Mengisi ceruk SUV B-segment 5-seater dengan mengusung teknologi strong hybrid jenis pararel, sosok Haval Jolion HEV sebelumnya sempat dipamerkan di gelaran GIIAS 2023.
Setahun setelah perkenalannya, GWM Indonesia menyebutkan bahwa Jolion HEV bakal menjadi produk pertama-nya yang dirakit secara lokal di fasilitas perakitan PT Inchcape Indomobil Energi Baru di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
"Jolion HEV rencananya mulai dirakit secara massal di Wanaherang pada Agustus mendatang. Wanaherang memiliki kapasitas produksi yang cukup besar. Ada beberapa area yang belum dimobilisasi secara maksimal. Maka disitulah kita manfaatkan untuk perakitan mobil ini," ujar Constantinus Herlijoso, General Manager GWM Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024).
Lebih lanjut Joso menyatakan, pada tahap awal untuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dalam proses produksi belum mencapai 40%.
"Tahap awal ini untuk TKDN kita belum sampai 40%. Tapi secara bertahap kita sedang mengusahakan untuk bisa sampai ke sana. Ini yang masih kita diskusikan dengan pihak GWM, karena 40% itu kan tergantung cara penilaian, ya. Nanti kalau sudah final kita akan sampaikan informasi mengenai angka TKDN,” ungkapnya.
Haval Jolion HEV untuk Pasar Indonesia Punya Fitur Paling Lengkap
Sebelum masuk poses perakitan pada Agustus 2024 dan dijual secara resmi di Indonesia, Jolion HEV sudah lebih dulu dijual di beberapa negara di belahan dunia.
Di kawasan Asia Tenggara, mobil ini sudah dipasarkan di Filipina dan Thailand. Sebagai informasi, di Negeri Gajah Putih mobil ini ditawarkan dalam dua trim varian, yakni Sport dan Ultra.
Namun khusus untuk pasar Indonesia, mobil ini hanya ditawarkan satu varian dengan membawa spesifkasi lengkap.
"Kalau di Thailand mobil ini punya dua varian. Untuk pasar Indonesia, Jolion HEV kami hanya membawa satu varian saja, yaitu tipe tertinggi. Kenapa tipe tertinggi? Karakter masyarakat Indonesia kan cukup unik, untuk mobil paling banyak diminati varian teratas," jelasnya.
Diposisikan sebagai SUV kompak hybrid premium, disebutkan bahwa harga Jolion HEV akan terjangkau.
“Kita masukan mobil ini dalam kategori premium. Meski premium dengan spesifikasi lengkap, tetap terjangkau dari segi harga,” serunya.
Meski tidak disebutkan secara gamblang berapa harga yang bakal ditawarkan, diprediksi Jolion HEV nantinya akan berada di angka Rp400 jutaan.
Punya Wheelbase Paling Panjang di Kelasnya
Melihat spesifikasi Haval Jolion HEV yang sudah lebih dulu dijual di Thailand, secara dimensi mobil ini memiliki panjang mencapai 4.472 mm, lebar 1.841 mm, dan tinggi 1.619 mm. Sedangkan jarak sumbu roda atau wheelbase-nya berada di angka 2.700 mm.
“Jika dilihat Jolion HEV memiliki wheelbase paling panjang di kelasnya,” sambung Joso.
Berbagi Platform dengan Haval H6 HEV
Jolion HEV dibangun berdasarkan platform LEMON, yang juga sebelumnya dipakai oleh Haval H6 HEV. Dengan begitu jangan heran apabila Jolion HEV memiliki kemiripan dengan H6 HEV.
Sekilas dari segi tampilan fasad keduanya terlihat mirip. Hanya saja Jolion HEV memiliki lampu depan yang terlihat lebih futuristik berkat adanya DRL LED yang dibuat menyusun ke bawah, yang sekaligus menjadi ikoniknya.
Untuk lampu utamanya menggunakan teknologi LED projector dengan bentuk pixel yang dibagi menjadi tiga bagian.
Selain itu tampilan bentuk grillnya pun berbeda, yang mana memiliki tambahan aksen krom serta menganut pola diamond cut.
Melihat ke sisi samping, lekukan yang ditampilkan menyuguhkan kesan dinamis dan prestisius. Ini terlihat dari lekukan garis pada pinggang serta list krom yang mengelilingi kaca.
Untuk lingkar roda, mobil ini menggunakan velg 18 inci multi-spoke dual-tone yang memberikan kesan atraktif.
Didesain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat Indonesia, sisi buritannya mobil ini menampilkan kesan modern sekaligus kekar berkat desain lampu berteknologikan LED serta bentuk pada pintu bagasinya.
Selain itu, mobil ini juga menampilkan kesan sporty, terlihat dari penggunaan diffuser pada bumper serta spoiler dan shark fin antenna yang diletakan pada bagian atap.
