Mitsubishi Xpander HEV 2024 dan Xpander Cross HEV 2024 baru saja melakukan debut di Thailand.
Sesuai namanya, ini adalah Mitsubishi Xpander dan Mitsubishi Xpander Cross versi Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Namun tidak seperti versi mesin bensinnya yang diproduksi di Indonesia serta diekspor ke Thailand, Mitsubishi Xpander HEV 2024 dan Mitsubishi Xpander Cross HEV 2024 dirakit di pabrik Laem Chabang
Plant, milik Mitsubishi Motors (Thailand) Co., Ltd.
"Level baru dari Seri Xpander ini dikembangkan berdasarkan teknologi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan dan pengalaman berkendara yang menyenangkan serta unik untuk sebuah kendaraan listrik," tulis keterangan resmi Mitsubishi Thailand, Kamis (1/02/2024).
Dijelaskan juga dalam siaran pers tersebut, jika Mitsubishi Thailand tetap menjual Xpander dan Xpander Cross bermesin bensin murni.
Lantas apa bedanya Mitsubishi Xpander HEV 2024 ini dibanding versi mesin bensinnya? Yuk baca artikel ini sampai habis biar tau lebih jelasnya.
Baca juga: Mitsubishi Xpander Hybrid 2024 Resmi Meluncur, Pakai Mesin Baru Harga Tetap
Kalau melihat sepintas dari foto-foto di artikel ini, mungkin Anda akan langsung menilai, Apa Bedanya?
Tenang, karena ini adalah dua model yang terpisah, masing-masing tetap punya diferensiasi kok meski cukup sedikit perbedaannya.
Bisa dilihat mulai dari fascia depan Xpander hybrid masih tetap mempertahankan gaya Advanced Dynamic Shield yang serupa dengan versi bensinnya.
Begitu juga dengan desain LED Daytime Running Light (DRL), lampu utama dengan LED berbentuk T-Shape, desain bemper dan grilnya, sampai posisi fog lamp juga masih dipertahankan di tempat serupa.
Hanya saja untuk varian hybrid ditempatkan logo "HEV" pada gril depan, serta ada sedikit aksen biru di under guard bumper depan yang tak ada di versi mesin bensin.
Lanjut ke samping, aksen garis biru yang lurus ini ternyata juga ditemukan pada bagian sideskirt dan juga sedikit di velgnya, meski secara garis besar desain velg tetap dibiarkan sama.
Sementara itu di bagian belakang, desain LED Rear Combination Lamp juga masih berbentuk T-Shape, serta dilengkapi pula dengan rear upper spoiler lengkap dengan High-Mount Stop Lamp.
Kalau dari luar perubahannya cuma aksen biru dan emblem HEV, maka untuk sisi interior, komponen yang diganti lebih banyak.
Sepintas, layout dasbornya tetap sama, begitu juga dengan model lingkar kemudi yang terpasang.
Pun demikian dengan desain jok, serta kombinasi tema warna kabin antara Xpander versi Thailand dengan Xpander HEV, yaitu perpaduan hitam dengan coklat tua.
Namun di area ini ada beberapa komponen yang nyatanya mendapat gubahan dari pihak Mitsubishi Motors.
Mulai dari meter cluster di sisi pengemudi yang kini pakai LCD 8 inci yang sudah full digital, bukan lagi monitor FTF ukuran 4,2 inci.
Hal yang berbeda lainnya adalah desain Electric Shift sebagai tuas transmisi di mobil tersebut dengan model yang lebih futuristik.
Sementara untuk Digital AC, head unit monitor 9 inci yang sudah Apple Carplay dan Android Auto tetap dipertahankan di Xpander HEV.
Begitu pula dengan ketersediaan soket DC 12V di jok baris pertama, baris kedua, dan ketiga, serta pelapis jok dengan teknologi Synthetic Leather with Heat Guard juga tetap terpasang.
Baca juga: Harga Baru Selisih Rp2 Juta, Mending Toyota Innova Zenix V atau G Hybrid?
Sistem HEV yang dilekatkan pada Xpander Hybrid dikembangkan dengan menggunakan tiga komponen utama, yaitu mesin bensin 1.6-liter, baterai, dan motor electric.
Mitsubishi mengklaim jika efisiensi bahan bakar yang terbaik bisa digapai tanpa menghambat kenikmatan berkendara, karena sistem bisa otomatis beralih sesuai kondisi berkendara dan sisi baterai.
Pada saat mobil mulai berakselerasi dan melaju pada kecepatan rendah, maka sistem di Mitsubishi Xpander HEV akan memerintahkan untuk baterai dan motor listrik yang bekerja.
