Jalanan kota Jakarta bisa dibilang salah satu yang paling padat di Indonesia. Ribuan bahkan jutaan kendaraan keluar setiap harinya untuk beraktifitas melakukan berbagai pekerjaan. Nggak heran kalau ada banyak orang yang berkendara dengan gayanya masing-masing. Tapi tahukah kalian kalau berkendara terlalu pelan di kota seperti Jakarta ini juga mengintai bahaya.
Kenapa berjalan terlalu pelan bisa membuat pengendara itu sendiri terkena bahaya? Di ibukota Jakarta biasanya para pengendara berlomba-lomba untuk berkendara secepat mungkin. Bahkan mereka akan mencari berbagai cara untuk sampai di tujuan dengan waktu yang cepat. Salah satu bahaya yang dapat mengintai pengendara yang berjalan pelan ada di jalan tol.
Jalan tol di Indonesia memang dibatasi kecepatannya maksimal 100 km perjam saja. Hal ini dikarenakan padatnya kendaraan yang melalui tol tersebut. Untuk mendahului kendaraan lain, hanya diperbolehkan memakai jalur paling kanan dengan kecepatan lebih tinggi. Tapi bayangkan kalau ada sebuah mobil yang berkendara hanya 70 km perjam di lajur kanan. Otomatis pengguna jalan di belakang akan menyalip dari sebelah kiri.
Hal ini jelas sangat berbahaya bagi pengguna jalan lain. Apalagi beberapa tahun terakhir sejak maraknya LCGC, banyak pengendara yang baru bisa mengendarai mobil namun berjalan pelan di jalur paling kanan. Hal ini benar-benar sangat menyebalkan dan sangat mengganggu pengendara yang ingin mendahului. Entah karena apa, tapi banyak sekali ditemui orang yang berkendara pelan di jalur paling kanan di tol.
Jika jalur untuk mendahului digunakan dengan kecepatan pelan, otomatis pengendara mobil di belakangnya akan menurunkan kecepatan. Secara tidak langsung pengendara di belakang juga tidak bisa mendahului melalui jalur yang sudah ditentukan. Jika menyalip dari kiri, hal ini jelas sangat melanggar aturan yang ada di jalan tol. Makanya, usahakan jika ingin pelan ambillah jalur paling kiri atau berada di tengah-tengah.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah mengikuti arus. Jika arus dalam lajur tersebut sedang kencang dengan rata-rata kecepatan 80 km perjam, usahakan kamu mengikuti arus tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak menjadi penyebab kemacetan di jalan. Jika arus jalur tersebut sedang kencang dan lengang, maka ikuti saja dan jangan memperlambat kendaraan. Jika memperlambat, maka kamu sangat mengganggu pengendara lain di belakang.
Sayangnya saat ini banyak pengendara tidak tahu aturan dan berkendara seenak hati. Padahal ini jelas sangat berbahaya dan bisa menjadi penyebab kecelakaan. Jika arus sedang kencang dan kamu pelan sendiri di jalur tersebut, maka mobil di belakang bisa saja melakukan pengereman mendadak. Efeknya, kamu bisa menjadi penyebab tabrakan beruntun. Nah, mulai sekarang cobalah perhatikan keadaan jalur kamu berkendara.
Kalau jalan sedang lengang dan lancar, kamu sudah seharusnya menambahkan kecepatan menyamai kendaraan di depan. Jangan sampai kamu pelan dan menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Karena ini sangat berbahaya buat kamu dan orang lain!