Tapi, dengan kondisi kemacetan yang kita hadapi saat ini, apakah saran tersebut masih relevan?
Terlebih lagi, transmisi otomatis yang kita punya sekarang ini tidak sama dengan yang digunakan 25 tahun lalu.
Transmisi otomatis juga telah dipasarkan dalam berbagai bentuk, membuat kami mempertanyakan apakah saran ini masih relevan atau tidak.
Ada 3 tipe utama transmisi otomatis yang kami miliki sekarang - konverter torsi, variabel kontinu, dan kopling ganda otomatis.
1. Konverter torsi adalah yang paling umum digunakan. Meski tergolong teknologi lama, konverter torsi masih digemari banyak mobil mewah karena mampu menangani torsi dalam jumlah besar. Ketika Anda mendengar sebuah mobil memiliki transmisi otomatis, biasanya itu adalah konverter torsi (kecuali ada tipe lain yang ditentukan).
2. Continuously Variable Transmissions (CVT) sangat cocok untuk mobil dalam kota. Dicintai oleh banyak pabrikan mobil di Jepang, CVT adalah transmisi paling mulus untuk lalu lintas kota. Transmisi ini sangat hemat oli, tapi rasa berkendaraannya patut diakui kurang mengesankan.
3. Transmisi dual-clutch (DCT) juga bisa disebut sebagai favorit para produsen mobil asal Jerman. Jenis transmisi ini menawarkan tempo peralihan yang sangat cepat.
Kekurangannya, transmisi ini terasa tersentak-sentak, ya seperti berhenti-berhenti gitu.
Terlebih lagi, DCT juga dikenal sebagai transmisi yang paling berat dan rumit, tetapi konsumsi pelumas serta penghasilan karbondioksida yang rendah membuatkannya sebagai pilihan transmisi yang bagus.
Lantas, apakah anjuran “membiarkan posisi transmisi di Drive saat terjebak kemacetan” masih relevan untuk transmisi CVT dan DCT?
Kami bertanya kepada pihak yang paling tahu; produsen mobil yang memproduksi mobil-mobil ini.
Kami meminta jawaban BMW, Honda, Mercedez-Benz, dan bahkan Volkswagen.
Umumnya, semua pembuat mobil setuju bahwa tidak apa-apa untuk membiarkan transmisi berada di Drive ketika Anda menunggu di lampu lalu lintas untuk jangka waktu normal (biasanya tidak lebih dari 3 menit).
Kata kuncinya di sini adalah dalam periode normal. Jadi jenis transmisi otomatis apapun mobil Anda masih oke dalam jangka waktu tertentu.
Honda sendiri merekomendasikan berhenti selama lebih dari 3 menit dengan memposisikan transmisi ke Netral (kecuali model Hybrid yang bisa dibiarkan di posisi Drive). Pabrikan lain tidak menetapkan batas waktu, tetapi mereka merekomendasikan hal yang sama - menyarankan pengemudi untuk beralih ke Netral dan memasang Auto Brake Hold jika mobil berhenti dalam waktu yang lama.
Honda juga menginformasikan bahwa Auto Brake Hold akan tetap aktif bahkan setelah beralih dari Drive ke Netral (tidak semua mobil, Anda dapat mencobanya sendiri sambil menahan rem).
Mengenai transmisi kopling ganda, semua produsen mobil Jerman memberi tahu kami bahwa pengemudi tidak perlu memposisikan transmisi ke Netral.
BMW, Mercedez-Benz dan VW mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara pengemudi yang membiarkan transmisi di Drive atau di Netral.
"Sistem dirancang untuk bekerja seperti ini. Saat Auto Hold dipasang atau pedal rem ditahan pada posisi berhenti, kopling akan terlepas. Tidak perlu beralih ke Netral,” jelas pihak Volkswagen saat ditanya Autofun.
Sementara itu, BMW Group mengatakan, menahan DCT pada posisi Drive sambil berhenti tidak akan menambah tekanan pada sistem transmisi.
“Ini tidak terbukti karena torsi dari mesin tidak akan dialihkan ke transmisi dalam situasi ini. Selanjutnya, pendinginan dan pelumasan sendiri untuk kopling akan dilakukan melalui motor pompa pada sistem pendingin kopling itu sendiri saat ini - mencegah adanya tekanan pada transmisi, ” kata pihak BMW.
Semua DCT yang digunakan oleh model BMW dan MINI sendiri adalah tipe basah.
Mercedes-Benz yang hanya menggunakan DCT basah pun setuju dengan hal tersebut. Mereka menjelaskan bahwa tekanan pada driveline DCT sangat rendah karena jumlah torsi yang dihasilkan saat mesin idle berada pada level yang sangat minimal.
