Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer, SUV Tangguh Cuma Rp25 Jutaan!
Enda · 17 Des, 2023 18:03
0
0
Kelebihan dan kekurangan Opel Blazer adalah sesuatu yang harus Anda ketahui tentang mobil ini sebelum membelinya mengingat harga bekasnya sudah sangat terjangkau.
Bagaimana tidak, dengan bandrol tak sampai Rp50 juta, Anda sudah mendapatkan sebuah SUV berdarah Amerika dengan tampilan gagah yang masih layak hingga saat ini.
Ya, hegemoni kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) di Tanah Air mulai bisa dirasakan di era 90-an.
Pada saat itu juga, tahun 1996 General Motors Buana Indonesia (GMBI) memperkenalkan Opel Blazer sebagai SUV tangguh sekaligus agresif yang memiliki kesan nyaman khas mobil Eropa.
Sebagai suksesor Chevrolet Trooper sekaligus pesaing erat Nissan Terrano, saat itu Blazer diproduksi di pabrik GMBI yang bermarkas di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, dengan harga baru yang ditawarkan Rp72 juta OTR Jakarta.
Sebagai informasi, dalam pengembangannya Opel ini melibatkan tiga negara sekaligus, yakni Jerman sebagai negara asalnya, Australia selaku negara yang memproduksi mesin di dalam pabrik Holden, dan Chevrolet pabrikan otomotif asal Amerika yang mendesain bagian luar serta dalamnya.
Namun sayang, kiprah Opel Blazer di Tanah Air harus terhenti pada September 2002, selanjutnya eksistensi mobil ini sendiri diteruskan oleh Chevrolet Blazer yang mana hanya mampu bertahan hingga 2005.
Tertarik meminangnya sebagai mobil keluraga atau berpetualang? Sebelum membelinya, ketahui kelebihan dan kekurangan Opel Blazer berikut ini.
Oke, sebelum membahas mengenai kekurangannya, kita kulik lebih dulu hal-hal apa saja yang menarik dari mobil ini sehingga menjadi kelebihan Opel Blazer bekas.
1. Opel Blazer Punya Tampilan yang Macho Sekaligus Mewah
Opel Blazer pada saat itu menawarkan desain yang menggabungkan elemen tangguh dengan sentuhan kemewahan.
Garis-garis aerodinamisnya memberikan kesan agresif dan dinamis, sementara fitur desain Eropa memberikan kesan nyaman dan elegan.
Secara tampilan, mobil ini mempunyai bentuk yang agresif dan macho.
Pada fascia, Opel Blazer dirancang dengan lampu berukuran besar yang dibagi menjadi dua bilah dimana sein serta lampu kotanya terletak di bawah.
Selain itu, pada bagian wajahnya tersebut juga bergelimang aksen krom yang dapat menampilkan kesan prestisus.
Menengok bagian samping, Opel Blazer juga terlihat kekar. Sebagai kendaraan SUV yang tangguh, mobil ini telah memperoleh over fender, side moulding serta foot step.
Pada bagian buritannya, mobil ini menampilkan ciri khas dari SUV Amerika dengan bentuk kapsul serta bagian bumper yang dibuat tinggi.
2. Kaki-kaki Opel Blazer Terkenal Kokoh dan Nyaman
Sebagai ciri khas kendaraan Eropa, gaya berkendara Opel Blazer ini terbilang cukup nyaman ketika melibas jalan yang sedikit berkontur.
Pengendara dan penumpang dapat menikmati perjalanan tanpa merasakan getaran yang berlebihan, memberikan kesan mewah bahkan dalam perjalanan sehari-hari.
Untuk suspensinya sendiri, pada bagian depan mobil ini menggunakan MacPherson struts independen baik di bagian depan dan belakangnya.
Ini adalah fitur teknis yang umumnya ditemukan pada kendaraan Eropa yang memberikan keunggulan dalam penanganan dan kenyamanan.
Suspensi independen memungkinkan roda untuk bergerak secara independen, merespons dengan baik terhadap berbagai jenis permukaan jalan.
Hasilnya, Opel Blazer memberikan keseimbangan yang optimal antara kenyamanan berkendara dan performa yang responsif.
Bicara kaki-kakinya, mobil ini memiliki daya tahan yang tinggi sehingga tidak mudah rusak.
Ini memberikan kepercayaan kepada pengemudi untuk menjelajahi berbagai medan, termasuk melibas jalan berkontur atau off-road.
Dalam sebuah era di mana keamanan berkendara menjadi prioritas utama, Opel Blazer hadir sebagai jawaban dengan menyematkan perlindungan tambahan melalui material bodi yang solid dan tahan lama.
Jangan heran apabila body mobil ini terkesan tebal dan tidak mudah kropos.
Hal ini dikarenakan material bahan yang digunakan dalam membuat bodynya menggunakan baja dua lapis.
Keberadaan baja dua lapis pada bodi Opel Blazer menjadi tameng tak terlihat yang memberikan perlindungan ekstra terhadap benturan dan kerusakan.
Dengan begitu, body mobil ini juga tidak mudah penyok ketika terkena benturan.
Dengan material tangguh ini, Opel Blazer menjelma menjadi teman setia di jalan, memberikan rasa aman dan ketangguhan yang tak tergoyahkan.
4. Opel Blazer Handal di Jalan Menanjak dan Trek Lurus
Mengenai jantung pacu, seperti yang kami sebutkan sebelumnya Opel Blazer menggunakan mesin racikan pabrikan Holden, Australia.
