Sayangnya, kalau generasi ketiga dan kedua Prius sempat dipasarkan di Indonesia, maka untuk Toyota Prius PHEV ini malah digunakan buat kebutuhan fleet.
Mobil tersebut ada yang dipakai untuk armada taksi berlogo burung biru, ada juga sebagian yang digunakan pada instansi pemerintah.
Beruntung ada satu unit Prius PHEV yang dimiliki oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terparkir di area XEV Center yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Autofun pun diberi kesempatan untuk menjajal sepuasnya mobil ini saat melakukan kunjungan ke pusat pembelajaran dan pengembangan elektrifikasi Toyota Indonesia itu.
Kalau melihat fisik mobil hibrida ini, tidak bisa diragukan lagi kalau penampilannya bakal menonjol di jalan lantaran punya desain sangat futuristik.
Lihat saja bagaimana paras depannya dibuat serba lancip, lampu utamanya tersusun empat kotak, sementara foglamp dibuat vertikal mengikuti lekuk bemper.
Tarikan garis bodi mobil ini juga tak bisa dibilang seutuhnya sedan, itu karena atapnya cukup tinggi di pilar B, namun terus merendah sampai ke belakang.
Sementara dari belakang, ia malah mirip sebuah liftback dengan pintu bagasi yang sebagain ebsar terbuat dari kaca.
Desain serba runcing juga bakal terlihat dibagian buritan mobil ini.
Namun ada satu yang cukup unik, karena pada sisi kiri maupun kanan terdapat kotak lubang bensin.
Padahal tidak dua-duanya saluran untuk memasukkan BBM, karena pada kotak sebelah kanan merupakan soket untuk charging baterai mobil ini.
Secara sistem kerja, sebenarnya tidak ada beda antara Prius HEV dan Prius PHEV.
Hanya saja pada Prius PHEV dilengkapi dengan koneksi listrik yang membuatnya dapat melakukan pengisian listrik langsung ala mobil listrik murni alias BEV (Battery Electric Vehicle).
Prius PHEV menggunakan mesin 1.797 cc 2ZR-FXE Hybrid Synergy Drive (HSD) II yang menghasilkan tenaga 98 PS di 5.200 rpm dan torsi 142 Nm pada 3.600 rpm.
Sedangkan untuk motor listriknya menghasilkan tenaga 72 PS dengan torsi 163 Nm yang dilengkapi juga baterai 1NM/ISM berkapasitas 8,8 kWh.
Dengan baterai itu, Prius PHEV bisa melaju hingga 68,2 km pada mode Full EV, sementara ketika terjadi sinergi antara motor listrik dan mesin bensin, maka konsumsi BBM mobil ini mencapai 37,2 km/liter.
Menariknya, kalau baterai ini kehabisan daya, Anda juga bisa cas di SPKLU atau charging station lainnya yang memiliki fasilitas fast charging hanya dalam 20 menit dari kondisi kosong hingga 80%.
Oke saatnya menjajal mobil hybrid yang bisa ngecas ini.
Saat masuk ke area kabin, kesan pertama yang didapat adalah mobil ini sangat lapang.
Meter cluster juga ada di tengah seperti Toyota C+Pod, tetapi dengan informasi yang lebih lengkap dan tersaji full digital.
Lingkar kemudi terdapat beberapa tombol pengaturan fitur dan akses ke headunit.
Yang uniknya lagi, tuas transmisi mobil ini sangat kecil dengan baluran tema biru, mirip tuas konsol game.
Pengendaliannya nyaman, bantingan suspensinya juga sangat lembut.
Dan untuk memudahkan memantau kecepatan, disisi pengemudi tersaji juga fitur Head-up Display (HUD) yang tertampil sangat jelas.
Saat duduk di jok belakang juga legroom serta headroom sangat lebar.
Ditambah kapasitas bagasi yang juga lebar, mobil ini memang akan cocok untuk dipakai berbagai aktifitas baik sehari-hari maupun untuk berlibur di akhir pekan.
Apakah Toyota Prius nantinya akan kembali dijual massal di Indonesia mengingat era elektrifikasi makin kuat? Kami harap demikian!
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.