Kloningan Toyota Hiace Asal China, Geely Farizon E6 Gak Butuh Isi BBM
Enda · 3 Apr, 2023 16:30
0
0
Tak henti-hentinya pabrikan otomotif China meniru produk dari negara lain. Seperti yang dilakukan Geely, salah satu brand kendaraan terbesar asal Negeri Tiongkok ini membuat mobil listrik kloningan dari Toyota Hiace (Spesifikasi | Berita) yang dinamai Geely Farizon E6.
Kendaraan ramah lingkungan yang pertama kali mendebut pada tahun 2020 ini hadir dalam model blind van. Identik dengan Hiace Commuter, pada bagian depan mobil ini disematkan lampu kotak dengan dimensi besar. Tak hanya itu, semi bonnet yang berada di atas lampu juga terkesan sama dengan tampilan jenong.
Mobil listrik Geely fasadnya dibuat sedikit berbeda dari Hiace. Pada grill serta bumper mendapatkan aksen biru di beberapa bagian, serta sisi sampingnya memiliki atap trepes. Selain itu pintu model sliding door di samping hanya tersedia di satu sisinya.
Dibanding Hiace, buritannya Farizon E6 punya stoplamp dengan bentuk lebih modern. Dimana untuk tampilannya sudah menggunakan multi-reflektor serta bumper yang dibuat sedikit lebih kaku.
Beranjak ke interior, untuk dashboard mobil ini memiliki tampilan sama dengan Toyota Hiace. Hanya saja pada center clusternya terlihat lebih modern. Memiliki dua tempat duduk di depan, untuk ruang kargonya mobil ini sebesar 8 meter kubik dengan daya angkut maksimal 1.415 kilogram.
Geely Farizon E6 Bisa Menempuh Jarak 235 Kilometer
Mobil niaga dengan daya listrik murni, Farizon E6 dibekali motor listrik tunggal berjeniskan Jiangsu Yidong/PMSM yang dapat menghasilkan tenaga 100 kW atau sebesar 134 Hp. Di Negeri Tirai Bambu, mobil ini dibekali baterai Lithium Iron Phosphate dengan kapasitas 50,23 kWh yang menurut NEDC dapat menempuh jarak hingga 235 kilomter dalam kondisi baterai terisi penuh.
Menggunakan pengisian daya cepat, dari kondisi 0-100% hanya memerlukan waktu 1 jam. Sedangkan pemakaian charger rumahan, untuk mendapatkan status yang sama perlu 9 jam. Sebagai informasi, saat ini Geely Farizon E6 dibandrol 163.800 yuan, atau bekisar Rp356,5 juta setelah dikonversi.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.