Salah satu pabrikan otomotif yang turut andil dalam menciptakan mobil listrik guna mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, sekaligus pencemaran udara adalah Mercedes-Benz. Bicara mobil listrik, kendaraan ramah lingkungan ini tentunya memiliki baterai sebagai tempat untuk menyimpan daya listrik.
Mengenai baterai, alat ini memiliki masa pakai. Guna menangani masalah sampah baterai, Mercedes-Benz tengah melakukan rencana untuk membangun pabrik daur ulang baterai kendaraan listrik yang berlokasi di Kuppenheim, Jerman selatan.
Sebagai percontohan, pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas tahunan hingga 2.500 ton dan akan digunakan untuk membuat lebih dari 50.000 modul baterai untuk mobil listrik Mercedes-Benz yang baru.
Baca juga: Mercedes-Benz Resmikan Bengkel Body and Paint Keenam Berstandar Internasional, Bisa Buat Perbaikan Berat
Selanjutnya, baterai yang didaur ulang kedepannya akan digunakan untuk mobil tes drive sebelum diproduksi massal. Apabila proyek percontohan berhasil, nantinya jumlah produksi baterai daur ulang akan terus ditingkatkan untuk produk terbaru mobil listrik dalam jangka waktu yang panjang.
Sebagai langkah pertama, pabrikan akan memulainya pada akhir tahun ini. Hal ini tergantung hasil diskusi dengan pemerintah Jerman. Pabrik percontohan metalurgi pelarut Hydrometallurgy sendiri menurut rencana mulai dibangun dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Mercedes-Benz EQS dan EQE Resmi Hadir di Indonesia, Sedan Listrik Para Sultan
Pembangunan Pabrik Daur Ulang Baterai Mercedes-Benz Didanai Oleh Pemerintah Jerman
Dikutip dari jaringan media kami Autofun Thailand, dalam pembangunan, pabrik daur ulang baterai netral karbon ini melibatkan Kementerian Ekonomi dan Perlindungan Iklim Federal Jerman. Investasi tersebut akan memperkuat peran pabrik Kuppenheim dalam jaringan produksi.
Pabrik daur ulang baterai milik Mercedes-Benz ini juga berkolaborasi dengan mitra teknologi Primobius (usaha patungan perusahaan teknik mesin Jerman SMS Group dan pengembang proyek Australia Neometals).
Hal ini bertujuan untuk memulihkan bahan berharga dari baterai elektronik konsumen. Menggunakan teknologi daur ulang, LIB dirancang untuk memulihkan kobalt, nikel, litium, tembaga, besi, aluminium, karbon, plastik, dan mangan menjadi produk yang dapat dijual, yang kemudian dapat digunakan kembali dalam rantai pasokan baterai.
Untuk program yang berkelanjutan dan penggunaan kembali bahan daur ulang dalam produksi baterai baru, aliansi ini akan memainkan peran penting dalam perluasan industri daur ulang baterai di Jerman di masa mendatang.
Baca juga: Mercedes-Benz EQS dan EQE Siap Masuk Pasar Indonesia, Harga Tembus Rp3 Miliar