Mencampur Oli Mesin Beda Merek Bisa Menimbulkan Masalah Besar?
Enda · 29 Jul, 2021 10:00
0
0
Pada dasarnya, pelumas atau oli mesin yang ada di dalam mobil bertugas untuk memberikan perlindungan serta mengurangi gaya gesek yang ditimbulkan saat mesin mobil menyala.
Seperti yang diketahui sebelumnya, oli mesin pada mobil memiliki klasifikasi yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan daripada karakter masing-masing mesin.
Meskipun begitu, di kondisi yang darurat terkadang kita diharuskan menambahkan oli mesin dengan spesifikasi yang berbeda. Biasanya hal ini terjadi karena mesin tersebut mulai mengalami masalah seperti seal klep rusak, dinding silinder ruang bakar yang baret, dan masih banyak kejadian lainnya yang membuat volume oli di mesin berkurang.
Lantas apakah boleh menambahkan oli yang berbeda spesifikasinya ke dalam mesin?
Mencampur Oli Beda Spesifikasi Bisa Memperpendek Usia Mesin
Mencampur oli beda merk sebetulnya masih dalam batas aman. Asalkan viskositasnya sesuai. Misalkan kalian biasanya memakai oli merk teretentu dengan kekentalan 10W-40, selanjutnya kalian ingin menambah oli merk lain dengan kekentalan 10W-40 tentu saja hal itu masih dalam batas toleransi dan cenderung aman.
Berbeda apabila oli yang digunakan memiliki viskositasnya berbeda terlebih jika penggunaan yang banyak, tentunya akan mengurangi performa di dalam mesin. Meskipun merknya sama, kalian tetap tidak dianjurkan untuk mencampur oli dengan dua spesifikasi yang berbeda.
Terlebih jika oli yang dicampur merupakan oli spek mineral dengan oli spek sintetis. Kombinasi ini dapat membuat peluang munculnya lumpur mesin menjadi semakin besar, ini terjadi karena oli mineral berbeda bahan aditifnya dengan oli sintetis dan dapat mengakibatkan penggumpalan apabila dicampur.
Tetapi kalau memang kondisi dan situasinya memanglah sangat mendesak, tentu saja hal ini masih diperbolehkan. Karena mesin berjalan dengan oli yang beda spek masih dapat ditolerir daripada mesin berjalan dengan kondisi kurang oli atau bahkan kehabisan oli.
Setelahnya, kalian harus sesegera mungkin untuk menguras dan menggantinya dengan oli yang baru sesuai dengan viskositasnya agar mesin tetap awet serta mendapatkan performa maksimalnya.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.