Pihak GM juga sudah menginformasikan kalau SUV mungil ini dibekali motor listrik tunggal dengan penggerak roda belakang yang menghasilkan tenaga 50 kW (68 PS) dengan torsi 140 Nm.
Untuk baterainya berkapasitas 28,1 kWh dengan daya jelajah 303 km pada mode CLTC, dengan kecepatan maksimum 100 km/jam.
Jika baterai kehabisan daya listrik, saat ngecas menggunakan sumber listrik DC fast charging, maka dari kondisi 30% sampai dengan 80% hanya butuh 35 menit.
Tapi jika menggunakan soket listrik AC atau wall charger di rumah, maka pengisian dari baterai kondisi 20% sampai full charge (100%) maka butuh waktu setidaknya 8,5 jam.
Sumber tenaga yang digunakan Yep sedikit lebih besar daripada milik Air ev.
Sebab di tipe Long Range saja, Air ev cuma pakai baterai 26,7 kWh dengan daya jelajah 300 km dan motor listrik bertenaga 30 kW (40 PS).
Sudah Pakai ADAS
Untuk Yep tipe tertinggi disebutkan memiliki fitur paling lengkap, termasuk keberadaan ADAS (Advanced Driver Assistance System).
Seperti Adaptive Cruise Control, Lane Departure Warning, Lane Keeping Assist, Front Collision Warning, Blind Spot Monitoring, Auto Emergency Braking, Camera 360, smapai Automatic Park Assist.
Tapi untuk tipe terendahnya, konsumen juga sudah mendapatkan beberapa fitur unggulan, meski belum ada ADAS.
Yaitu berupa lampu depan LED, jok depan dengan pemanas, Auto Hold, pengaturan jok pengemudi secara elektrik, Rear View Camera, dan Battery Temperature Management System.
Wah menarik ya kalau si Baojun Yep ini bisa masuk Indonesia!
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.