Pasang Volt Stabilizer di Mobil, Apakah Benar-benar Bisa Tambah Tenaga?

Seiring kemajuan industri otomotif, turut mendorong munculnya aksesoris yang bertujuan meningkatkan performa atau efisiensi bahan bakar. Salah satu alat yang diklaim bisa tambah tenaga kendaraan ialah volt stabilizer di mobil. Alat yang fungsinya menstabilkan arus listrik ini apakah benar bisa menjadikan performa mobil lebih baik?

Mobil modern memiliki sejumlah besar komponen listrik, yaitu lampu depan, layar LCD, sistem audio, dan ECU, dan semuanya mengambil daya dari aki mobil. Alternator harus menyuplai daya listrik yang cukup ke aki mobil supaya bisa mendistribusikan daya pada komponen-komponen elektrik ini.

Baca juga:

Jangan Termakan Rayuan Fitur Tak Penting, Dahulukan Perangkat Safety Saat Hendak Beli Mobil

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Ganti Oli Mobil Sendiri di Rumah, Kalau Dilanggar Bisa Bikin Mesin Jebol

Benarkah Matikan AC Mobil Saat Jalan Menanjak Bisa Tambah Tenaga Mesin?

Saat konsumsi daya rendah (misalnya audio, A/C, lampu depan, dll dimatikan), kelebihan daya listrik kemudian digunakan untuk mengisi daya baterai.  Namun pada mobil lawas, sistem suplai kelistrikan dari aki basahnya kesulitan menyuplai dalam kondisi ekstrim. Sebagai contoh, pemakaian komponen elektrikal di mobil yang cukup besar secara bersamaan (ac, head unit, headlamp, lighter untuk charging ponsel dll) tak jarang membuat daya aki gampang tekor.

Dampak lainnya, fluktuasi tegangan skala kecil dapat memperpendek umur komponen listrik di dalam mobil kamu dalam jangka waktu tertentu. Nah, apakah kondisi ini akan membutuhkan peran alat seperti volt stabilizer?

Secara sederhana, kondisi beban tinggi pemakaian daya listrik memang dibutuhkan suatu penstabil tegangan. Tujuannya jelas untuk menstabilkan fluktuasi listrik dan memastikan baterai memiliki siklus pengisian dan pengosongan yang stabil.

Fungsi Utama Volt Stabilizer di Mobil, Perpanjang Usia Pakai Komponen Elektrikal

Banyak yang salah kaprah soal fungsi alat penstabil arus listrik ini. Entah dari sebagian pihak penjual mengklaim kalau volt stabilizer bisa tambah tenaga padahal fakta sebenarnya ialah tenaga yang bertambah sangat sedikit ini adalah efek arus listrik yang bekerja stabil. Kalaupun terjadi penambahan tenaga, jumlahnya pun sangat sedikit sekali dan tidak signifikan.

Perangkat ini berupa capasitor bank yang dibuat untuk menstabilkan arus listrik dan diklaim mendongkrak tenaga. Fungsi dan tujuan utama volt stabilizer yaitu menghilangkan fluktuasi listrik skala kecil, dan manfaat langsung yang bisa dirasakan yaitu:

• Sedikit peningkatan (penekanan pada 'sedikit') dalam tenaga dan torsi
• Kualitas audio yang lebih jernih
• Pancaran cahaya lampu depan yang lebih baik
• Daya tahan aki mobil lebih lama

Untuk poin peningkatan tenaga ini bisa terjadi karena arus listrik yang disalurkan ke rotak dan injektor bekerja secara stabil. Kondisi tersebut membuat pasokan bahan bakar tetap lancar sehingga tenaga mobil lebih terjaga.

Lantas, bagian kelistrikan mana yang beri pengaruh lebih baik ke performa? 

Wiring Ulang Kabel Ground, Lebih Awet Masa Pakainya Daripada Volt Stabilizer di Mobil

Cara lain untuk membuat arus listrik di mobil tetap stabil yaitu dengan mengganti kabel ground. Fungsinya mirip seperti volt stabilizer namun durabilitas dan kemampuan wiring kabel ground lebih baik. 

Alasannya, kabel massa berhubungan langsung ke alternator dan beberapa komponen seperti throttle body, ke ECU, dan headlamp berikut rear lamp. Kabel bodi lama kelamaan kemampuannya menurun karena pemuaian, sehingga arus jadi kurang stabil sehingga dibutuhkan wiring ground berkualitas. 

Kebutuhan stabilisasi arus pada mobil balap atau high performance mendorong beberapa produsen part racing kenamaan seperti HKS masih memproduksi kabel ground. 

Untuk mobil keluaran baru atau usianya masih di bawah 10 tahun jelas tidak butuh volt stabilizer. Ini karena sebagian besar mobil baru memiliki baterai dan sistem kelistrikan yang lebih canggih dan bisa menstabilkan tegangan listrik. Pemasangan ground wiring pun hanya perlu dilakukan apabila kamu melakukan modifikasi audio yang cukup signifikan agar arus listrik tidak fluktuatif. 

Kesimpulan

Jika Anda bersikeras memasang volt stabilizer di mobil yang tergolong masih muda, sebenarnya hal itu kurang bermanfaat. Apalagi kalau niat awalnya untuk meningkatkan performa, jelas alat itu tak bisa memberikan hasil sesuai ekspektasi. Kalau memang ingin performa lebih baik, kalian bisa memasang piggyback yang harganya hampir setara dengan volt stabiliser. 

Ketahuilah bahwa Anda tidak akan merasakan atau menuai manfaat yang sama seperti mobil tua. Volt stabilizer dapat digunakan kalau mobil kamu sistem audionya telah dimodifikasi secara signifikan. Dengan demikian, arus ke sistem audio tetap stabil.