Maxus MIFA 7 merupakan produk pertama dari Maxus di Indonesia. Hadir melalui PT Indomobil Energi Baru, perkenalan brand asal Tiongkok ini sekaligus diluncurkannya MIFA 7, terjadi tepatnya saat pameran Gaikindo Indonesia International Auto Week (GJAW) pada 28 November 2024 lalu.
Namun kala itu Maxus tidak hanya merilis MIFA 7, melainkan berbarengan dengan "kakak kandung"nya, MIFA 9. Disebutkan oleh Yudhy Tan selaku Chief Operating Officer (COO) PT Indomobil Energi Baru, MIFA 7 lebih ditujukan buat keluarga yang gemar melakukan perjalanan di akhir pekan, sekaligus menggunakan kendaraannya sehari-hari. Adapun MIFA 9 menyasar segmen keluarga yang menginginkan kendaraan lebih premium.
Sebagai pemain baru, tentu saja baik MIFA 7 maupun MIFA 9 hadir dengan beragam keunggulan. Namun hebatnya, konsumen kedua mobil ini tak butuh waktu lama untuk memiliki kendaraan impiannya. Sebab per Januari 2025, setidaknya sudah 45 unit dua kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) tersebut terdistribusi kepada seluruh pemesannya.
Itu berarti tidak sampai 3 bulan, masa tunggu (inden) dua mobil ini. Bahkan Yudhy Tan juga menyebut, meskipun saat ini unit Maxus MIFA 7 dan MIFA 9 yang dikirimkan ke konsumen masih berupa CBU (Completely Built Up) dari China, namun mulai Maret 2025, hasil dari fasilitas pabrik di Purwakarta, Jawa Barat, akan lahir. Sehingga nantinya unit tersebut bisa segera dikirim kepada para konsumennya.
Yudhy juga manambahkan, jika dari total SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) yang telah terkumpul oleh pihak Maxus Indonesia, dari dua model MIFA tersebut, didominasi adalah MIFA 9. Komposisinya sekitar 60 persen MIFA 9, 40 persen MIFA 7.
Walau demikian, Yudhy mengklaim jika kedua model ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan rival-rivalnya. "Saya rasa semua orang yang mau membeli barang premium, pasti maunya dipelakukannya unik. Barang premium apapun. Sesuatu yang premium itu biasanya lain daripada yang lain. Nah Maxus menawarkan MIFA itu punya rasa yang berbeda. Secara desain body beda, rasa berkendaranya juga beda, bukan seperti lagi bawa MPV besar," jelas dia.
Dan untuk membuktikan klaim semua itu, Maxus Indonesia pun sudah memberikan kesempatan kepada Autofun untuk menjajal mobil tersebut di Bali pada 22-24 Januari 2025. Unit yang disediakan memang hanya MIFA 7, tapi kami cukup antusias untuk membuktikan apakah MPV ini memang se-asyik itu dipakai di kondisi jalan raya Bali dengan kontur naik turun pegunungan, serta smepitnya ruas jalan di pusat kota dibanding kompetitornya?
So, begini hasil impresi berkendara yang kami rasakan dengan Maxus MIFA 7.
Baca juga: Deretan Mobil China yang Jadi Rival Berat Toyota Alphard
Kalau dibandingkan kompetitornya, MIFA 7 masuk kategori kendaraan berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) ukuran medium, dengan tubuh boxy dan punya sistem pintu penumpang belakang model geser (sliding doors). Di kelas ini MIFA 7 tidak melenggang sendirian, sebab ada Nissan Serena e-Power yang selama ini cukup menguasai segmen tersebut. Lantas ada pula Toyota Voxy yang menawarkan durabilitas serta nama besar Toyota.
Tapi secara desain, Maxus menawarkan banyak hal unik dari mobil ini. Terutama di sisi eksteriornya. Mulai dari bagian fascia depan, kalau kalian lihat MIFA 7 hadir tanpa front grille besar seperti yang ada pada Toyota Voxy dan Nissan Serena e-Power.
