Populasi Mobil Listrik di ASEAN Dikuasai Pabrikan China, Konsumen Indonesia Paling Banyak
Prasetyo · 26 Jul, 2023 12:02
0
0
Mobil listrik China kini menjadi populasi terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Hal ini diperkuat data dari Counterpoint Research yang melaporkan jika 75 persen penjualan mobil listrik di ASEAN adalah berasal dari mobil-mobil Tiongkok.
Bahkan Reuters juga menuliskan kalau 3 dari 4 unit setiap EV yang terjual di Asia Tenggara asalnya dari merek China.
Insetif Bikin Populasi Mobil Listrik China Meledak
Hampir setiap pekan ada EV baru di China
Berkembang pesatnya ekosistem EV di Tiongkok satu dari beberapa pemicunya adalah insentif dari pemerintah setempat.
Disana insentif bukan hanya diberikan kepada produsen yang membuat pabrik dan berinvestasi secara lokal, tapi juga ada pemberian subsidi untuk konsumen yang mau beli EV.
Hal inilah yang membuat perusahaan besar seperti Great Wall Motor (GWM) dan BYD berinvestasi besar-besaran di negara tersebut untuk memproduksi mobil listrik.
BYD jadi pabrikan yang agresif berinvestasi
Tapi Thailand yang menjadi pusat manufaktur mobil di ASEAN juga mulai dibidik oleh perusahaan China.
Karenanya GWM dan BYD pun rela menggelontorkan investasi hingga USD1,44 miliar guna membangun fasilitas produksi di Thailand.
Saat ini pada kuartal pertama 2023 tercatat sebanyak 79 persen mobil yang terjual di kawasan ASEAN adalah hasil produksi dari Thailand.
Dan Thailand berambisi ingin bisa memproduksi EV sebanyak 2,5 juta unit per tahun, atau sekitar 30 persen dari total produksi asal negara tersebut.
Kekuatan ini didorong atas hadirnya berbagai investasi dari pabrikan China yang ingin melawan produsen Jepang karena selama ini sudah begitu dominan di sektor otomotif Thailand.
Neta V yang kabarnya juga akan dipasarkan di Indonesia
BYD Atto 3 adalah mobil listrik terlaris di kawasan ini, diikuti Neta V dari Hozon New Energy Automobile yang kabarnya juga sedang mendirikan fasilitas lokal di Thailand.
Tapi sejatinya pertumbuhan pasar EV di ASEAN secara total tidaklah terlalu signifikan, karena selama periode kuartal pertama 2023 hanya naik 0,3 persen dibanding tahun lalu.
Indonesia, Thailand, dan Malaysia disebut oleh Counterpoint sebagai pasar EV terbesar di Asia Tenggara, diikuti Vietnam, Filipina, Singapura, dan Myanmar.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.