Beberapa mobil keluaran terbaru sudah dibekali beragam fitur canggih, salah satunya yaitu Adaptive Cruise Control. Namun ternyata, fitur ini tak bekerja secara optimal saat kondisi cuaca buruk atau ketika masuk trowongan. Apakah ini cacat pabrik?
Oh tentu saja bukan, ini karena sistem lensa kamera yang sulit membaca saat kondisi visibilitas yang buruk. Rekan kami dari Wapcar Malaysia telah melakukan uji coba perihal gangguan sistem Adaptive Cruise Control tersebut memakai Perodua Ativa atau yang di Indonesia dipasarkan sebagai Daihatsu Rocky.
Seperti yang mungkin Anda ketahui, sebagian besar sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) mobil bergantung pada kamera, radar, atau sistem komputerisasi yang mengatur semua kinerja fiturnya. Hampir semua barang buatan manusia, ada batasan untuk apa yang dapat mereka lakukan.
Dalam buku manual pemilik, Perodua juga mencantumkan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan tentang sistem tersebut. Dalam buku panduan pemilik disebutkan kalau fitur ACC tidak boleh digunakan di jalan dengan lalu lintas ramai pejalan kaki atau pesepeda dan juga agar tidak menggunakannya saat memasuki atau keluar terowongan.
Alasan Kita Tidak Boleh Memakai Fitur Adaptive Cruise Control di Terowongan
Pabrikan tidak menyarankan kita untuk memakai fitur Adaptive Cruise Control saat akan masuk terowongan, dalam terowongan, hingga keluar terowongan. Alasannya karena pada perubahan intensitas cahaya yang tiba-tiba.
Kamera akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pencahayaan dari terang ke gelap dan ke terang lagi. Kondisi seperti ini mempengaruhi keakuratan dan fungsionalitas sistem.
Hal yang sama berlaku untuk situasi cuaca yang mempengaruhi kondisi visual di jalan. Dalam kondisi hujan atau berkabut misalnya, jangan berharap sistem ACC akan bekerja dengan baik.
Saat kondisi cuaca kurang bersahabat, hal terbaik adalah mengemudi dengan aman. Kita semestinya harus menjaga kendali penuh atas kendaraan dalam situasi seperti itu, alias nyetir sendiri.
Bukan Cacat Pabrik, Sistem ADAS Bukanlah Autonomous Driving
Kalau kamu mengemudikan Tesla, mungkin tidak usah repot berkendara karena tinggal aktifkan fitur autonomous. Teknologi canggih di mobil secara otomatis akan mengendalikan laju, kecepatan dan arah kendaraan sesuai tujuan kita.
Sementara itu untuk fitur advanced driver assistance systems (ADAS), komputer hanya berperan sebagai pembantu, sehingga kendali utama tetaplah di tangan pengemudi. Jadi apabila kamu mendapati fitur ACC seolah error saat masuk terowongan atau cuaca berkabut, itu bukanlah karena cacat pabrik.
Perbedaan kontras cahaya membuat kamera sulit membaca dan memprediksi secara akurat jarak objek di depan mobil kita. Jadi, pemakaian ACC ini hanya bisa digunakan saat cuaca cerah dan kondisi pencahayaan stabil. Misalnya berkendara di jalan tol malam hari dengan pencahayaan optimal, sistem ACC bisa membaca situasi objek di sekitar kendaraan.
Fitur ADAS di Mobil Modern Cuma Sekedar Alat Bantu
Sama seperti fitur keselamatan lainnya, ADAS yang sudah didukung sistem komputerisasi yang canggih pun hanyalah alat bantu untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Kendali mutlak tetaplah ada di tangan pengemudi. Adanya ADAS seperti TSS atau ASA jangan membuat kita terlena dan abai soal fokus berkendara.
Cara Kerja Adaptive Cruise Control, Seberapa Canggih?
Adaptive cruise control bekerja dengan cara menyesuaikan kecepatan dan jarak dengan kendaraan yang ada didepannya secara otomatis. Apabila kendaraan di depan mengurangi kecepatannya, maka kecepatan kendaraan anda juga berkurang secara otomatis walaupun tanpa menginjak pedal rem. Begitu juga ketika kendaraan didepan menambah kecepatan, maka komputer akan menambah kecepatan kendaraan tanpa menginjak pedal gas.
Contohnya, ketika kamu mengatur kecepatan cruise control di 80 km/jam dan kendaraan depan melaju pada kecepatan 100 km/jam maka kecepatan mobil tetap tertahan di kecepatan 80 km/jam, karena telah diatur pada batas kecepatan di 80 km/jam.
Jika kendaraan depan mengurangi kecepatannya hingga 50 km/jam maka kecepatan kendaraan anda juga akan berkurang hingga 50 km/jam. Sementara itu ketika kendaraan depan berhenti maka kendaraan anda juga akan ikut berhenti tanpa menginjak pedal rem.
Kesimpulan
Semua fitur canggih yang ada dalam sebuah mobil, sifatnya hanyalah alat. Untuk itu, pengemudi tetaplah pegang kuasa mutlak atas kendali kendaraan. Jangan sampai, kita jadi terbuai dengan segala fitur canggih yang membuat kita hilang fokus saat berkendara.