Maxus mendesain bagian depannya tertutup yang dilengkapi dengan LED DRL dan lampu depan yang futuristik. Menurut Malvin Tantowi selaku Product Expert Maxus Indonesia, desain bagian depan ini menggunakan bahasa desain "Cosmic Star Helmet Front Face".
"Jadi kalau dilihat dari depan, desainnya seperti helm luar angkasa lengkap dengan lampu-lampunya. Mirip yang ada di fil Star Wars," ucap dia ketika ditemui di Ubud, Bali. Hal inilah yang membuatnya tampil lebih futuristik dan berbeda dibanding MPV Premium lainnya.
Keunikan lain dari MIFA 7 adalah bagian kap mesin. Maxus mendesain area ini lebih panjang dibanding MPV boxy lainnya. Lantas kap mesin ini juga dibuat lebih tinggi dan tidak terlalu landai ketimbang rival-rivalnya.
Lantas perbedaan lain ada pada bagian belakang, bentuk rear spoiler yang terintegrasi highmount stop lamp, dibuat terinspirasi dari bentuk bagian belakang mobil Formula 1 (F1). Menurut Malvin, desain seperti ini bukan sekedar gaya-gayaan.
Ini berkaitan dengan teknis desain mobil itu kaitannya dengan streamline bentuk mobilnya. Mereka juga sudah tes coefficient drag dan lain-lainnya, tujuannya untuk lebih aerodinamis dan lebih efisien dalam pemakaian konsumsi daya listrik. Itulah kenapa mobil ini punya coefficient drag hanya 0,29," jelas Malvin.
Meskipun ia tidak bisa menyebutkan berapa persen efisiensi konsumsi energi yang bisa dihasilkan dari desain atap seperti itu, namun secara data, MIFA 7 adalah yang terrendah dibanding dua kompetitornya dari Jepang. Hal ini turut membantu menciptakan bentuk tubuh yang lebih aero dinamis meksipin MIFA 7 masih berwujud boxy.
Sementara urusan panjang tubuhnya, MIFA 7 ternyata lebih melar ketimbang Voxy mapun Serena e-Power. Mobil ini memiliki panjang lebih dari 4,9 meter (m). Lantas lebarnya lebih dari 1,8 m, dan tingginya lebih dari 1,7 m. Bandingkan dengan Toyota Voxy yang panjangnya hanya 4,6 m, sementara panjang Nissan Serena e-Power sekitar 4,7 m.
Meski demikian, tubuh yang lebih panjang itu menguntungkan bagi MIFA 7, lantaran menghasilkan wheelbase yang lebih panjang pula. Sehingga ini menjanjikan ruang kabin yang lebih lapang dibanding kompetitornya.
Perbandingan Dimensi | |||
---|---|---|---|
Maxus MIFA 7 | Toyota Voxy | Nissan Serena e-Power | |
Panjang | 4.907 mm | 4.695 mm | 4.765 mm |
Lebar | 1.885 mm | 1.730 mm | 1.715 mm |
Tinggi | 1.756 mm | 1.855 mm | 1.885 mm |
Jarak sumbu roda | 2.975 mm | 2.850 mm | 2.870 mm |
Kalau dari luar Maxus MIFA 7 tawarkan desain yang unik dan menarik, maka ketika kami masuk ke area kabinnya, kesan pertama yang muncul adalah lega. Ya, kabin MIFA 7 memang secara kasat mata sudah terlihat lapang. Bukan cuma pada penumpang baris kedua, namun juga di area kabin paling belakang.
Hal ini mungkin satu diantaranya imbas dari wheelbase mobil tersebut yang cukup panjang dibandibg rivalnya. Namun ada satu hal yang cukup mengganggu dan kami sayangkan. Yaitu jok penumpang belakang pengaturan posisi duduknya masih manual. Lantas tidak ada sandaran kaki (foot rest) serta meja lipat di kursi baris kedua mobil ini yang umumnya jadi fitur standar mobil keluarga berbentuk boxy.
Meski demikian bukan berarti MIFA 7 dikategorikan mobil "cupu". Sebab lihat saja pada area kokpit dan penumpang depan. Di dasbornya sudah tertanam monitor dual screen 12,3 inci sebagai pusat entertainment dan juga 12,3 inch yang berfungsi sebagai meter cluster di sisi pengemudi.