Nuansa interior Jolion HEV untuk pasar Tanah Air didominasi menggunakan warna gelap.
"Spesifikasi Jolion HEV untuk pasar Indonesia memiliki sedikit perbedaan dengan yang dijual di negara lain. Tentunya kita menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakter di sini,” tukas Joso.
Jika melihat beberapa negara, nuansa interior mobil ini ditawarkan warna beige dengan aksen rose gold, seperti halnya Haval H6 HEV.
Pada center cluster, mobil ini tersematkan head unit laya sentuh 12,3 inci model floating yang mendukung beragam fitur modern, termasuk sistem navigasi.
Sementara di ruang kemudi, meter cluster yang digunakan secara keseluruhan sudah digital yang menampilkan beragam informasi secara modern namun tetap informatif.
Setirnya juga sudah dilengkap beragam tombol yang terkoneksi secara langsung dengan head unit dan pusat informasi berkendara.
Oh iya, mobil ini juga memiliki beberapa material soft touch di area dashboard dan door trim, dan menariknya di bagian bawah dashboard sebelah kanan pengemudi terdapat sejumlah tombol fitur.
Meilhat console tengah, di bawah kisi-kisi AC terdapat laci sekaligus wirless charging, serta dibelakangnya terdapat tuas transmisi dengan model knop putar Electric Shifter.
Hampir tidak ada tombol di area ini kecuali electric parking brake, karena semuanya berpusat di monitor tengah dan bisa dioperasikan dengan perintah suara.
Console tengah yang dibuat mengambang tersebut juga terdapat tombol fitur Auto Hold serta Electronic Parking Brake (EPB).
Terasa rapih sekaligus ergonomis, dibelakangnya terdapat cup holder dengan penutup cover, dan arm rest yang dibungkus menggunakan bahan kulit premium.
Pada jok pengemudi mobil ini dilengkapi pengaturan elektrik 6 arah yang memberikan kemudahan ketika ingin mendapatkan posisi duduk yang pas.
Melihat fitur unggulan lainnya, mobil ini dilengkapi panoramic sunroof yang dapat memberikan kesan mewah serta nuansa kabin lebih lapang, kisi-kisi AC untuk penumpang belakang, port USB 12V, serta tiga buah head rest pada baris kedua.
Fitur Keselamatan dengan ADAS
Jolion HEV memiliki fitur keselamatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlihat mobil dilengkapi dengan dua buah airbag di depan dan ada juga di samping.
Selain itu ada juga kamera belakang, kamera 360 derajat, sensor parkir di depan dan belakang yang masing-masing memiliki enam buah, Intelligent Single Pedal, 3 types of Integration Intelligent Parking (IIP), Cruise Control (CC), Second Collison Mitigation (SCM), Hill Start Assist/ Hill Descent Control (HSA / HDC), Emergency Signal System (ESS), Driver Fatique Monitoring (DFM), Door Open Warning (DOW), Fuel off system after collision, Anti-rollover system (ARS), dan Brake override system (BOS).
Tak ketinggalan Vehicle stability system (VSS), Traction control system (TCS), Anti-Lock Brake System (ABS), Brake Assist system (BA), Electronic Brake force Distribution (EBD) yang dapat menjaga laju kendaraan.
Menariknya mobil ini juga sudah dilengkapi fitur keselamatan ADAS yang mencakup;
Traffic Jam Assist (TJA)
Auto Emergency Braking + Intersection (AEBI)
Front Collision Warning (FCW)
Maneuver Emergency Braking (MEB)
Blind Spot Detection (BSD)
Lane Change Assistance (LCA)
Lane Departure Warning (LDW)
Lane Keeping Assist (LKA)
Lane Center Keeping (LCK)
Emergency Lane Keeping (ELK)
Wisdom Dodge System (WDS)
Rear Collision Warning (RCW)
Rear Cross Traffic Alert (RCTA)
Berbekal Mesin 1.500 Cc dengan Motor Listrik Tunggal
Bicara jantung pacu, Jolion HEV dibekali mesin bensin 1.500 cc 4-silinder segaris dengan menghasilkan tenaga 95 PS di 6.000 rpm serta torsi 125 Nm pada 4.400-5.200 rpm.
Mengusung sistem hybrid pararel, mesinnya disandingkan dengan motor listrik tunggal. Untuk motor listriknya sendiri mampu memperoleh tenaga 115 kW (156 PS) dan torsi sebesar 250 Nm.
Saat kedua sistem ini bekerja maka sanggup menghasilkan tenaga puncak 190 PS dan torsi maksimum 375 Nm.
Dikombinasikan transmisi otomatis DHT (Dedicated Hybrid Transmision) dengan empat mode berkendara, yakni; Normal, Sport, Economy, dan Snow, pabrikan mengklaim bahwa konsumsi BBM Jolion HEV sanggup menempuh jarak sejauh 23,8 km/liter.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.