Test Drive Mobil Listrik Neta V-II, Digas Bandung-Jakarta Daya Baterainya Habis Berapa?
Prasetyo · 14 Jul, 2024 10:03
0
0
Mobil listrik Neta V-II sudah resmi dipasarkan di Indonesia sejak akhir April 2024. Dan harga Neta V-II ini juga sangat menarik lantaran tidak sampai Rp 300 juta.
"Neta V-II kami banderol dengan harga Rp 299 juta dan sudah memiliki sertifikasi TKDN hingga 44%, harga ini pun sudah termasuk insentif PPN," kata Jerry Huang, Managing Director PT Neta Auto Indonesia.
Tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada mobil listrik asal Tiongkok ini lantaran untuk unit yang dipasarkan di Indonesia merupakan hasil rakitan pabrik di dalam negeri.
Mulai Mei 2024 lalu, Neta mengumumkan jika mobil listrik Neta V-II secara resmi mulai dirakit secara lokal atau Completely Knock Down (CKD) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Bahkan bukan cuma perakitan saja yang dilakukan secara domestik, komponen utama dari kendaraan ini, yaitu baterai, juga menggunakan komponen dari dalam negeri berkat dukungan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia, yang membuat baterai jenis Lithium Ferro-Phosphate (LFP) untuk kendaraan tersebut.
Menariknya lagi, ada sederet perubahan pada Neta V-II ini dibanding model Neta V sebelumnya. Baik secara estetika desain eksterior, hingga ke penyematan teknologi baru.
Nah, pada 10-12 Juli 2024, Autofun Indonesia bersama beberapa media lainnya diberi kesempatan untuk melakukan test drive Neta V-II ini, dengan rute Bandung menuju Jakarta menggunakan Tol Cipularang dan Cikampek.
"Media Test Drive kali ini menjadi sebuah kesempatan bagi kami Neta Indonesia, untuk memberikan pengalaman langsung berkendara dengan Neta V-II dan mengeksplor semua fitur yang kami sematkan guna mendukung kenyamanan dan keamanan berkendara," sebut Jerry Huang.
Nah seperti apa impresi berkendara mobil listrik ini? apakah spesifikasi Neta V-II yang diklaim pabrikan sesuai dengan kondisi pemakaian normal? Yuk baca ulasan kami sampai habis.
Sebagai model baru, tentu saja Neta V-II punya perubahan desain eksterior dibanding model sebelumnya. Meski soal desain sesuai selera, namun menurut kami tampilannya jadi lebih manis.
Hal ini diwujudkan dengan hadirnya Starlight grille baru dan Galaxy Electroplating Trim sehingga membuat fascia depan Neta V-II tidak seutuhnya tertutup oleh plat bodi sebagaimana beberapa mobil listrik lain.
Kemudian lampu utama juga sudah pakai LED Projector dengan tema "Cute Big-Eyed Headlight" lengkap dengan LED Daytime Running Light untuk menambah visibilitas berkendara bagi pengguna jalan lainnya ketika siang hari.
Sedangkan pada bagian belakang juga sudah pakai stop lamp LED dengan tema "Meteor Tail Light" sehingga lampu belakang ini sekarang dibuat menyambung antara sisi kiri dan kanan. Di bagian atas lampu belakang ini juga sekarang ada desain lekukan bodi yang mirip ducktail.
Lalu kaca belakang juga sekarang dilengkapi wiper dan juga rear defogger. Sementara itu desain bumper belakang mobil ini juga alami perubahan dengan lekukan yang lebih halus, ditambah sepasang rear reflektor pada bagian bawahnya.
Dibagian sisinya terlihat ada penggunaan alloy wheel 16 inci berdesain baru yang berpadu ban ukuran 185/55 R16 demi menambah kesan sporty. Eksterior Neta V-II juga tawarkan 4 warna menarik yaitu Milk Tea, Baby Blue, White Storm, dan Midnight Grey.
Beranjak ke area interior, secara layout mungkin akan terasa sama antara kabin Neta V-II dengan model Neta V sebelumnya. Padahal cukup banyak teknologi baru yang tersemat di dalam mobil ini.
Misalnya pada area tengah dasbor yang sudah terpasang head unit layar sentuh 14,6 inci dengan tampilan vertikal yang cukup menarik mata siapapun ketika pertama kali membuka pintu mobil listrik Neta ini.
Pada monitor tersebut bukan hanya kini sudah dapat terkoneksi Apple CarPlay, namun juga sudah memakai chipset baru yaitu MediaTek dengan Processor 8 Core RAM 8GB dan Internal Storage 64GB.
Layar besar ini pun menjadi center untuk pengendali beberapa fitur di kendaraan. Misalnya mengetahui kondisi persentase baterai, catatan gaya berkendara pengemudinya, mengatur batas kecepatan maksimum, mengatur cahaya lampu utama, pengaturan AC, mengatur suara motor elektrik, pengaturan ADAS, hingga tentunya memutar musik kesukaan kalian, baik melalui Radio, ataupun lewat Spotify menggunakan koneksi Bluetooth.
