Saat kita berkendara, tidak jarang mendapati kondisi mobil yang brebet saat digas. Ketika gas jadi lemot dan brebet pasti bikin jengkel dan panik. Untuk itu, kalian perlu tahu apa penyebabnya supaya bisa segera ditangani.
Kondisi brebet ini bisa terjadi di mobil yang sering digunakan atau bahkan jarang digunakan. Kuncinya adalah perawatan rutin dari si pemilik mobil. Biasanya brebet ini terjadi karena sistem bahan bakar dan pembakaran yang kurang baik.
Akibat mobil brebet, performa mesin jadi berkurang dan tentunya kamu harus segera memerikasa kondisi mesin untuk memperbaiki masalah ini. Kalau gas brebet, perjalanan jadi kurang nyaman.
Lantas apa saja penyebab brebet tersebut? Mari kita bahas satu persatu yang umum terjadi.
Busi Jelek dan Koil Rusak Bikin Mesin Mobil Brebet
Situasi pertama yang sering jadi penyebab mesin mobil brebet yaitu kondisi busi yang sudah jelek. Perlu kalian ketahui kalau busi ini punya usia pakai optimal. Untuk busi standar, usia pakainya hingga 6.000 kilometer (km).
Busi yang sudah masuk usia penggantian atau tidak sesuai dengan standar ternyata bisa menyebabkan mesin mobil terasa tersendat-sendat saat pedal gas diinjak. Untuk memudahkan perhitungan waktu ganti busi, bisa dibarengi dengan waktu ganti oli setiap 5.000 km. Dengan demikian, kinerja busi bisa senantiasa optimal.
Masih seputar pengapian, koil juga bisa jadi penyebab mobil brebet saat digas. Fungsi utama dari koil adalah untuk menyalurkan tegangan aki agar bisa diteruskan ke busi yang memproduksi percikan api.
Sistem pengapian pun akan tersendat dan pada akhirnya mobil pun menjadi brebet. Efek lain jika dibiarkan ada tiga. Pertama terjadi backfire di mana pembakaran terlambat yang ditandai dengan bau bensin.
Kedua yaitu terjadi misfire yaitu mobil brebet yang terjadi saat berada di kecepatan tinggi. Ketiga, mesin mobil susah dinyalakan dan terakhir bahan bakar menjadi boros.
Filter Bensin Kotor, Jadi Penyebab Mobil Brebet
Poin selanjutnya yang jadi penyebab mobil brebet yaitu karena filter bensin kotor. Filter bensin yang fungsinya menyaring bahan bakar untuk masuk ke ruang mesin, sudah mampet akibat kotoran yang menumpuk.
Solusinya yaitu kamu harus mengecek filter bahan bakar. Jika memang terlihat ada kotoran, segera bersihkan. Namun, banyak mekanik menyarankan untuk mengganti baru kalau usia filter sudah cukup lama.
Alasannya, kotoran halus di sela-sela filter sulit untuk dibersihkan, sehingga metode cuci filter hanya bisa bertahan untuk sementara. Untuk cuci filter ini sebaiknya dilakukan setidaknya setahun sekali setelah ganti baru. Dengan demikian, kondisi filter bisa tetap bersih.
Tidak cukup dengan ganti filter, ada baiknya kalian juga melakukan kuras tangki. serta salurannya. Bisa saja kerak akibat bensin yang mengering membuat saluran tersumbat. Ketika bensin kotor juga akan mempengaruhi kinerja filter bensin yang sudah dibersihkan.
Tanpa kita sadari, kadang bensin ternyata telah bercampur dengan air. Tangki yang kotor akan mempengaruhi kinerja dari pompa bensin ke ruang bakar jadi lebih berat. Efeknya tentu saja mesin mobil jadi brebet.
Komponen Injektor dan Nosel Kotor, Bikin Tarikan Lemot
Mobil yang jarang melakukan perawatan biasanya pada bagian injektor atau noselnya sudah sangat kotor. Kotoran ini biasanya berasal dari deposit halus yang tidak tersaring oleh filter bensin. Lama kelamaan, deposit itu menumpuk dan menyumbat lubang nosel.
"Kalau brebet, kadang perlu dibuka bagian noselnya, biasanya sudah sangat kotor dan harus dibersihkan. Cirinya mobil digasnya lemot ada jeda dan langsamnya kurang rata," jelas Adrianto Himawan, Pemilik Bengkel De Techniker Garage.
Selain bagian nosel, throttle body mobil juga perlu dibersihkan setidaknya setahun sekali. Jika throttle body kotor maka menyebabkan mesin mobil brebet.
Bensin Tiris, Bisa Bikin Mobil Brebet?
Nah, kalian yang suka isi bensin nunggu tangki kosong perlu waspada. Ini karena kondisi bensin yang sudah tiris membuat fuel pump agak sulit menghisap bahan bakar. Tak cuma itu, kotoran di dasar tangki juga kadang ikut terhisap sehingga membuat asupan bensin kurang lancar.
Solusinya tentu saja dengan mengisi tangki bahan bakar lebih dari cukup. Apabila masih sisa seperempat tangki, segeralah isi kembali hingga minimal setengah tangki.
Kondisi ini membuat fuel pump tidak perlu bekerja keras menghisap bahan bakar. Maka dari itu, jika memang harus bepergian ke daerah yang jarang tersedia SPBU, siapkan cadangan bahan bakar yang cukup.