Namun pada saat pengemudi menekan pedal gas lebih dalam untuk menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi atau dalam kondisi jalan menanjak, maka sistem akan berubah otomatis ke mode hybrid dimana motor listrik dan mesin bensin bekerja bersamaan.
Sistem hybrid ini akan terus bekerja pada saat pengemudi ingin memacu kendaraannya dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi, sehingga tenaga mesin bensin akan didukung daya dari motor dan baterai.
Ketika terjadi perlambatan kecepatan atau deselerasi, energi kinetik akan menciptakan pengereman regeneratif untuk mengubah jadi tenaga listrik yang kemudian disimpan pada baterai.
Dengan sistem kerja yang mirip mobil PHEV inilah, pada saat akselerasi awal, pengemudi akan merasakan mobil melaju dengan lebih smooth dan tanpa suara lantaran cuma baterai dan motor electric yang bekerja.
Sementara ketika dipacu pada kecepatan sedang sampai tinggi, bahan bakar yang terpakai bisa ditekan semaksimal mungkin termasuk CO2 yang dihasilkan dari knalpot juga bisa lebih rendah karena kinerja mesin dibantu dengan motor electric.
Sedikit berbeda dengan mobil PHEV, pengemuidi Xpander HEV tidak perlu khawatir kehabisan daya listrik pada baterai mobil tersebut dan harus repot mencari soket charger.
Sebab daya listrik baterai dihasilkan secara mandiri melalui proses pengereman regeneratif.
Spesifikasi Mitsubishi Xpander HEV 2024 | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
Panjang | 4.595 mm | |
Lebar | 1.750 mm | |
Tinggi | 1.750 mm | |
Jarak sumbu roda | 2.775 mm | |
Jarak ke tanah | 205 mm | |
Kapasitas tangki BBM | 40 liter | |
Ukuran roda | 205/55/R17 | |
Mesin | ||
Tipe mesin | 4A92 MIVEC DOHC 16 Valve | |
Isi silinder | 1.590 mm | |
Jumlah silinder | 4 | |
Daya maksimum | 95 PS @5.100 rpm | |
Torsi maksimum | 134 Nm @4.500 rpm | |
Motor listrik | 85 kW (116 PS) | |
Torsi motor listrik | 225 Nm | |
Tipe baterai | Lithium-Ion | |
Sistem penggerak roda | Penggerak Roda Depan | |
Sasis | ||
Suspensi depan | MacPherson Strut Coil Spring with Stabilizer | |
Suspensi belakang | Torsion Beam | |
Rem depan | Ventilated disc | |
Rem belakang | Disc |
Selain mampu menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik, motor listrik berdaya 85 kW dipadukan mesin bensin 1.6-liter bertenaga 95 PS, tentu menghasilkan kenikmatan berkendara yang lebih baik dibanding versi mesin bensin murni.
Mesin 1.6L 4A92 ini merupakan pengembangan dari mesin 4A91 yang dipakai pada Mitsubishi Xforce pada Xpander bensin.
Selain itu ditambahkan juga teknologi Atkinson Cycle untuk mencapai tingkat pembakaran yang lebih tinggi dengan rasio kompresi mencapai 14:1.
Perpaduan teknologi ini membuat mesin bensin sanggup menghemat pemakaian BBM dibanding mesin lamanya.
Sementara berdasarkan data New European Driving Cycle (NEDC), untuk pemakaian di dalam kota, Xpander Hybrid bisa lebih irit sampai 34%, dan 15% lebih irit ketika pemakaian di rute kombinasi.
Ya, Anda tidak salah baca, Mitsubishi Xpander HEV 2024 memang punya tujuh mode berkendara yang terbagi 2 Drive Mode untuk EV dan 5 Drive Mode untuk menghadapi berbagai kondisi jalan.
Pada dua mode pertama, pengemudi bisa memilih mana yang sesuai situasi jalan raya saat itu.
Mode EV Priority akan memerintahkan sistem mematikan kinerja mesin dan membiarkan motor electric serta baterai menggerakkan roda.
Pada mode ini, Anda akan mendapatkan sensasi mengemudi mobil listrik penuh.
Jika indikator baterai pada meter cluster terlihat sudah mau habis, maka pengemudi bisa beralih ke mode Charge.
Di kondisi ini, sistem pengereman regeneratif akan diaktifkan supaya daya listrik pada baterai bisa terisi kembali sampai penuh.
Adapun lima Drive Mode lainnya adalah Normal, Tarmac (saat menghadapi jalan berkelok-kelok), Gravel (pada saat menemui jalan kerikil), Mud (untuk jalan berlumpur atau licin), dan Wet (ketika berkendara di hujan deras).
Gimana, layakkah Mitsubishi Xpander HEV 2024 ini ditunggu kedatangannya di Indonesia?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}