Desain dashboard mobil ini juga landai serta lebar, sehingga hawa panas dari kaca depan yang tersengat sinar matahari langsung, tidak terasa sampai ke bagian setir atau pengemudi dan penumpang. Kemudian kisi-kisi AC juga didesian seamless berupa garis memanjang yang memunculkan kesan elegan.
Lantas di bagian tengah ada center console yang terbagi dua tingkat. Di sisi yang tampak dari atas dimanfaatkan sebagai Wireless Charger dan juga dua cup holder dan ada tombol AC serta pembuka pintu geser penumpang yang berupa tmbol kapasitif. Sementara di sisi bawahnya ada ruang penyimpanan ekstra, serta dilengkapi pula slot daya listrik 12V dan USB Type C.
Khusus di jok pengemudi dan juga penumpang beris depan, telah dilengkapi pengaturan elektrik. Baik untuk sudur rebah sandaran punggung, maupun posisi maju-mundur kursinya. Makin lengkap, disediakan pula memory seat agar tak repot lagi jika berganti posir atau penumpang yang ukuran tubuhnya berbeda.
Biar makin nyaman selama perjalanan, ditambahkan pula fitur Heated and Ventilated di kedua kursi bagian depan ini. Sementara untuk sopir, lingkar kemudi mobil ini juga sudah disediakan fitur Tilt and Telescopic Steering. Sehingga pengemudi bisa menyesuaikan dengan posisi berkendaranya yang paling nyaman.
Beranjak ke bangku baris kedua, Maxus sudah menyediakan sepasang captain seat yang material plapisnya begitu lembut. Ini dikarenakan seluruh jok pada MIFA 7 sudah memakai bahan Nappa Leather. Lekukan kuris baris kedua ini juga sanggup menopang tubuh dengan nyaman. Tidak terlalu tinggi, juga tidak ambles layaknya duduk di jok penumpang mobil sedan.
Ketiadaan foot leg dan meja lipat memang cukup mengurangi kenyamanan. Tapi di area ini banyak sekali ruang penyimpanan. Mulai dari cup holder kecil yang ada di sisi pintu kiri dan kanan, kemudian ada front side back pocket yang daya tampunya begitu besar. Lantas ada cup holder juga di bagian belakang center console. Lalu di bagian bawahnya disediakan pula glove box ukuran cukup besar, yang bisa menyimpan setidaknya 6 botol minuman ringan ukuran kecil.
Buat menambah kenyamanan dan keselamatan, pada penumpang belakang juga sudah disertakan pengaturan AC. Posisinya ada di bagian belakang konsol tengah, tepatnya di atas glove box belakang tadi. Sementara kisi-kisi AC-nya ada di bagian atas, tepatnya di dekat hand grip. Nah, yang tak kalah penting, sensor seat belt juga terpasang pada seluruh jok di mobil ini. Sehingga jika ada penumpang baris ketiga yang tidak memasang seatbelt, maka sensor akan terus berbunyi untuk memberikan peringatan keselamatan.
Nah untuk kursi paling belakang juga bukan hanya sekedar hiasan atau cuma layak diduduki penumpang anak-anak. Sebab beberapa kali kami mencoba duduk di jok baris ketiga Maxus MIFA 7 ini. Hasilnya? Yang kami rasakan adalah ruang duduk dan ruang kepala masih sangat lega, walau penumpang jok baris kedua sudah mengatur posisi duduknya paling nyaman buat mereka.
Di jok baris terakhir ini juga masih disediakan kisi-kisi AC yang letaknya sama-sama dengan hand grip. Lantas ada cup holder, dan juga ada slot USB untuk mengisi daya baterai gadget kalian selama perjalanan. Dan jujur saja, kami sempat tertidur saat duduk di bengku belakang ini, mengingta hentakan suspensinya juga tidak terlalu kaku.
Baca juga: Pilihan MPV Listrik di Indonesia Makin Banyak, Ini Daftar Harganya
Kalau kita bandingkan banderol ketiga mobil di segmen MPV Boxy Premium ukuran medium, harga Maxus MIFA 7 memang paling mahal dibandingkan Voxy atau Serena e-Power. Tapi yang kalian dapat jauh lebih advance dari kedua rivalnya itu.
