Gak Pakai Subsidi, Harga Wuling Air ev di China Bisa Turun Sampai Rp27 Juta
Prasetyo · 23 Mei, 2023 09:00
0
0
Harga Wuling Air ev di Indonesia baru saja turun, imbas adanya subsidi mobil listrik yang diberikan oleh pemerintah.
Namun ternyata, dipangkasnya banderol untuk mobil listrik andalan dari Wuling ini bukan cuma terjadi di Tanah Air.
Dikutip dari Carnewschina, Selasa (23/05/2023), pihak SGMW di negara asalnya juga baru saja memangkas harga untuk dua mobil listrik Wuling, yakni Air ev dan Hongguang Mini EV Gameboy.
Harga Wuling Air ev di China Jadi Cuma Rp120 Jutaan
Harganya turun sampai 13.000 yuan (Rp27 jutaan)
Pihak SGMW menurunkan harga Air ev antara 10.000 Yuan (Rp21 jutaan) hingga 13.000 yuan (Rp27 jutaan).
Dengan demikian untuk varian dua seater yang awalnya mulai dari 67.800 yuan - 76.800 yuan (Rp143,5 juta - Rp162,6 juta), menjadi 57.800 yuan (Rp122 jutaan) sampai dengan 66.800 yuan (Rp141 jutaan).
Sementara varian empat seater dari yang harganya 82.800 yuan (Rp175 jutaan), kini turun menjadi 69.800 yuan (Rp147 jutaan).
Selain Air ev, Hongguang Mini EV seri Game Boy juga ikut terpangkas banderolnya. Tapi cuma 6.000 yuan atau kira-kira Rp12 jutaan).
Dengan begitu, jika awalnya mobil listrik ini punya harga 55.800 yuan (Rp118 jutaan) hingga 69.800 yuan (Rp147,8 juta) maka per 22 Mei 2023 banderolnya jadi 49.800 yuan (Rp105 jutaan) - 63.800 yuan (Rp135 jutaan).
Di Indonesia Turun Akibat Insentif PPN
Wuling Aoir ev di Indonesia
Untuk pasar Indonesia, Wuling turut menikmati subsidi mobil listrik dari pemerintah yang diberikan melalui insentif PPN sebesar 10%.
"Dengan demikian konsumen dapat memiliki Air ev lebih hemat Rp21 juta untuk tipe Standard Range dan Rp26 juta untuk tipe Long Range di wilayah DKI Jakarta," terang Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors.
Sebagai informasi, harga Air ev tipe Standard Range di Indonesia Rp243 juta sedangkan yang tipe Long Range yaitu Rp299,5 juta.
Setelah dipotong PPN 1% yang tadinya 11%, maka harga mobil ini masing-masing menjadi Rp222 juta dan Rp273,5 juta.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.