Kecelakaan Jalan Raya Ternyata Lebih Sering Terjadi Saat Cuaca Cerah

Kecelakaan jalan raya masih menjadi satu dari beberapa penyebab kematian terbesar di Indonesia. Rasanya setiap hari selalu ada kejadian kecelakaan di jalan raya yang mungkin kalian temui.

Berdasarkan data terbaru dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), selama periode 1 Januari 2024 hingga 13 September 2024, telah terjadi 96.619 kasus kecelakaan jalan raya (laka lantas).

Dari seluruh kejadian itu, mengakibatkan sekitar 171 ribu jiwa mengalami luka ringan, 11 ribu jiwa mengalami luka berat, dan 10 ribu jiwa meninggal dunia. 

Namun ternyata ditemukan fakta baru lainnya. Yaitu angka laka lantas rupanya kini lebih sering terjadi pada saat kondisi cuaca sedang cerah, bukan ketika hujan deras, berkabut, atau permukaan jalan licin.

"Sebanyak 96 persen kasus kecelakaan justru terjadi pada saat kondisi cuaca sedang cerah dan jalanan kering. Sementara penyebab kecelakaan masih disumbang atas huma error dengan persentase 94%," kata Makkuraga, Direktur PT Prima Safetindo Internasional (Primesafety) sebagai perusahaan jasa pelatihan Defensive Driver Training dan K3.

Makkuraga yang juga merupakan Instruktur Senior Defensive Driving Training menyebut, saat ini pemerintah terus menggalakkan program zero accident untuk bisa menciptakan jalan raya yang lebih ramah dan aman bagi setiap penggunanya.

Baca juga: Selain Beresiko Kecelakaan, Ini Alasan Jika Doyan Ngebut Saat Mengemudi di Jalan Raya

Manusia dan Kendaraan Punya Peran Penting Hindari Kecelakaan Jalan Raya

Jangan lupakan perawatan berkala pada kendaraan

Masih menurut Makkuraga, ketika seseorang dengan sadar bersiap untuk masuk ke area lalu lintas jalan raya, maka orang tersebut akan berkendara bersama berbagai macam karakter pengguna jalan yang lainnya.

Pastinya tidak semua pengemudi mengetahui cara berkendara yang aman, sementara pengendara yang tidak memahami etika berkendara yang baik juga tidak sedikit. Karena itulah sebaiknya ada beberapa hal yang wajib dilakukan dalam menciptakan target zero accident tersebut.

"Kita mungkin tidak bisa menghilangkan kecelakaan jalan raya. Tapi minimal bisa meminimalisir kecelakaan melalui beberapa hal yang sebenarnya sudah disistemkan oleh pemerintah dan para pemegang peraturan," jelas pria yang kerap disapa Makka itu ketika ditemui di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Ia menegaskan, demi meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya, maka langkah pertama yang harus dilakukan pengemudi dan setiap pengguna jalan adalah wajib mematuhi peraturan yang berlaku di jalan tersebut.

Patuhi semua peraturan lalu lintas

Setiap peraturan tentu sudah dibuat dengan mempertimbangkan berbagai hal yang ada di sekitar. Sehingga dengan mengikuti peraturan dan rambu-rambu yang ada, maka akan tercipta suasana jalan raya yang tertib dan aman.

Langkah kedua demi menekan laka lantas adalah dengan mewajibkan pengemudi mengikuti pelatihan Safety Driving. Hal ini guna memahami apa saja langkah-langkah berkendara yang aman dan nyaman di jalan raya.

Hal berikutnya yang juga perlu diperhatikan yakni mengenai kondisi pengemudi. Kesehatan sopir sebelum berkendara wajib diperiksa. Bahkan untuk sopir perusahaan, sebaiknya ada jadwal mengemudi secara berkala dan juga surat izin khusus sebelum mereka mulai berkendara.