Kami coba jelaskan mulai dari fitur di kabin dulu yang berinteraksi langsung dengan pengemudi dan seluruh penumpang. Di sini ada layar besar yang memanjang. Pada sisi pengemudi, selain tersaji speedometer, odometer, mode berkendara, dan posisi gigi, juga ada simbol-simbol indikator fitur lainnya. Mulai dari seat belt reminder untuk semua jok penumpang, indikator seluruh pintu terbuka, mode berkendara, sampai sisa jarak yang bisa ditempuh dari daya listrik yang ada pada baterainya.
Sementara di area tengah, monitor ini menampilkan berbagai instrumen untuk pengaturan fungsi pada kendaraan. Mulai dari pengaturan Drive Mode, informasi Tire Pressure Monitoring System (TPMS), jarak tempuh yang sudah dilakukan pengemudi, sampai pengaturan semburan dan suhu AC.
Kemudian di layar itu kalian juga bisa melihat konsumsi daya baterai, jarak tempuh dari sisa listrik di baterai, hingga sistem pengaturan V2L (Vehicle to Loud). Kemudian ada juga pengaturan level Energy Regeneratif, untuk membantu mengisi daya baterai secara otomatis pada saat pengemudi melakukan deselerasi di jalan.
Tak ketinggalan, pengaturan berbagai fitur keselamatan cerdas pun bisa dilihat di layar sentuh tersebut. Menariknya lagi, headunit ini juga sudah memiliki kemampuan wireless Apple Carplay dan Android Auto. Jadi makin mudah untuk koneksi dengan ponsel kalian.
Masih terkait head unit di Maxus MIFA 7, di perangkat ini selain sebagai pusat informasi dan juga hiburan, ternyata bisa mengaktifkan atau mematikan kinerja mesin. Jadi kalian gak usah repot-repot turun dan menekan tombol Lock atau Unlock dari remote mobil ini.
Caranya, kalian cukup pilih menu setting di menu entertainment pada head unit tersebut. Kemudian akan muncul logo Start/Stop Engine berbentuk lingkaran biru. Tekan logo itu beberapa detik sampai sistem motor listrik mobil tersebut berhenti bekerja.
Untuk mengaktifkannya kembali, kalian tinggal injak pedal rem beberapa detik, maka otomatis, motor listrik dan fungsi mobil akan bekerja. Dan kendaraan pun siap digunakan.
Fitur lainnya yang juga bisa dibilang sebagai keunikan mobil ini ada pada setiap kaca yang terpasang di mobil tersebut. Baik kaca depan, kaca jendela pengemudi maupun seluruh penumpang, hingga kaca di panoramic sunroof. Keunikan tersebut adalah seluruh kaca ini telah dilengkapi Rain Sensor alias sensor hujan.
Alhasil, ketika kalian tengah berkendara dan kaca mendeteksi ada tetesan air hujan, maka seluruh sensor itu bakal bekerja secara serempak. Yakni untuk kaca depan, akan mengaktifkan wiper secara otomatis. Sementara seluruh kaca jendela akan langsung menurut rapat bersamaan. Hal ini diikuti pula dengan menutupnya kaca panoramic sunroof jika kebetulan kalian sedang membuka kaca di bagian atap tersebut.
"Sensornya ada di bagian tengah atas yang dekat kamera di kaca depan. Itu kalau terkena tetesan air pertama ketika hujan, maka akan langsung wiper aktif, jendela semua tertutup rapat, dan sunroof juga tertutup rapat," jelas Malvin.
Kelengkapan fitur keselamatannya juga tak kalah mengagumkan. Antara lain terdapat:
Keunggulan Maxus MIFA 7 yang satu ini penting jika kalian tipikal orang yang suka mengemudi, terutama mengemudi jarak jauh ke luar kota. Sebab terkadang, kalian ingin pelesir bareng seluruh anggota keluarga, namun tidak mau mengikut sertakan sopir. Sementara MPV boxy premium lainnya cenderung hanya berfokus pada kenyamanan penumpang belakang.
