Xpander Cross lansiran 2019 hingga 2022 memiliki daya tarik tersendiri yang membuat kondisi bekasnya lebih sering dilirik ketimbang rival terdekatnya. Namun sebelum memutuskan membeli, sebaiknya kalian mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Xpander Cross pre-facelift supaya tidak menyesal kedepannya.
Saat pertama kali meluncur pada November 2019, Xpander Cross masuk ke dalam ceruk Low SUV 7-seater yang berhadapan langsung dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, dan beberapa lainnya. Kehadirannya saat itu mampu menghipnotis masyarakat Tanah Air lantaran mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pesaingnya.
Mengetahui lebih detail apa saja kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Xpander Cross, simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Pada Mitsubishi Xpander Pre-Facelift, LMPV Paling Nyaman di Kelasnya
Meski dibangun berdasarkan Xpander, sebagai LSUV populer Xpander Cross memiliki sejumlah perbedaan teknis yang membuatnya tangguh di medan cukup ekstrim namun tetap terasa nyaman saat digunakan.
Sebagai LSUV 7-seater, Xpander Cross memiliki bodi lebih besar dari segala aspek dibandingkan rivalnya. Baik itu jarak kabin ke permukan aspal lebih tinggi, serta posturnya yang lebih lebar dari pesaing terdekatnya.
Di atas kertas, Xpander Cross pre-facelift mempunyai panjang 4.500 mm, lebar 1.800 mm dan tinggi 1.750 mm. Sedangkan Ground Clearancenya 225 mm.
Punya dimensi paling besar di kelasnya, membuat Xpander Cross cenderung lebih nyaman digunakan bersama keluarga lantaran berdampak pada ruang kabinnya yang luas.
Joknya memiliki kontur lebar dengan legroom serta headroom yang cukup berjarak di setiap barisnya. Untuk baris ketiga masih bisa disinggahi penumpang dewasa dengan cukup nyaman meski lebih cocok digunakan oleh anak-anak.
Oh iya, baris keduanya mendapatkan sandaran tangan paling besar diantara para rivalnya. Adanya sandaran tangan dengan dimensi lebar membuat penumpang akan lebih nyaman dan menikmati perjalanan.
Selain itu jok baris kedua dapat diatur dengan konfigurasi pembagian 60:40 dan 50:50 pada kursi baris paling belakang. Dengan adanya pembagian konfigurasi jok seperti ini, memudahkan akomodasi pengguna ketika ingin keluar masuk kabin, dan saat membawa barang dengan jumlah banyak.
Bukan cuma lega, Xpander Cross juga memiliki peredam kabin dengan kualitas jempolan. Untuk kacanya telah dilengkapi Panoramic windshield yang terbuat dari bahan tebal berkualitas tinggi, yang dapat memberikan kekedapan berkat dilapisi penyerap suara.
Xpander Cross pre-facelift hadir dengan mengusung konsep desain Dynamic Shield, yang merupakan DNA Mitsubishi Motors Corporation dan juga desain geometrik yang menggambarkan keseimbangan antara kedinamisan dan performa. Sebagai kendaraan crossover keluarga, mobil ini memiliki skid plate pada bumper bawah yang kuat dan protektif.
Selanjutnya untuk sisi buritan tersematkan piano black tailgate garnish dan skid plate yang lebih besar di bagian bawah bumper, yang memberikan imej ketangguhan.
Keunggulan lain yang dimiliki Xpander Cross pre-facelift yaitu terdapatnya 16 buah kompartemen tempat penyimpanan barang yang terasa praktis. 16 kompartemen penyimpanan barang tersebut diantaranya; glove box di bagian depan, instrument panel side pocket, coin box pada sisi pengemudi, instrument panel tray di atas glove box, instrument lower tray, cup holder depan, front door pocket, front console box, rear door pocket, seat back pocket yang multifungsi, smartpohone holder, serta bottle holder di jok paling belakang.
Tak hanya itu, memberikan kenyamanan ekstra terhadap pengguna, mobil ini juga dibekali power outlet dari baris pertama, kedua dan ketiga yang bisa digunakan penggunanya untuk menambah daya pada gawai ketika sedang berpergian.
Tidak seperti kendaraan jenis crossover kebanyakan, Xpander Cross pre-facelift punya kelebihan pada sistem peredam kejutnya. Dimana untuk bantingan suspensinya terasa cukup empuk dan nyaman, serta minim gejala body roll.
