baterainya jadi lebih besar awalnya 1,57 kWh menjadi 2,1 kWh yang memberikan efek jarak tempuh 30% lebih panjang saat menggunakan mode EV.
Kemudian secara size ada perubahan di inverternya sebelumya terpisah dengan modul, kini jadi satu dengan inverter, sehingga membuat ukuran mesin jadi lebih compact.
Jadi, apakah Mitsubishi Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid akan menggunakan mesin yang sama dengan Nissan Kicks e-Power?
Perbandingan Spesifikasi | ||
---|---|---|
Mitsubishi Xpander | Nissan Kicks e-Power | |
Mesin | ||
Tipe mesin | MIVEC DOHC 16 valve | HR12 |
Isi silinder | 1.499 cc | 1.198 cc |
Jumlah silinder | 4 | 3 |
Daya maksimum | 105 PS @6.000 rpm | 82 PS @6.000 rpm |
Tosi makismum | 141 Nm @4.000 rpm | 103 Nm @3.600-5.200 rpm |
Motor listrik | - | EM47 |
Daya motor listrik | - | 136 PS |
Torsi motor listrik | - | 280 Nm |
Tipe baterai | - | Lithium-Ion |
Kapasitas baterai | - | 2,1 kWh |
Penggerak roda | Roda depan | Roda depan |
Transmisi | Manual 5 percepatan | One Pedal |
Otomatis CVT |
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}