Terakhir yang tak boleh luput dari perhatian, kata Makka, adalah terkait kondisi kendaraan. Pastikan kendaraan selalu melakukan perawatan berkala, demi menjamin setiap fungsi dari komponen pada kendaraan ini berfungsi optimal.

"Bukan cuma sopir, mesin juga harus ada jadwal pemeriksaannya secara berkala," sebut Makka.

Truk ODOL juga kerap jadi penyebab kecelakaan di jalan raya

Pentingnya memeriksa kondisi kendaraan ini juga diamini Made Johny, perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Menurut dia, sudah beberapa tahun belakangan, Pemerintah Provinsi Jakarta menerapkan program zero accident, terutama zero ODOL (Over Dimension Over Loading) untuk setiap kendaraan pengangkut barang.

Bahkan saat ini pihak Dishub sudah menggratiskan pengurusan KIR untuk semua kendaraan komersial yang hendak beroperasi di jalan raya. Harapannya, semua kendaraan komersial yang akan beroperasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, sudah melakukan uji legal kelayakan jalan.

"Uji kelayakan jalan ini penting, makanya sekarang kita gratiskan pengurusan KIR. Karena sebaik apapun skill pengemudi, kalau kendaraannya tidak mendukung, maka potensi kecelakaan tetap akan terjadi," kata Made.

Baca juga: 7 Hal Sepele yang Berakibat Fatal Saat Ngebut di Jalan Tol

Teknologi TrackVision Bantu Pantau Perilaku Pengemudi dan Kendaraan Secara Realtime

Peluncuran McEasy TrackVision

Lebih lanjut Makka menjelaskan, program zero accident memang akan berjalan lebih bermanfaat jika diterapkan pada perusahaan. Sistem pemantauan kinerja pengemudi dan kendaraan operasional ini, bisa memanfaatkan sebuah Fleet Management Armada.

Dan dengan perkembangan teknologi yang sudah memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), maka manajemen pengemudi dan kendaraan ini bisa dibuat dalam satu sistem aplikasi yang simple dan mudah dibaca oleh semua orang.

Salah satu teknologi yang dapat membantu mewujudkan nihil kecelakaan kerja di bidang transportasi adalah TrackVision dari McEasy. Ini merupakan kamera delapan titik yang memberikan keamanan ekstra bagi pengemudi, penumpang dan muatan karena dilengkapi teknologi AI.

"Mayoritas mitra McEasy berkecimpung dalam industri transportasi yang rentan laka lantas. Karenanya, kami menghadirkan TrackVision yang dilengkapi ADAS (Advanced Driver Monitoring System) dan DMS (Driver Monitoring System). Studi menunjukkan bahwa program keselamatan pengemudi jika dikombinasikan dengan sistem pemantauan di dalam kendaraan dan kamera, dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59%," ucap Grady Kusmulyadi, Chief Product Officer, McEasy.

Ada peringatan jarak aman

Sistem ADAS ini ketika terpasang di kendaraan komersial, maka bisa mengidentifikasi apabila kendaraan berpindah jalur tanpa mengaktifkan sein. Kemudian sistem akan memberi peringatan ketika ada indikasi benturan atau sopir tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. 

Sementara itu sistem DMS bakal mengidentifikasi apabila pengemudi mengantuk, tidak fokus ketika berkendara, menelpon sewaktu mengemudi, merokok (apabila membawa barang berbahaya), tidak menggunakan sabuk pengaman, atau jika pengemudi membawa muatan lain yang tidak resmi.

Melengkapi ADAS dan DMS, McEasy juga memiliki fitur SOS Button (driver dapat menekan tombol ini jika mengalami kendala di jalan), Cut-off (mematikan mesin kendaraan) dan Double Relay (mencegah pencurian kendaraan jika GPS terlepas) untuk meningkatkan keamanan kendaraan.