Untuk pernya didesain 50 mm lebih lebar dari Xpander biasa, dan Mitsubishi memberikan racikan khusus di sektor suspensinya. Bagian depan suspensi yang digunakan berjeniskan MacPherson Strut with Coil Spring, dan Torsion Beam untuk bagian belakang.
Bagian damper, pegas, kemudian posisi caster angle diracik kembali yang dapat mengurangi gejala limbung dan menjaga kestabilan mobil meski ground clearancenya terbilang tinggi.
Xpander Cross pre-facelift memiliki fitur unggulan yang membuat penggunanya merasa nyaman ketika sedang berkendara. Seperti halnya lampu dengan teknologi LED dengan tambahan foglamp, spion eletrik dengan pelipatan otomatis, keyless entry, audio switch control, tilt&telescopic steering, pengaturan tinggi-rendah jok pengemudi, AC dengan pengaturan lengkap, double blower, serta head unit layar sentuh 7 inci yang dipadukan 6 speaker.
Dari segi keselamatan berkendara sudah dilengkapi fitur Hill Start Assist (HSA), Active Stability Control & Traction Control (ASC + TCL), ESS (Emergency Stop Signal), Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake Distribution), Dual SRS Airbags, BA (Brake Assist) criuse control, sensor parkir dan kamera mundur.
Xpander Cross pre-facelift dibekali mesin 1.499 cc berteknologi MIVEC DOHC 16 Valve 4-silinder segaris yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 106 PS di 6.000 rpm serta torsi maksimal 141 Nm pada 4.000 rpm.
Model sebelum faceliftnya ini selain hadir dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan, juga memiliki opsi transmisi otomatis 4-percepatan. Transmisi matic konvensional yang digunakan punya kelebihan dibandingkan pesaingnya yang memakai model CVT, dimana transmisi ini selain lebih tangguh juga lebih mudah dari segi perawatan.
Baca juga: Pakai Matic Model Lawas, Segini Konsumsi BBM Mitsubishi Xpander Lama Dibanding yang Baru?
Kekurangan pertama pada Xpander Cross pre-facelift yakni tarikan yang tak se-responsif model faceliftnya. Yang mana untuk tipe dengan transmisi matic konvensional untuk angkatan awalnya terasa lebih lemot dibandingkan dengan model facelift yang sudah menggunakan transmisi jenis CVT.
Tarikan yang terasa lebih berat tentu berdampak pada konsumsi BBM-nya. Dimana untuk penggunaan bahan bakar model lamanya di angka 13-14 km/liter, beda dengan model baru yang bisa sampai 16 km/liter untuk berkendara di dalam kota.
Kekurangan Xpander Cross pre-facelift berikutnya ada pada tombol pengaturan AC. Untuk pengaturannya sendiri masih menggunakan knob putar yang terkesan jadul.
Padahal pesaingnya seperti Rush-Terios sudah memakai tampilan digital yang dapat menyesuaikan suhu secara otomatis.
Selanjutnya untuk jok juga dibungkus dengan material kulit yang terkesan murahan. Meski begitu joknya terasa mudah dibersihkan ketika terkena tumpahan makanan atau minuman.
Berikutnya untuk kekuangan Xpander Cross pre-facelift terletak pada kaki-kaki bagian depan. Tak sedikit pemilik mobil ini mendengar dan merasakan adanya suara berisik ketika melewati jalan rusak.
Kerusakan kaki-kaki depan dengan munculnya suara berisik ketika melewati jalan berkontur bisa disebabkan karena rack steer, tie rod, link stabilizer, karet support, ball joint serta beberapa bagian lainnya yang mulai aus akibat termakan usia.
Ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Xpander Cross pre-facelift berhasil kami sampaikan melalui artikel di atas. Secara konklusi, mobil keluarga 7-seater bergaya crossover ini memiliki kabin paling besar di kelasnya, praktis berkat banyaknya kompartemen penyimpanan barang, bantingan empuk, fitur komplit, serta penggunaan transmisi otomatis konvensional yang mudah dan murah dari segi perawatan.
Namun untuk kekurangannya terletak pada tarikan yang tak se-responsif model facelift, AC masih menggunakan model konob putar tanpa pengaturan suhu otomatis, serta kaki-kaki depan yang dirasakan oleh beberapa pemiliknya mulai timbul suara.
Baca juga: Inilah Kelebihan dan Kekurangan Mitsubishi Xpander untuk Bertahan Melawan Avanza - Xenia Baru