Kepincut Yamaha NMax Bekas, Mending Ambil Model Baru Atau yang Lama?
Fariz · 8 Mar, 2024 09:30
0
0
Punya banyak fitur berbeda.
Ada perbedaan juga di sektor mesin.
Sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2015, memang Yamaha NMax cukup membuat banyak mata melirik dengan suguhan desain, fitur, hingga mesinnya.
Model ini terus berkembang hingga mendapat minor change seperti update suspensi belakang menggunakan sub-tank dan desain spidometer kotak dengan latar negative display.
Model kedua dari NMax pun lahir di tahun 2020, dari segi desain memang ada perbedaan di mana kini punya lekuk yang lebih kalem karena pakai model membulat.
Beda dengan generasi pertamanya yang cenderung lebih kaku atau kotak, banyak sudut tegas yang justru banyak disukai oleh para motorcycle enthusiast di Indonesia.
Yang paling banyak dikritik adalah desain bodi belakang, karena terlihat sangat gambot beda dengan NMax generasi pertama yang lebih ramping.
Namun kalau soal desain memang kembali ke selera dari masing-masing orang, lantas dari segi harga, fitur, sampai mesin mending generasi baru atau generasi lama?
Beda Harga Bekasnya Jauh
Kalau bicara harga tentu keduanya cukup jauh, seperti terlihat di beberapa situs jual beli online.
NMax generasi pertama dari tahun 2015-2019 termurahnya dengan kondisi sehat dan layak jalan ada di angka Rp 15,9 jutaan.
Harga tersebut bisa lebih murah namun kondisi motor terasa kurang terawat, bahkan bisa lebih murah jika pajak tahunannya nunggak atau surat-suratnya tidak komplit.
Tapi baiknya kondisi seperti ini jangan dibeli karena cukup beresiko, dan urusannya rumit karena terkait dengan legalitas.
Sedangkan untuk NMax generasi kedua lansiran 2020 ke atas harga jualnya paling rendah ada di kisaran Rp 20,7 jutaan.
Harga tersebut dengan kondisi motor terawat dan surat-surat lengkap serta taat pajak pastinya.
Itu berarti kurang lebih ada beda harga hampir Rp 5 juta diantara keduanya, harga tersebut diambil untuk pasaran di DKI Jakarta.
Laci dan Bagasi
Dari sisi kompartemen ada perbedaan pada kedua generasi NMax ini. Generasi pertama memiliki laci depan besar di sisi kiri namun sisi kanan sangat dangkal.
Belum ada power outlet juga pada generasi ini jadi untuk mengisi daya smartphone saat berkendara, harus menambahkan sendiri.
Kemudian disempurnakan hal itu pada NMax 2020 dengan membuat dimensi laci kanan dan kiri yang sama dalamnya.
Bahkan di laci kiri tersedia power outlet model lighter dan sebelah kanan dilengkapi laci penutup.
Bodi yang lebih gambot pada NMax 2020 juga membuat kapasitas ruang bagasi sedikit meningkat nih, menjadi 24 liter dan tetap bisa menyimpan helm full face.
Untuk NMax generasi pertama hanya 23 liter, emang sih peningkatannya cuma 1 liter tapi namun keduanya tetap bisa menyimpan helm full face.
Tapi caranya agak berbeda, karena posisi helm harus dibalik atau busa helmnya menghadap atas.
Agar helm tidak baret baiknya bisa menggunakan sarung helm atau memberi tatakan di sisi bawah.
Di belakang helm juga masih ada ruang yang bisa digunakan untuk menyimpan jas hujan atau jaket.
Kapasitas tangki bensin, NMax lama punya tangki hanya 6,6 liter sedangkan NMax baru 0,5 liter lebih besar atau tepatnya menjadi 7,1 liter.
Posisi Berkendara Yamaha NMax Lama dan Baru
Perbedaan pada desain bodi dan sedikit struktur rangka ternyata berpengaruh terhadap posisi berkendara.
Yamaha NMax lama memang dilengkapi dengan 2 posisi kaki pengendara, tapi untuk postur 170 cm saat posisi selonjoran kaki pengendara masih agak menekuk.
Nah di NMax baru posisi ini sedikit kena revisi, karena kaki pengendara saat selonjoran bisa lebih lurus dan telapak kaki terasa lebih landai.
Kalau untuk posisi setang tidak banyak berbeda, tetap terasa tinggi dan membuat lengan serta pundak relax selama perjalanan.
Kalau melihat data spesifikasinya, posisi jok juga tidak berubah karena masih memiliki tinggi 765 mm.
Barulah di pembaharuan pada tahun 2020 New NMax memiliki dimensi spidometer yang lebih besar, namun entah mengapa latarnya justru kembali menjadi monokrom.
Isi informasi di sini menjadi lebih kaya, utamanya karena varian ini sudah bisa tersambung dengan smartphone melalui aplikasi Y-Connect dan ada tambahan fitur lainnya.
Jadi spidometer bisa memunculkan notifikasi pesan, panggilan, kapasitas baterai, indikator SSS (Stop & Start System), TCS (Traction Control System), dan keyless atau smartkey.
Update Sektor Mesin Yamaha NMax
Di sektor dapur pacu kedua NMax ini juga berbeda, kalau dilihat dari luar ada perbedaan pada cover filter udara, cover CVT, cover radiator, dan posisi engine mounting.
Yamaha NMax generasi pertama menggunakan mesin dengan posisi engine mounting di atas seperti XMax, tapi di generasi terbaru punya posisi engine mounting di bawah seperti milik Aerox 155.
Kalau untuk kubikasinya tetap sama, 155 cc hasil dari kombinasi diameter piston 58 mm dengan panjang langkah 58,7 mm.
Namun ada beda pada diameter klep in NMax baru yang sedikit lebih besar, kemudian rasio kompresi menjadi 11,6:1 naik dari 10,5:1 karena menggunakan piston yang lebih tinggi.
Dengan perubahan tersebut maka klaim tenaga maksimalnya juga naik dari 15 ps menjadi 15,3 ps di putaran 8.000 rpm.
Tapi untuk torsinya justru malah turun dari 14,4 Nm menjadi 13,9 Nm di 6.500 rpm.
Memang karakter tenaga kedua NMax ini cukup berbeda, NMax lama tenaga serta torsi sejak putaran rendah sudah cukup terasa mendorong.
Tentunya hal ini cocok untuk jalur stop and go juga untuk kondisi tanjakan, yang butuh respon mesin sigap pada putaran rendah.
Beda dengan NMax generasi baru yang tenaga bawahnya terasa lebih smooth, namun tenaga besarnya akan langsung keluar ketika VVA (Variable Valve Actuator) aktif di sekitar 6.500 rpm.
Dengan kata lain NMax terbaru ini bisa diajak berkendara irit dan juga santai dengan cara menjaga putaran mesinnya rendah sebelum VVA aktif.
Tapi ketika ingin merasakan performa yang lebih tinggi bisa buka gas lebih dalam hingga VVA aktif, dengan begitu dorongan tenaganya akan lebih terasa narik.