Meski Visibilitasnya Lebih Baik, Ternyata SUV Rawan Blind Spot Pemicu Kecelakaan, Ini Solusinya!
Evan · 20 Agu, 2021 16:00
0
0
Sudah menjadi rahasia umum kalau pengguna SUV menjatuhkan pilihan pada mobil jenis ini karena beberapa alasan. Diantaranya mobil ini punya ground clearance lebih tinggi dibanding mobil jenis sedan atau hatchback. Dengan bodi yang lebih tinggi itulah membuat visibilitas ke arah depan menjadi lebih baik.
Tren penjualan mobil SUV pun terus meningkat setiap tahun. Kondisi ini memaksa produsen untuk mengeluarkan model terbaru lebih banyak dari sebelumnya. Bahkan populasi SUV baik yang berdimensi compact atau yang full size kini mulai menyamai mobil MPV.
Namun dibalik bentuk yang tinggi dan sosoknya yang terlihat gagah, tersimpan resiko blind spot untuk mobil-mobil jenis SUV. Risiko ini terutama menimpa tipe SUV Ladder Frame jika dibandingkan dengan tipe monocoque.
Secara singkat blind spot adalah area titik buta/ tidak terlihat oleh pengemudi dikarenakan beberapa faktor. Jika ada objek di area blind spot, maka si pengemudi tak dapat mengetahuinya. Pada akhirnya hal tersebut akan membahayakan bagi kedua belah pihak dan menimbulkan kecelakaan hingga korban jiwa.
Jika dibandingkan dengan sedan maupun hatchback, mobil SUV memiliki peluang terjadinya blind spot lebih tinggi karena ukurannya sehingga dapat disebut faktor pertama. Hal ini tidak hanya ketika kendaraan sedang melaju konstan, namun juga ketika berpindah lajur dan mundur.
Ketika mobil bergerak dari diam juga dapat memicu area blindspot. Itu karena kap mesin yang tinggi dapat mengganggu dan memberi kesulitan dalam mengukur jarak antara bagian terdepan mobil dengan posisi mengemudi. Hal ini tentu berbahaya jika dibiarkan karena dapat mengakibatkan tabrakan dengan kendaraan lain maupun resiko menabrak orang sekitar.
Faktor kedua penyebab mobil SUV memiliki blind spot tinggi terletak pada pengemudi kendaraan itu sendiri. Menurut studi oleh Consumer Reports, saat dilakukan tes tabrak terungkap fakta jika jarak blind spot bagian depan mobil bervariasi dengan rata-rata 4 meter (m) untuk sedan dan 5,5 m untuk jenis SUV.
Jarak blind spot ini ternyata dipengaruhi dari posisi pengemudi. Semakin rendah pengaturan posisi kursi, maka semakin besar pula area blindspot mobil tersebut. Sehingga pengaturan jok yang tepat menjadi penting untuk membuat area visibilitas pengemudi jadi lebih baik.
Selain itu penting dalam memahami aturan mengemudi yang baik, seperti menjaga jarak minimal 3 meter antar mobil dan tidak melakukan hal-hal yang menggangu konsentrasi.
Gunakan Fitur yang Membantu Mengurangi Blindspot
Beberapa kendaraan jenis SUV yang dijual di Indonesia telah dilengkapi fitur untuk mengatasi masalah blindspot. Misalnya keberadaan Blind Spot Monitor (BSM) dan kamera parkir 360 derajat. Kedua fitur ini tentu akan membantu pengemudi melihat area sekitar mobil dan memberikan peringatan ketika ada kendaraan atau objek lain yang terlalu dekat sementara pengemudi tidak menyadarinya.
Jika mobil kalian belum mempunyai beberapa fitur tersebut, bisa membeli produk aftermarket yang dijual umum. Sebenarnya ada juga beberapa fitur lain seperti Automatic Emergency Braking (AEB) dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA) untuk membantu mengatasi blindspot. Hanya saja belum banyak SUV di Indonesia yang dibekali fitur ini.
Kesimpulan
Fitur memang sangat membantu untuk meminimalisir blindspot. Namun pernana terbesar untuk keselamatan di jalan adalah dari faktor pengemudinya. Pastikan Anda mengecek seluruh area mobil sebelum masuk ke kabin dan mulai berkendara. Pastikan selalu beri tanda jika hendak berpindah lajur, berbelok, atau memutar. Dengan begini pengguna jalan lain akan mengetahui kemana arah pergerakan kendaraan Anda.