Tunjukkan Kemampuan Teknologi Otomotifnya, Malaysia Kembangkan Mobil Otonom Berbasis Proton Perdana
Ilham · 3 Des, 2021 17:00
0
0
Mobil Otonom NAVI
Mobil-mobil otonom atau yang mampu bergerak tanpa pengemudi saat ini dikembangkan oleh banyak pihak. Tak terkecuali Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI) Malaysia yang pekan ini merilis dua mobil otonom level 4 berjuluk NAVI (Nano Malaysia Autonomous Vehicle) dan NAVI-D (Delivery).
Kedua mobil tersebut dikembangkan oleh perusahaan lokal, NanoMalaysia yang memiliki tugas dan kemampuan berbeda. Di mana mobil NAVI kedepannya akan diandalkan menjadi pengangkut penumpang orang yang fleksibel. Sementara NAVI-D diperuntukan sebagai angkutan logistik barang. Seperti dalam pengiriman makanan atau paket.
"Untuk jangka panjang, hal ini akan menciptakan jadwal perjalanan yang lebih tepat dan teratur, arus lalu lintas yang terkendali dan pengurangan kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia," ungkap Chief Executive Officer NanoMalaysia, Rezal Khairi Ahmad dikutip dari New Strait Times.
Peluncuran NAVI dan NAVI-D
Datuk Seri Dr Adham Baba, Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia menambahkan jika NAVI merupakan langkah awal mereka mempersiapkan sektor transportasi serta sektor otomotif Malaysia saat memasuki era otonom.
"Inisiatif ini digagas untuk memproduksi kendaraan otonom di Malaysia. MOSTI berkomitmen untuk mendorong Malaysia sebagai negara berteknologi tinggi dengan 2025. Saat ini bekerja sama dengan kementerian terkait lainnya, kami sedang dalam proses penyempurnaan peraturan untuk NAVI dan mulai melakukan tes di area terkontrol seperti di kampus, pelabuhan dan juga perkantoran," urainya.
Agar aman dari insiden, pengujian tidaklah dilakukan di jalan raya. Melainkan lokasi tertutup. Bukan Sirkuit Sepang yang selain untuk balap, juga kerap jadi sarana uji coba kendaraan prototipe seperti ajang Shell Eco Marathon. Melainkan trek khusus di Technology Park Malaysia (TPM) yang berlokasi di Bukit Jalil.
Sempat diuji secara tertutup
Di lintasan sepanjang 12 km tersebut, kemampuan mobil otonom level 4 bisa diuji secara optimal. Apalagi kondisi trek sudah disesuaikan secara khusus agar tidak jauh berbeda dari jalan raya yang terdapat di Malaysia. Seperti infrastruktur, rambu dan lampu lalu lintas. Hingga sentral komando dan koneksi 5G turut disiapkan di sana.
Lebih lanjut, pihak NanoMalaysia menyatakan jika pengembangan mobil otonom ini tidaklah singkat, yakni sekitar 4 tahun. “Kami telah memulai upaya ini dan membawa inovasi teknologi otonom Level 4 sejak 2017. Melihat sumber daya yang kami miliki serta kompetensi ini, kami senang dengan pencapaian kami,” kata Rezal.
Di tahap pengembangannya, NanoMalaysia memilih mobil nasional mereka sebagai sarana pengujian. Mobil tersebut adalah sedan Proton Perdana generasi ke-2.
Proton Perdana
Kecuali peranti kecerdasan buatan, tidak ada data mengenai ubahan yang dilakukan pada sektor penggeraknya. Di mana dalam kondisi standar pabrik, mobil tersebut ditawarkan dalam dua pilihan mesin.
Yaitu menggunakan mesin 2.0 liter bertenaga 154 PS di 6.300 rpm dan torsi 189 Nm di 4,300 rpm. Serta mesin 2.4-liter dengan tenaga 178 PS per 6.500 rpm dan torsi 222 Nm pada 4.300 rpm.
Teknologi Otonom Bisa Digunakan Oleh Bermacam Kendaraan
Dalam kegiatan yang sama, NanoMalaysia juga mendemonstrasikan versi mini dari kendaraan pengiriman otonom NanoMalaysia (NAVi-D). Mobil yang berukuran mungil ini dilengkapi dengan sistem otonom untuk pengiriman jarak jauh.
Meski secara sistem NAVi-D berjalan pada platform yang sama seperti NAVI, tapi di arsitektur teknologi intinya dibuat untuk pengiriman paket dan makanan.
"Sistem ini sangat fleksibel dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor, tergantung pada permintaan. Sistem dapat dengan mudah dimodifikasi untuk disesuaikan dengan keadaan yang berbeda. Sehingga menciptakan peluang penggunaan di sektor pos, logistik dalam kendali daerah seperti di pelabuhan dan rumah sakit, serta jasa pengiriman," pungkas Rezal.