Jangan takut juga baterai ponsel kehabisan daya listrik, sebab di bagian bawah head unit ini sudah ada laci yang berfungsi juga sebagai Wireless Charging 15W untuk ponsel dengan fitur yang mendukung teknologi tersebut.
Sebagai catatan, meski sudah mendukung Apple CarPlay, namun head unit ini belum bisa terkoneksi dengan Android Auto. Kemudian saat kami mencoba mengkoneksikan Apple CarPlay, perlu menggunakan kabel USB yang soketnya ada di bagian bawah konsol tengah kendaraan tersebut.
Fitur menarik dan juga baru ditemui pada Neta V-II serta tidak ada di Neta V sebelumnya adalah sistem AC dengan HEPA N95 grade filter yang akan memberikan filtrasi udara terbaik demi membuat kabin jadi lebih sejuk dan segar untuk seluruh penumpangnya.
Neta juga menyediakan tiga tema warna kabin yang bisa dipilih sesuai selera kalian, yaitu ada Optical White, kombinasi Mist Blue dan White, serta Classic Black.
Seluruh jok di kabin mobil ini beserta lingkar kemudinya juga sudah dilapis material Premium Leather. Untuk jok yang pakai tema warna hitam, diberi jahitan putih yang terlihat kontras. Kemudian khusus di bagian setir model flat bottom di mobil itu juga diberi aksen merah.
Satu lagi peningkatan teknologi pada spesifikasi Neta V-II adalah keberadaan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) dengan 9 fitur keselamatan berbeda.
Artinya, Neta V facelift ini sekarang sudah punya teknologi Forward Collision Warning (FCW), Full-speed Adaptive Cruise Control (ACC), Intelligent Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), dan Lane Keeping Assist (LKA).
Selanjutnya ada juga Automatic Emergency Braking (AEB), Traffic Jam Assist (TJA), Front Vehicle Start Alert (FSA), hingga High Beam Assist (HBA).
Sekarang mari membahas mengenai impresi berkendara dari mobil listrik Neta V-II ini. Total dua hari kami melakukan Test Drive Neta V-II, adapun pada hari pertama, rombongan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi beberapa tempat yang sedang happening di Kota Kembang itu.
Start dari kawasan Cihampelas, pagi hari kami sudah beranjak ke Kiara Artha Park, sebuah taman seluas 2,9 hektar dengan area terbuka dan beberapa lokasi kuliner yang sedang digandrungi kawula muda Bandung.
Melawan lalu lintas Bandung yang pagi itu cukup padat, menjadi momentum untuk sekaligus menjajal bagaimana fitur Adaptive Cruise Control di Neta V-II.
Cara mengaktifkannya cukup mudah, kalian tinggal setting menu ACC tersebut yang ada pada head unit untuk menentukan berapa kecepatan maksimum pada mobil yang dikehendaki sesuai kondisi lalu lintas yang akan dihadapi.
Jika sudah, kalian tinggal tekan sekali tuas transmisi ke posisi paling bawah sampai muncul logo ACC di layar 12 inci di balik kemudi yang bertugas sebagai digital instrument panel. jika sudah, maka kalian tinggal berkendara tanpa perlu menginjak pedal gas dan rem karena mobil akan menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depannya.
Fitur ini makin lengkap berkat adanya teknologi Traffic Jam Assist yang sangat membantu ketika kendaraan harus melalui kondisi traffic yang padat hingga sesekali mobil harus berhenti. Sebab fitur ini bisa mengatur akselerasi dan deselerasi mobil secara otomatis mengikuti kecepatan kendaraan di depannya.
Alhasil, kaki kanan dan kaki kiri bisa santai sejenak sata kemacetan, meski kalian tetap harus waspada mengingat fitur ini cuma membantu berkendara lebih nyaman, sementara kontrol utama kendaraan sepenuhnya tetap ada di pengemudi.
Di area yang sama, kami juga diberi kesempatan untuk membuktikan langsung daya tahan baterai Neta V-II dengan cara melintasi genangan air sedalam lebih kurang 30 centimeter (cm).
Dengan posisi baterai yang ada di bagian bawah mobil sehingga membuat ground clearance kendaraan ini cukup rendah yaitu 135 mm, mungkin kalian kala pertama kali melihat mobil listrik ini akan merasa ragu dengan daya tahan baterainya.
Namun tes kali ini seakan membuktikan, pada kondisi baterai yang terendam air saat mobil melaju di trek simulasi hambatan air tersebut, maka kondisi baterai tetap normal seperti sebelum melintas di genangan air.