Nah ini beda dengan Maxus, sebab dari sisi pengemudi pun ia layak diacungi jempol. Contohnya dari segi posisi berkendara, meskipun mobil ini berjenis MPV dengan bodi cukup besar, tapi posisi pengemudi tidak terlalu tinggi. Malah cenderung lebih rendah, sehingga posisinya mirip mengendarai sedan atau SUV compact.
Posisi berkendara seperti ini menjadikan pengalaman mengemudi jadi tidak cepat lelah. Apalagi jok pengemudi ataupun penumpang depan sama-sama sudah dibekali dengan Heater dan Ventilated. Sheingga duduk berlama-lama disitu juga tak cepat pegal atau terasa panas. Belum lagi seluruh jok di mobil ini juga dibalut bahan kulit Nappa yang lembut.
Kenikmatan sekaligus kenyamanan berkendara lainnya bisa didapat dari sistem suspensi yang digunakan pada mobil ini. Sebab untuk bagian depan, Maxus menggunakan suspensi MacPherson Strut Independent Suspension, sedangkan di bagian belakang 5-Link Independent Suspension. Alhasil bantingannya masih cukup lembut, tapi tanpa mengurangi kemampuan manuver di jalan.
Kemudian di kelasnya, MIFA 7 juga menjadi satu-satunya yang pakai motor listrik dan baterai sebagai sumber tenaganya. Alhasil, mobil ini tak memerlukan bensin setetes pun. Berbeda dengan Serena e-Power yang masih membutuhkan baterai untuk menggerakkan sistem e-Power yang diusungnya. Apalagi Voxy, Toyota masih betah memanfaatkan mesin ICE (Internal Combustion Engine) pada mobil tersebut, tanpa ada teknologi elektrifikasi apapun.
Secara sepsifikasi teknis, MIFA 7 dipersenjatai oleh Maxus dengan baterai berkapasitas 90 kWh. Baterai ini diklaim memiliki jarak tempuh hingga 635 km dalam sekali pengecasan, untuk penggunaan di dalam kota. Baterai ini juga support sistem pengisian cepat DC 130 kW. Sehingga dapat mengisi daya baterai dari 30-80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
Sedangkan untuk sumber tenaganya berasal dari motor listrik tunggal yang mampu menghasilkan daya maksimum 180 kW (245 PS) dengan torsi puncak 350 Nm.
Spesifikasi Maxus MIFA 7 Indonesia | |
---|---|
Maxus MIFA 7 | |
Dimensi | |
Panjang | 4.907 mm |
Lebar | 1.885 mm |
Tinggi | 1.756 mm |
Jarak sumbu roda | 2.975 mm |
Jarak ke tanah | 140 mm |
Ukuran roda | 245/45 R18 |
Mesin | |
Tipe motor listrik | Permanent Magnet Synchronous Motor |
Jumlah motor listrik | 1 |
Daya maksimum | 180 kW (245 PS) |
Torsi maksimum | 480 Nm |
Tipe baterai | Ternary Lithium Battery |
Kapasitas baterai | 90 kWh |
Jarak tempuh baterai | 480 - 635 km |
Lama charging baterai | 30 menit (DC Fast Charging) |
8,5 jam (AC charging) | |
Sasis | |
Suspensi depan | MacPherson Strut Independent |
Suspensi belakang | 5-link Independent |
Rem depan | Ventilated Disc |
Rem belakang | Disc |
Harga Maxus MIFA 7
Baca juga: Harga Maxus Mifa 9 Lebih Mahal Rp22 Juta Dari Toyota Vellfire, Apakah Fiturnya Jor-joran?
Harga Maxus MIFA 9 Single Tone Rp 1,08 miliar, sementara varian Two Tone Rp 1,09 miliar.
Harga Maxus MIFA 7 tipe Single Tone Rp 788 juta, dan yang tipe Two Tone harganya Rp 798 juta.
Maxus hadir pertama kali melalui PT Indomobil Energi Baru pada pameran GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) di November 2004. Saat itu Maxus langsung meluncurkan MIFA 7 dan MIFA 9 yang keduanya adalah mobil listrik baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).