Meski pendatang baru namun penjualan BYD menjadi sorotan di Indonesia karena mobil listriknya laris manis. Ya, di pasar otomotif nasional, BYD menghadirkan empat produk unggulan yaitu BYD Dolphin, Atto 3, M6 dan juga Seal. Semuanya adalah mobil listrik.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pabrikan jenama Tiongkok ini berhasil berada di urutan ke-11 dengan raihan penjualan 8.536 unit secara wholesales (pabrik ke dealer) dan 6.224 unit retail sales (dealer ke konsumen).
Baca juga: BYD Berhasil Kalahkan Tesla untuk Pertama Kalinya
Meski belum masuk 10 besar, namun jika dilihat dari data Gaikindo, BYD baru mulai melakukan wholesale pada Juni 2024 dan retail sales pada Juli 2024.
Penjualan Berdasarkan Data Gaikindo | ||
---|---|---|
Periode | Wholesales | Retail Sales |
Juni | 1.596 unit | - |
Juli | 1.925 unit | 2.047 unit |
Agustus | 2.940 unit | 2.389 unit |
Sepetember | 2.075 unit | 1.788 unit |
Tak sampai disitu, walaupun hanya bertengger di posisi ke-11, nyalinya cukup berani, karena saat ini mereka hanya menawarkan empat produk, kemudian baru memasarkannya tak sampai enam bulan, dan pastinya cuma mobil listrik.
Baca juga: Dekat dengan Indonesia, BYD Denza D9 Setir Kanan Meluncur di Thailand
Jika BYD moncer di Indonesia, tantu yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan pasar di negara asalnya, China? Nah, ternyata bisnis perusahaan yang memiliki basis di Shenzhen ini juga sangat besar.
Berdasarkan data yang dirilis China Passenger Car Association (CPCA) penjualan New Energid Vehicle (NEV) atau kendaraan energi baru sejenis mobil listrik dan Plug in Hybrid di Tiongkok selama bulan Oktober 2024 mencapai 1,4 juta unit.
Tentu saja ini jumlah yang sangat tinggi, mengingat di Indonesia penjualan mobil pada Januari-September 2024 baru mencapai 600 ribuan.
Melansir Car News China, penjualan NEV mengalami kenaikan hingga 58 persen, dibandingkan periode sama di tahun 2023, dan mengalami peningkatan sebesar 14 persen dari bulan ke bulan.
Lalu, untuk BYD ternyata cukup menjanjikan karena penjualan pada Oktober 2024, jadi merek mobil terlaris yang mampu mencatatkan 500.526 unit. Jumlah tersebut lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan Geely yang ada di posisi kedua dengan torehan 108.722 unit.
Berdasarkan data internal, pangsa pasar brand ini mencapai 35,7 persen dari total penjualan mobil di China. Artinya, satu dari 2,8 kendaraan energi terbarukan di China memilih mobil BYD.
Sementara itu, Tesla yang bisa disebut sebagai pelopor mobil listrik dan sempat mendominasi pasar mobil listrik di China, kini posisinya ada di urutan lima dengan torhan penjualan 68.280 unit.
Jumlah penjualan Tesla ini masih di bawah SAIC-GM-Wuling dan Changan yang masing-masing terjual 96.172 unit dan 85.272 unit.
Penjualan mobil di China pada Oktober 2024
Perlu dicatat, tingginya penjualan mobil BYD rupanya bukan hanya karena bermodal mobil listrik, tapi juga adanya sumbangsih dari mobil berjenis PHEV. Pasalnya, penjualan mobil PHEV penumpangnya menorehkan angka 310.912 unit, atau naik 2,1 persen dari September 2024.
Bagi BYD, sejak Februari 2024, penjualan PHEV memberikan nilai positif, dan selalu menyumbangkan pangsa pasar lebih besar kepada perusahaan.
Sosok mobil BYD ini memang tak bisa dipandang sebelah mata, karena dalam hal penjualan jadi paling laris. Saking larisnya, di pasar otomotif China, brand ini sangat mendominasi, baik sebagai brand maupun produk.
Untuk detail seberapa laris BYD di pasar China, berikut ulasannya.