Coba bayangkan saat Anda mengemudi dengan kecepatan 90 km/jam sambil mendengar lagu favorit dan tiba-tiba terdengar bunyi ledakan kuat.
Dalam sekejap mata, Anda terasa bagian belakang atau depan mobil aneh dan kemudi jadi terasa tidak beres, naluri Anda tentunya langsung mencoba menghentikan mobil dengan rem.
Namun, apakah tindakan Anda ini benar? Nah, dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana ledakan ban terjadi, dan apa tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk menyelamatkan Anda dan/atau mobil dari hal yang fatal.
Apa penyebab ban meletus?
Ban mobil tidak akan meledak secara tiba-tiba. Penyebabnya adalah sebagai berikut:
- Mengemudi dengan tekanan ban yang terlalu rendah
- Tertabrak objek keras atau tajam, seperti batu, botol, atau kepingan logam
- Muatan mobil berlebih (Contoh: terlalu banyak barang berat yang dibawa sewaktu perjalanan mudik), menyebabkan ban kepanasan
- Tekanan udara melebihi tahap yang disarankan oleh produsen ban
- Ban terlalu tua
- Kecacatan produksi
- Ban yang mempunyai gumpalan, lekukan atau retakan yang luar biasa
- Mengemudi dengan sistem setir atau komponen suspensi utama yang sudah usang karena usia komponen.
Setiap ledakan berbahaya baik itu depan maupun belakang. Apabila ban depan meletus, setir Anda akan menarik ke arah ban yang meletusnya.
Kalau letusan terjadi pada ban belakang akan memberikan Anda sensasi longgar yang dapat dirasakan di tempat duduk.
Pada kendaraan komersial yang lebih berat seperti truk kargo atau bus, letusan ban selalu mengakibatkan hilangnya kendali karena berat kendaraan itu sendiri.
Baiklah, apa yang perlu dilakukan apabila ban meletus?
Untuk letusan ban depan - jangan rem sama sekali!
Ini nampaknya berlawanan dengan intuisi Anda, tetapi ketika kita menginjak pedal rem, mobil akan tiba-tiba menarik dengan kuat ke arah ban yang meletus.
Jangan juga lantas mengguncangkan atau melepas tangan dari kemudi karena dapat menyebabkan Anda kehilangan kendali.
Apa yang harus anda lakukan adalah memberi tekanan lembut secara konsisten terhadap pedal akselerator dan tetap tenang.
Lepaskan tekanan terhadap pedal gas secara perlahan, hindari gerakan yang tidak perlu atau tiba-tiba pada kemudi, lihat tempat mana yang paling aman di depan untuk berhenti dan biarkan mobil bergerak sendiri..
Jika mobil anda dilengkapi dengan rem tangan mekanik, anda juga dapat menariknya berulang kali secara perlahan untuk membantu menstabilkan mobil, tetapi ini memerlukan kekuatan penguncian rem tangan anda.
Untuk letusan ban belakang, sekali lagi, jangan menekan rem! Sedikit saja Anda melakukannya, ujung belakang mobil akan kehilangan cengkeraman dan anda akan berputar.
Lupakan rem tangan mekanik dalam situasi ini karena tidak ada gunanya.
Pertahankan keadaan ini dengan bergerak secara perlahan agar kendaraan anda tetap seimbang pada garis lurus, atau melambatkannya.
Pegang setir dengan tenang, jangan buat pergerakan yang tidak perlu, dan biarkan mobil perlahan dengan sendirinya sehingga berhenti sepenuhnya di tempat yang aman dengan selamat.
Mengoper ke gigi rendah juga dapat membantu mobil mengurangi kecepatan, tapi anda harus bisa juga mengendalikan setir dengan satu tangan.
Kesimpulan
Apapun yang terjadi saat ban meletus dalam perjalanan, ingat dua hal berikut: tetap tenang dan tidak panik sama sekali. Pikiran dan tindakan yang cepat dapat membantu menyelamatkan diri dan/atau mobil Anda, tetapi yang paling penting adalah untuk berlatih kebiasaan mengemudi yang aman serta rutin memelihara ban.