Pemerintah Indonesia saat ini terus mendorong era elektrifikasi kendaraan bermotor, dengan menerbitkan beberapa peraturan hingga petunjuk teknis pelaksanaannya. Namun demikian, belum semua pabrikan otomotif siap menghadirkan mobil listrik mereka ke Indonesia. BMW salah satunya, melalui BMW Group Indonesia dikonfirmasi kalau mobil listrik belum masuk rencana jangka pendek mereka.

Sebagai gantinya, BMW Group Indonesia menyiapkan lini produk sedan yang lebih terjangkau yaitu 2-Series. Secara posisi, sedan ini mengisi lini model di bawah BMW 3-Series yang sekarang ini jadi sedan BMW paling terjangkau. 

“Untuk Seri 2 sendiri belum akan dihadirkan tahun ini, kami akan menghadirkannya tahun depan. Tapi, mengenai kapan waktunya, kami belum bisa kasih informasinya secara detail. Tapi pasti akan kami hadirkan tahun depan dan itu berdasarkan feedback dari para pelanggan kami,” ucap Jodie O’Tania, selaku Director of Communication BMW Group Indonesia saat peluncuran 3-Series Touring beberapa waktu lalu. 

Sejauh ini, lini sedan termurah BMW Indonesia hanyalah 3-Series yang dijual dengan rentang harga dimulai dari Rp859 juta sampai dengan Rp1,329 miliar off the road.

Kehadiran 2-Series sedan ini jelas dinanti para penggemar mobil Eropa, karena rivalnya yaitu Mercedes-Benz sudah terlebih dahulu meluncurkan A-Class sedan. Sedan A-Class, menurut situs resmi pabrikan berlogo ‘Three Pointed Star’ ini, berbanderol Rp739 off the road. Perlu dinanti, estimasi atau perkiraan harga dari BMW 2-Series sedan semestinya tak jauh dari harga A-Class di Indonesia. 

Soal desainnya, kita bisa melihat sosok M235i xDrive Gran Coupe. yang sudah terlebih dahulu dijual di Indonesia. Ini merupakan versi beperforma lebih tinggi dari Seri 2 yang masuk ke dalam jajaran model BMW M. 

Mobil Listrik BMW Masih Lama Datang ke Indonesia

Lantas bagaimana dengan lini produk mobil listrik BMW, apakah akan membanjiri Indonesia? Sayangnya tidak, karena BMW Group Indonesia masih terbentur peraturan pemerintah yang mewajibkan mobil listrik yang dijual memiliki kandungan lokal yang cukup besar. 

"Soal peraturan kendaraan listrik, kami masih melihat detil persyaratan teknis. Di situ ada persyaratan komponen lokal cukup tinggi dan mendorong investasi, sehingga kalau kendaraan premium belum bisa memanfaatkan insentif itu. Sebab untuk BMW i3 masih CBU," jelas Jodie.