Mobil Murah Bekas Taksi, Ini Kelebihan dan Kakurangan Toyota Etios Liva
Enda · 20 Mei, 2022 18:00
0
0
Selain Toyota Limo, di segmen small sedan Toyota Etios Liva juga pernah digunakan oleh perusahaan taksi Express sebagai armada dalam melayani penumpang.
Sosok Etios Liva sendiri pertama kali diboyong secara resmi oleh PT Toyota Astra Motor pada tahun 2013 yang didatangkan secara utuh dari India sebagai negara yang memproduksinya. Dengan menyasar konsumen fleet, saat itu jumlah armada yang digelontorkan untuk taksi terbilang cukup banyak.
Karena masa usia pakai sudah lebih dari lima tahun, dua tahun belakangan ini Toyota Etios Liva ramai diburu peminat mobil bekas lantaran dijual murah oleh perusahaan taksi Express. Dalam kondisi bahan (TNKB kuning dan cat warna putih), mobil ini dijual Rp33 juta.
Berbeda jika kondisi mobil sudah plat hitam, warna body diubah, dan mendapatkan akesoris tambahan, untuk pasaran harga sekennya kini ditawarkan Rp50 jutaan. Apabila kalian tertarik membeli Toyota Etios Liva sebagai kendaraan sehari-hari, baiknya simak kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
Dibangun menggunakan platform yang sama persis dengan versi hatchbacknya (Etios Valco), untuk urusan spare part dan perawatan, Toyota Etios Liva ini terbilang murah dan mudah didapat karena memiliki banyak persamaannya. Dengan begitu kalian tidak perlu khawatir akan menguras isi dompet ketika melakukan service.
2. Lebih Lega Ketimbang Versi Hatchback
Baris kedua sedikit lebih lega ketimbang versi hatchback
Membandingkan dengan Etios Valco, untuk wheelbasenya Toyota Etios Liva ini lebih panjang 90 mm. Punya jarak sumbu roda yang lebih panjang, tentunya berdampak pada luas kabin dimana versi sedannya ini terasa lebih lega untuk jarak antara baris pertama dan kedua.
3. Kapasitas Bagasi Lumayan Besar
Bagasi Toyota Etios Liva lebih besar dibandingkan Etios Valco
Untuk panjang keseluruhan Toyota Etios Liva bertambah 594 mm dari versi hatchback. Hal ini tentunya juga memberikan dampak pada keluasan bagasinya.
Seperti yang diketahui untuk kapasitas bagasinya, versi sedannya ini adalah 592 liter atau lebih besar 251 liter dari model hatchback yang hanya 341 liter. Memiliki kapasitas bagasi yang lebih besar, kalian bisa membawa barang dengan jumlah banyak saat berpergian bersama keluarga.
4. Kapasitas Mesin Lebih Besar dari Etios Valco
Toyota Etios Liva menggunakan mesin 1.5L
Bicara mengenai dapur pacunya, Toyota Etios Liva disematkan mesin 1.5L 2NR-FE DOHC 4-silinder segaris, 16 valve (non VVT-i) berkubikasi 1.496 cc. Secara data di atas kertas, tenaga yang dihasilkan mampu meraup tenaga sebesar 90 PS @5.600 rpm dengan torsi maksimal 132 Nm @4.000 rpm.
Berbeda dengan varian hatchbacknya, Etios Valco mengandalkan mesin 1.2L 3NR-FE DOHC 4-silinder segaris, 16 valve (non VVT-i) berkapasitas 1.197 cc yang dapat menghasilkan tenaga 80 PS @5.600 rpm dan torsi 104 Nm @3.100 rpm.
5. Konsumsi BBM Terbilang Irit
Konsumsi BBM Toyota Etios Liva terbilang irit
Pernah digunakan sebagai armada taksi, untuk konsumsi BBM-nya Toyota Etios Liva tergolong irit. Seperti yang diketahui, penggunaan dalam kotanya sendiri dapat menempuh jarak 13-15 km/liter, sedangkan pemakaian luar kota, mobil ini mampu menorehkan angka 17-20 km/liter.
Seperti mobil taksi pada umumnya, untuk tingkat percepatannya Toyota Etios Liva mengandalkan transmisi manual 5-percepatan. Jika kalian tidak terbiasa menggunakan transmisi manual saat terjebak dalam kemacetan, tentunya berkendara akan terasa mudah lelah karena sesering mungkin harus menginjak dan melepas pedal kopling.
2. Part Body Mahal dan Sulit Didapat
Stoplamp Toyota Etios Liva dibandrol Rp1,8 juta
Di pasaran, ketersediaan part body, kaca dan lampu mobil ini sudah mulai jarang ditemui. Jika pun ada, harganya dipastikan lebih mahal dibandingkan beberapa produk Toyota lainnya yang ramai di pasaran.
Sebagai contoh untuk lampu belakangnya, Etios Liva ini secara bentuk berbeda dengan Etios Valco. Jika pasaran stoplamp Etios Valco berada di angka Rp450 ribuan, untuk Etios Liva berada di harga Rp1,8 juta.
3. Tampilan dalam Terlihat Aneh
Interior Toyota Etios Liva terasa aneh
Bicara interior, bentuk yang diterima mobil ini terbilang aneh, khsusunya pada tampilan dashboardnya. Untuk meter clusternya diletakan di tengah dashboard serta kisi-kisi AC model tumpuk di samping kiri head unit. Bukan cuma itu, material yang digunakan juga terkesan murahan dan kosong sehingga menimbulkan suara berisik ketika melewati jalan yang keriting.
4. Pengaturan Headrest Tidak Bisa Diubah
Tinggi rendahnya headrest tidak bisa diatur
Pada bagian headrest untuk semua joknya, mobil ini tidak bisa diatur baik tinggi maupun rendahnya. Tak hanya itu, sandaran punggung di baris keduanya pun tidak bisa diatur untuk tingkat kemiringannya, sehingga mengurangi rasa nyaman berkendara untuk setiap orang yang berada didalamnya.
5. Fitur Sangat Terbatas
Fitur Toyota Etios Liva sangat terbatas
Menyinggung soal fitur, kalian jangan berharap lebih dengan Toyota Etios Liva. Dalam kondisi standar, mobil ini belum dilengkapi dengan sistem hiburan, pengaturan kaca spion manual, dan untuk menaikan serta menurunkan kacanya masih model engkol.
Begitupun untuk fitur keselamatannya, mobil ini hanya mengandalkan seatbelt saja. Jadi jangan berharap adanya ABS, EBD dan airbags pada mobil ini yang secara fungsi dapat meminimalisir penggunanya ketika mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
Kesimpulan
Jika kalian menginginkan sebuah mobil sedan tahun muda yang terjangkau, mudah dan murah dalam perawatan, Toyota Etios Liva ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Oh iya, guna menunjang kenyamanan dalam berkendara, mobil ini sudah dibekali dengan sistem pendingin udara, serta beberapa tempat penyimpanan barang dan cup holder yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk menaruh minuman.
Namun yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil bekas seperti Toyota Etios Liva, kalian diwajibkan melakukan pengecekan pada bagian kaki-kaki, body serta kondisi mesin guna mendapatkan unit yang prima dan siap jalan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.