Harga Bekas Isuzu MU-X 2014 Lebih Murah dari Fortuner, Punya Spek Jempolan dan Bisa Pakai Solbus
Enda · 30 Okt, 2023 19:09
0
0
Isuzu MU-X pertama kali diluncurkan di Indonesia oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang menempati segmen medium SUV 7-seater bersasiskan ladder frame, pesaing utama Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.
Memiliki bentuk gagah dan tangguh bergayakan off-road, MU-X dibangun berdasarkan kendaraan pick up, D-MAX dengan membawa sejumlah keunggulan.
Untuk diketahui, MU-X merupakan produk kolaborasi antara pabrikan Jepang, Isuzu dengan produsen otomotif asal Amerika, Chevrolet dengan menghasilkan produk yang dinamakan Trailblazer.
Kalian yang penasaran dengan generasi pertama MU-X, untuk pasaran harga bekasnya kini ditawarkan mulai dari Rp240 jutaan.
Memiliki harga bekas di bawah para pesaing terdekatnya, apa keistimewaan dari Isuzu MU-X gen 1?
Terlihat Bengis, Isuzu MU-X Gen 1 Gunakan Lampu Projector
Isuzu MU-X gen 1 memiliki desain yang terlihat bengis berkat bentuk serta tarikan garis tegas yang tersematkan.
Menariknya, pada bagian depan sistem pencahanyaan sudah mengusung teknologi projector serta pengaturan tinggi-rendahnya lampu, yang dapat meningkatkan visibilitas berkendara sekaligus memudahkan penggunanya ketika ingin mengatur pencahayaan.
Didatangkan secara utuh dari Thailand, MU-X punya fitur modern di zamannya.
Terlihat pada bagian dalam, mobil ini telah dibekali head unit layar sentuh 7 inci dengan mengusung format HDMI, USB, CD, dan Bluetooth yang dilengkapi konektivitas smartphone.
Bahkan pada tipe teratas, MU-X berhasil diaplikasikan tombol pengaturan yang terkoneksi langsung dengan sistem hiburan dan pengaturan MID, kemudian cruise control serta Passive Entry Start System (PESS).
Tepat di bawah distem hiburannya terdapat tombol pengaturan AC climate control dengan tampilan digital yang terlihat modern.
Oh iya, setiap barisnya mobil ini sudah dilengkapi AC dengan bentuk kisi-kisi yang dibuat rata dengan plafon, sehingga menghasilkan head room cukup luas.
Lainnya mobil ini juga sudah dibekali jok dengan pengaturan elektrik, serta smartkey yang mamudahkan pengguna ketika ingin membuka atau mengunci mobil, serta menyalakan maupun mematikan mesin.
Bicara mengenai fitur keselamatan, MU-X gen 1 dilengkapi dual SRS airbags di depan, Electronic Stability Control (ESC), Electronic Stability Program (ESP), Traction Control System (TCS), serta ABS, EBD dan BA pada sistem pengereman yang memudahkan pengguna ketika melakukan deselerasi secara mendadak.
Apakah Isuzu MU-X Pakai Turbo?
Generasi pertama MU-X menggunakan mesin yang berbeda dengan Isuzu Panther meski sama-sama berkapasitas 2.599 cc.
Menurut spesifikasi, mesin diesel berkodkekan 4JK1-TC Hi Power 4-silinder segaris DOHC, 16 Valve featuring electronic high pressure common-rail direct fuel injection dengan turbocharger with VGS (Variable Geometry System) tersebut dapat memeras tenaga 136 PS di angka 3.400 rpm dan torsi 320 Nm pada 1.800-2.800 rpm.
Mesin diesel 2.5L turbocharger yang digunakan MU-X gen 1 disandingkan transmisi otomatis 5-percepatan dengan fitur tiptronic with adaptive gradient logic control.
Transmisi matic yang disematkan memiliki durabilitas tinggi.
Berapa Konsumsi BBM Isuzu MU-X?
Selain memiliki tenaga cukup besar dengan durabilitas tinggi, MU-X gen 1 untuk konsumsi BBM-nya terbilang irit.
Sebagai medium SUV bersasiskan tangga, untuk konsumsi bahan bakarnya mobil ini paling irit di kelasnya.
Seperti yang disebutkan beberapa pemiliknya, penggunaan dalam kotanya bisa menempuh jarak 12 – 13 km/liter.
Sedangkan untuk rute luar kota, catatan penggunaan BBM MU-X gen 1 bisa berjalan 14-15 km/liter.
Menariknya, selain irit bahan bakar MU-X gen 1 masih bisa mengkonsumsi solar dengan Cetane Number (CN) rendah, yakni 48 yang memiliki kandungan sulfur tinggi seperti biosolar tanpa khawatir merusak mesin.
Hanya saja untuk menjaga durabilitas serta performa mesin, pemilik diharuskan mengganti filter solar serta melakukan kalibrasi injector secara berkala.
Konsumsi bahan bakar yang irit serta harga BBM murah, berdapampak pada ongkos operasional yang sangat ramah di kantong.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.