Namun, mereka memberikan skenario di mana pengemudi harus pindah ke posisi transmisi Parking (P):
“Tidak ada tekanan yang akan diberikan pada driveline apakah rem dipasang di lalu lintas padat atau saat kendaraan diparkir di netral dan / atau parkir diaktifkan. Namun, saat kendaraan dipacu di tanjakan terjal seperti di tanjakan dalam waktu lama, lebih baik beralih ke P karena gesekan kopling akan meningkat untuk menjaga stagnasi mobil. Saat kendaraan tidak bergerak dalam kemacetan lalu lintas, tekanan pada kedua paket kopling akan dikurangi seminimal mungkin untuk mencegah korosi pada kopling, tetapi untuk menjaga agar kendaraan tetap diam dan tenaga dialihkan ke driveline. ”
Perlu dicatat bahwa pengemudi tidak disarankan untuk mengalihkan transmisi mobil hybrid ke Netral saat tidak bergerak karena ini akan menghentikan mesin mengisi daya baterai hybrid saat baterai hampir habis. Jika Anda ingin melepaskan pedal rem, alihkan ke P atau gunakan Auto Hold (jika ada).
Perawatan DCT Biar Lebih Awet
Seperti yang telah dijelaskan, DCT adalah sistem yang sangat kompleks dan dibutuhkan perawatan yang rutin serta cermat agar tetap berfungsi dengan baik.
Rekomendasi Mercedes-Benz adalah sebagai berikut:
"Kebiasaan mengemudi yang baik bergantung pada setiap individu dan mobil yang dikendarainya. Untuk kendaraan AMG yang dilengkapi dengan DCT (seperti A 45 dan CLA 45), pengemudi disarankan untuk selalu memastikan bahwa oli transmisi berada pada suhu pengoperasian yang optimal sebelum mengemudi berkecepatan tinggi. Selain itu, DCT juga merupakan transmisi yang sangat tangguh. Saran terbaik untuk perawatannya adalah selalu memastikan bahwa DCT diservis secara teratur sesuai dengan jadwal servis mobil. ”
“Mengganti oli dan filter transmisi sesuai jadwal juga sangat penting karena oli tidak hanya penting untuk transfer daya untuk DCT, selain itu penting juga menggunakan produk asli Mercedes-Benz dari diler resmi untuk memastikan viskositas oli yang akurat dan filter asli yang digunakan. "
"Ini juga memungkinkan bengkel untuk melakukan inspeksi berkala atas setiap peningkatan perangkat lunak untuk transmisi yang digunakan serta unit kontrol powertrain lainnya seperti perangkat lunak unit kontrol mesin."
BMW Group menjelaskan salah satu cara berkendara yang kurang baik dan dapat memperpendek umur DCT. “Pada dasarnya, kebiasaan mengemudi yang baik akan memperpanjang umur komponen keausan pada kendaraan apa pun; kebalikannya, mengemudi secara ugal-ugalan atau tidak konsisten dapat memberikan tekanan berlebih pada mesin dan persneling.”
Hal senada juga disampaikan Honda: "Honda menyarankan untuk menghindari akselerasi yang berlebih saat melaju dalam kondisi stagnasi, terutama saat mendaki tanjakan."
Sementara itu, Volkswagen memperingatkan terhadap modifikasi yang mungkin dilakukan: “Tetap patuh dengan interval servis yang disarankan. Penyetelan chip (tuning chip) akan mempengaruhi performa atau umur pakai DSG dan drivetrain. Ban dan pelek non-standar yang tidak direkomendasikan oleh aksesori Volkswagen dapat mempengaruhi kondisi dan kinerja DSG.”
Berapa Lama Kopling di DCT Bertahan?
Meskipun beberapa DCT tipe kering memerlukan penggantian kopling berkala (karena ini adalah part yang akan aus), tipe basah tidak perlu melakukannya.
Satu-satunya pengecualian adalah untuk Honda i-DCD. Meski menggunakan kopling tipe kering, namun dirancang agar bisa awet seumur mobil itu sendiri. Meski tidak disebutkan secara jelas oleh Honda, ini berarti lebih dari 15 tahun / 350.000 km. Yang pasti, hal ini sangat bergantung pada kebiasaan mengemudi dan perawatan.
Karena ini adalah full hybrid, berarti kopling tidak digunakan pada awal penggerak - sehingga dapat memperpanjang masa pakainya.
BMW Group mengatakan bahwa semua DCT-nya basah dan tidak perlu diganti. Hingga saat ini, mereka belum membuat paket kopling pengganti. Kalau mau tahu, penggantian kopling tidak bisa dilakukan tanpa mengganti komponen DCT sepenuhnya.
Sebaliknya, oli DCT perlu diganti secara rutin. “Tidak ada waktu yang ditentukan untuk ini. Kendaraan akan memperingatkan pengemudi jika servis ini perlu dilakukan,” tambah BMW.
Ini adalah jawaban serupa yang diberikan oleh Mercedes-Benz, di mana mereka berkata, “Paket transmisi kopling ganda DCT telah dirancang untuk menahan siklus hidup kendaraan. Transmisi ini merupakan sistem kopling basah, berbeda dengan sistem kopling kering seperti transmisi konvensional yang dirancang sebagai perlengkapan perawatan / servis.
“Keuntungan transmisi basah DCT adalah lebih sedikit kerusakan pada paket kopling karena sirkulasi oli yang terus menerus. Inilah sebabnya mengapa oli transmisi harus rutin diganti sesuai jadwal servis karena sangat penting untuk memastikan bahwa DCT bekerja secara optimal.”
Jadi, itulah tadi jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Yang penting, harap patuhi interval perawatan yang disarankan dan berkendara dengan hati-hati.