Menurut informasi yang kami dapat, mobil ini hadir dengan dua pilihan mesin bensin, yakni SOHC dan DOHC yang sama-sama memiliki kubikasi 2.200 cc.
Secara data, mesin 2.2 liter GM Family II Z22XE DOHC 4 silinder segaris 16 katup yang disematkan pada mobil ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 144 PS @5.400 rpm dengan torsi puncak 205 Nm @4.000 rpm.
Sedangkan mesin 2.2 liter GM Family II C22NE SOHC 4 silinder segaris 12 katup dapat meraih tenaga 140 PS @5.600 rpm serta torsi 195 Nm @3.400 rpm.
Mesin yang digunakan diketahui sudah mengaplikasikan teknologi injeksi yang dikawinkan transmisi manual 5-percepatan.
Sebagai catatan, untuk di jalan menanjak mesin SOHC ini lebih bisa diandalkan.
Sedangkan mesin DOHC lebih cocok digunakan di jalan yang rata dengan trek panjang.
Hal tersebut dikarenakan performa baru bisa terasa ditarikan menengah dan atas.
Spesifikasi teknis Opel Blazer
Tipe mesin
GM Family II Z22XE DOHC 4 silinder segaris 16 katup
GM Family II C22NE SOHC 4 silinder segaris 12 katup
Bicara kabin, Opel Blazer juga memastikan kenyamanan dan kepraktisan dengan menyajikan interior yang luas dan fungsional.
Kabin yang lapang menjadi ciri khas mobil ini, guna memberikan pengalaman berkendara yang nyaman bagi pengemudi dan penumpangnya.
Desain kabin yang ergonomis dan penempatan kursi yang strategis menciptakan atmosfer yang menyenangkan, membuat setiap perjalanan menjadi momen yang dinanti.
Keunikan Opel Blazer tak hanya terlihat pada kabinnya yang luas, tetapi juga pada pengaturan baris paling belakang yang dikhususkan untuk membawa barang bawaan.
Dengan bukaan pintu bagasi atas dan bawah, mobil ini menampilkan sentuhan eksklusifitas dan kemewahan.
Desain ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam mengakses barang-barangnya tetapi juga memberikan kesan mewah yang tak terhindarkan, menjadikan Opel Blazer pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan keseimbangan antara kenyamanan dan gaya.
Mengetahui harga bekas Opel Blazer saat ini, SUV berlogokan petir jenama Jerman ini kini dibandrol mulai dari Rp25 jutaan.
Sebelum tertarik untuk membelinya, sebaiknya cek lebih dulu kondisi kendaraan mengingat usianya yang nyaris tiga dekade, serta keabsahaan surat-suratnya.
Kekurangan Opel Blazer
Nah kalau tadi kita sudah bahas mengenai poin-poin menarik di mobil ini, sekarang kita ulas apa saja hal-hal yang harus diperhatikan karena menjadi penyakit Opel Blazer.
1. Mesin Gampang Overheat
Beberapa informasi yang kami terima, mesin Opel Blazer ini gampang overheat.
Pada dasarnya hal ini bisa saja diakibatkan oleh radiator yang mampet serta adanya kerusakan pada sirkulasi air yang menuju ke mesin.
2. AC Sering Bermasalah
Sistem pendingin udara atau (AC) pada Opel Blazer ini sering bermasalah.
Permasalahan yang seringkali timbul adalah munculnya suara berisik dari kompresor yang selanjutnya menyebabkan suhu kabin menjadi panas.
Bicara soal perbaikan AC, biasanya akan merogoh isi kantong cukup dalam.
3. Konsumsi Bahan Bakar Terkenal Boros
Selain kubikasi, dengan bobot kendaraan mencapai 2,2 ton mengakibatkan sebagian besar penggunannya mengeluhkan soal konsumsi BBM yang diterima.
Untuk penggunaan dalam kotanya sendiri diketahui mobil ini mencatatkan angka konsumsi bahan bakar mencapai 5-6 km/liter.
Sedangkan pemakaian luar kota, mobil ini dapat meraih angka 9-10 km/liter.
4. Suku Cadang Mulai Jarang dengan Harga Cukup Mahal
Bicara suku cadang, harga yang ditawarkan untuk Opel Blazer ini terbilang cukup mahal. Bukan cuma itu, ketersediannya spare part di pasaran juga sudah mulai terbilang langka.
5. Radius Putar Terlalu Besar
Kalian tentunya akan merasa sedikit repot ketika ingin memutar arah atau memarkirkan kendaraan.
Selain tubuhnya yang bongsor, radius putar yang dimiliki Opel Blazer ini terbilang besar.
Ketika kalian hendak berputar arah, sebaiknya mengambil ancang-ancang untuk sedikit ke luar agar bisa langsung melanjutkan perjalanan.
Kesimpulan
Di era 90-an, keberadaan Opel Blazer ini cukup banyak diminati konsumen Tanah Air, kelebihan dan kekurangan Opel Blazer pun menjadikannya selling pont yang menarik.
Hal tersebut terjadi lantaran saat diluncurkan mobil ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau dari Nissan Terrano.
Disisi lain, mobil ini terbukti memiliki ketangguhan, kenyamanan berkendara serta tampilan yang macho sekaligus agresif dan prestisius.
Mengetahui harga bekasnya saat ini, Opel Blazer juga terbilang sangat terjangkau.
Meski terjangkau, kalian harus berfikir lebih matang sebelum memutuskan untuk meminangnya.
Pasalnya, mobil ini terkenal mudah over heat serta memiliki harga suku cadang yang semakin mahal dan mulai sulit ditemukan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.