Puas mencoba beberapa kali sengaja melalui area genangan air itu, bahkan dengan cara di maju mundurkan pada tempat yang sama, rombongan kemudian berpindah lokasi ke untuk menuju dua tempat iconic lainnya di Bandung, yakni Gedung Sate dan kawasan Jl Braga.
Setelah puas mengeksplor beberapa sudut jalan dari dua tempat itu termasuk mengitari area lainnya, rombongan kemudian menuju kawasan Jl. LLRE Martadinata, Riau, sebelum akhirnya kembali lagi ke Cihampelas.
Motor listrik di mobil ini tetap pakai jenis Permanent Magnet Synchronization yang mampu memproduksi daya 70 kW (95 PS) dan torsi puncak 150 Nm seperti model Neta V sebelumnya.
Sementara baterai yang digunakan Baterai berjenis Lithium Ferro Phosphate dengan kapasitas 36,1 kWh yang diklaim memiliki daya tempuh hingga 401 km pada pengetesan mode CLTC.
Pada sesi test drive Neta V-II ini kami melakukan simulasi perjalanan yang cukup komplit. Yaitu di hari pertama rute dalam kota dengan sesekali menemui kemacetan dan perempatan lampu merah.
Sementara di hari kedua, rute tol dari kawasan Kota Baru Parahyangan, menuju Jakarta untuk finish di dealer Neta Arista Tebet, Jakarta Selatan.
Pada hari pertama, sebelum memulai perjalanan, unit Neta V-II berwarna White Storm yang kami kemudikan, indikator baterai pada meter cluster menunjukkan 99% dengan range jarak tempuh 398 km.
Lantas pada saat kembali lagi ke kawasan Cihampelas di malam harinya, indikator baterai menunjukkan 83% itu berarti hanya terjadi penurunan daya baterai 16% dengan total jarak tempuh sekitar 33,1 km.
Dengan kapasitas maksimal baterai mobil ini yang mencapai 36,1 kWh, maka untuk melakukan perjalanan tersebut, baterai hanya menghabiskan lebih kurang 6,08 kWh, serta berarti konsumsi daya listrik baterai Neta V-II kira-kira 0,18 kWh per km.
Itu untuk rute dalam kota dengan setting energi regeneratif medium. Lantas gimana dengan rute tol, yang saat tim kami kemudikan, gaya berkendara diaplikasikan senormal mungkin dengan penggunaan harian.
Yakni terkadang kecepatan ada di 80-90 km/jam, namun jika kondisi jalan cukup lenggang, kecepatan bisa kami tingkatkan jadi 120 km/jam.
Saat start dari Cihampelas, kondisi baterai sudah kembali 99% atau kurang lebih daya listrik pada baterai mobil itu 35,74 kWh.
Kemudian mobil bergerak ke kawasan Kota Baru Parahyangan, untuk makan siang dan ibadah sejenak melalui rute jalan tol. Lantas rombongan bergerak lagi ke arah Jakarta, namun sesaat berhenti di Rest Area KM 88 untuk buang air kecil.
Pada pemberhentian di rest area tersebut mobil tetap dalam kondisi mesin aktif untuk kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke Neta Arista Tebet.
Saat di perjalanan, kami menemui kondisi traffic cukup padat di KM 50 akibat ada perbaikan jalan. Serta menemui kemacetan pada saat di kawasan Pancoran Jakarta sebelum akhirnya tiba di lokasi tujuan.
Ketika sudah finish, kondisi baterai terpantau sisa 59%, itu berarti terjadi penurunan kira-kira sebanyak 40% dari kondisi baterai pada saat berangkat di Bandung.
Adapun total jarak yang ditempuh selama perjalanan adalah 153.3 km. Berarti dapat disimpulkan, untuk menempuh perjalanan dari Bandung ke Jakarta, Neta V-II menghabiskan daya baterai sekitar 14,44 kWh, dan mobil tidak membutuhkan isi ulang daya baterai selama perjalanan.
Namun jika kita konversi biaya charging baterai untuk rute Bandung-Jakarta selama 2 hari trip, maka akan didapat seperti data berikut ini:
Rute Dalam Kota
Daya listrik yang dihabiskan x biaya charging SPKLU PLN = 6,08 kWh x Rp 2.466 = Rp 14.993
Berarti biaya ngecas baterai mobil listrik Neta V-II hanya Rp 14.993.
Rute Tol
Daya listrik yang dihabiskan x biaya charging SPKLU PLN = 14.44 kWh x Rp 2.466 = Rp 35.609
Berarti biaya ngecas baterai mobil listrik Neta V-II dengan rute tol hanya Rp 35.609.
Total biaya ngecas baterai: Rp 14.993 + Rp 35.609 = Rp 50.602
Sehingga total biaya ngecas baterai mobil ini selama dua hari di Bandung kemudian kembali ke Jakarta sebesar Rp 50.602.
Dengan biaya sebesar ini tentunya lebih mahal tarif tol Bandung-Jakarta ketimbang ngecas baterai kan?!
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.