McEasy Track Vision disebutkan oleh Grady saat ini sudah digunakan lebih dari 1500 perusahaan dari 50 industri. Antara lain Cleo, Nestle, Paragon Corp, Pelindo Group, PT Parama Global Inspira (Wardah), JNE, Samator, Pelindo, Pertamina, CJ Logistics, dan lainnya.

Baca juga: Masih Sering Keliru, Sebaiknya Injak Pedal Rem Atau Pedal Kopling Dulu Saat Mengurangi Kecepatan Mobil?

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Toyota Avanza

Video Pendek Terkait

Mitsubishi Fuso eCanter saat ini tercatat sebagai kendaraan truk listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) pertama yang sudah dijual massal di Indonesia. Sebagai pionir, tentunya langkah Mitsubishi Fuso mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Kita tentu paham benar bagaimana kondisi kendaraan komersial di Indonesia seperti mobil pick up, truk, dan bus. Sebagian besar dari kendaraan-kendaraan ini, seperti menjadi penyumbang polusi udara terbesar di negara ini. Contohnya bisa k
Kecelakaan jalan raya masih menjadi satu dari beberapa penyebab kematian terbesar di Indonesia. Rasanya setiap hari selalu ada kejadian kecelakaan di jalan raya yang mungkin kalian temui. Berdasarkan data terbaru dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), selama periode 1 Januari 2024 hingga 13 September 2024, telah terjadi 96.619 kasus kecelakaan jalan raya (laka lantas). Dari seluruh kejadian itu, mengakibatkan sekitar 171 ribu jiwa mengalami luka ringan, 11 ribu jiwa mengalami luka berat, da
Pemerhati Transportasi dan Hukum, Budiyanto menyatakan untuk menekan polusi di Indonesia relatif sulit. Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun, penyumbang terbesar polusi udara adalah emisi gas buang dari kendaraan bermotor yang kurang lebih mencapai 47 persen, dan sisanya dari sumber lain. "Perkembangan populasi kendaraan di Indonesia cukup tinggi kisaran 190 juta lebih," ungkap Budiyanto kepada AutoFun dalam pesan tertulis. Belum lagi, Budiyanto mempertanyakan kualitas bahan bakar yang ba
Macet parah yang terjadi pada akhir pekan kemarin, 14-16 September 2024 di sejumlah kawasan wisata membuat sejumlah mobil tak mampu bergerak. Bahkan pengendara yang berada di wilayah jalur puncak Bogor-Cianjur, banyak yang terjebak hingga lebih dari 12 jam, sedangkan di kawasan wisata Dieng, Wonosobo, yang terpantau macet hingga lebih dari 4 jam, demikian juga yang terjadi di Lembang, Bandung Barat. Tentu saja kemacetan ini sangat menyebalkan, karena harus menghabiskan waktu tidak di tempat yang
Honda HR-V Hybrid berteknologi e:HEV sepertinya sedang dipersiapkan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM). Hal ini terlihat dari keberadaan SUV bermesin hibrida itu pada data Samsat Jakarta. Pada laman Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di situs Samsat PKB Jakarta, memang tidak terpampang jelas nama Honda HR-V e:HEV. Tapi ada dua kode Type kendaraan yang terlihat belum lama masuk dalam daftar NJKB tersebut. Yaitu RV58 CVT ZZ, dan RV58 RS CVT ZZ. Sepertinya kedua kode tipe kendaraan ini

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 170,20 - 190,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
GAC

GAC Aion Hyptec HT

Rp 685,00 Juta

Lihat Mobil
GAC

GAC Aion ES

Rp 386,00 Juta

Lihat Mobil
Nissan

Nissan Serena e-POWER

Rp 635,00 Juta

Lihat Mobil
Lexus

Lexus LBX

Rp 895,00 - 942,00 Juta

Lihat Mobil
MG

MG Cyberster

Rp 1,69 Milyar

Lihat Mobil
Mendatang
Toyota

Toyota Hilux Rangga

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
Neta

Neta X

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
Geely

Geely RD6

Belum Tersedia

Lihat Mobil