Sebuah rekaman video baru-baru ini viral di lini media sosial yang memperlihatkan Chef Juna cekcok di gerbang pintu Tol Ranji dengan sopir truk.
Dalam video yang diunggah akun Tiktok @andruwhite_ ini viral dengan narasi 'Diduga supir truk dan mobil yang dikendarai Chef Juna saling pepet'.
Dari rekaman video tersebut, terlihat Chef Juna menghentikan mobil Chevrolet Trailblazer di gerbang pintu, kemudian mendatangi sang sopir lalu menegurnya.
Baca juga: Viral Kecelakaan Karena Alat Peraga Kampanye Tumbang, Sepasang Kakek Nenek Jadi Korban
“Elu mau nyerempet gue tadi, tadi gue tegur baik-baik,” ucap Chef Juna dalam video tersebut.
“Terus nyerempet nggak?" kata Sopir Truk.
"Elu udah gw tegor baik, lu ngehe tau nggak?" sambung Chef Juna.
"Kata siapa gw ngehe, ini master kan, ini masterchef kan? Ya udah karena lo masterchef gw sering nonton, gue minta maaf,” ucap sopir truk.
Akhirnya sang sopir mengajak pria dengan nama asli Junior John Rorimpandey bermaafan sembari menyodorkan kepalan tangan.
Baca juga: Viral Mobil LCGC Bawa Muatan Segunung, Pakar Mengemudi Ingatkan Efek Negatifnya
Meski sudah saling memanfaatkan, namun sang sopir truk rupanya masih merasa mengganjal, karena ucapan chef Juna berkata kasar.
Menurut sang sopir, Chef Juna sudah melontarkan kata-kata binatang 4nj*ng kepadanya.
"Saya minta maaf, tapi bapak juga minta maaf, tadi situ minta (bilang kata) anjing ma gw," ucap sopir.
Sontak Chef Juna mengatakan tak mau minta maaf karena dirinya merasa tidak mengatakan hal demikian kepada sang sopir.
"Lu tuh nyetir pakai ear phone, ngaku nggak? Jangan sentuh gw," jawab chef Juna.
Video pertikaian antara Chef Juna dengan sopir truk rupanya turut menjadi perhatian pengamat sekaligus pakar safety, Sony Susmana.
Sony yang juga menjabat sebagai Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, jika melihat kasus Chef Juna maka pilihan tepat adalah cukup menegur dan merekamnya, kemudian melaporkan kepada pihak terkait.
"Kalau kasus Chef Juna, saya lihat dia menegur tanpa harus melakukan kekerasan verbal maupun fisik. Kalau ada orang yang mengemudi secara membahayakan perlukah kita menegur? Boleh atau harus, term condition yaa, tetapi ada batasnya jangan sampai konflik," ungkap Sony.
Lebih lanjut Sony menuturkan, alangkah baiknya tindakan-tindakan yang mungkin membahayakan seperti di jalanan, tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Sebaliknya, Sony mengungkapkan, alangkah baiknya hindari perilaku road rage yaitu pengemudi yang tidak menegur, melainkan melakukan tindakan secara verbal atau fisik yang meresahkan bahkan sampai melukai pengemudi lain karena egois.
"Memang agak sulit bicara dengan pengemudi-pengemudi disini, rata-rata egonya tinggi," ucap Sony.
Sony berpendapat, cekcok di jalanan karena satu hal dan lainnya memang kerap terjadi, bahkan hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di beberapa negara maju.
"Di Eropa juga banyak pengemudi yang seperti ini, tetapi rata-rata berujung saling memaafkan, itu karena etika dan koreksi diri merek sudah bagus," tutupnya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}