Punya Desain Mirip, Ini Beda Spesifikasi Honda ICON e: dan EM1 e:
Fariz · 22 Okt, 2024 11:00
0
0
Bagasi ICON e: mencapai 26 liter muat sebuah helm.
EM1 e: pakai sistem swap battery.
PT Astra Honda Motor (AHM) tampak serius untuk bermain di segmen EV atau Electric Vehicle, terbukti dengan meluncurkan motor listrik ketiganya yang diberi nama Honda ICON e:.
Honda ICON e: belum ada harga resminya, tapi AHM memberikan kisaran harga jualnya yang berada di rentang Rp 28-32 juta on the road DKI Jakarta.
Kalau melihat sekilas, sebenarnya secara fisik motor ini cukup identik dengan motor listrik pertama AHM yaitu Honda EM1 e:.
Secara dimensi keduanya sangat mirip, hanya saja ICON e: sedikit lebih tinggi 5 mm karena adanya perbedaan model spion.
Meski begitu tetap ada sedikit perbedaan seperti jarak sumbu roda ICON e: yang lebih pendek 2 mm, ground clearance yang 3 mm lebih rendah, namun punya posisi jok 2 mm lebih tinggi.
Desain Honda ICON e: Lebih Tegas
Meski begitu dari segi desain ada sedikit perbedaan, EM1 e: punya lekuk yang lebih membulat dan minim lekukan, memberi kesan maskulin pada motor ini.
Sedangkan ICON e: meski basic desainnya serupa, tapi bodinya punya lekuk lebih banyak dengan sudut lebih tegas seperti terlihat dari side deck juga bodi belakang.
Begitu juga pada cover setang EM1 e: cukup sederhana dan berbahan plastik PP, sedangkan ICON e: punya sudut meruncing di tengah mengarah ke depan dan berbahan plastik ABS sehingga bisa sewarna bodi.
Desain tersebut membuat kesan seolah ICON e: memiliki karakter yang lebih tangguh dan macho ketika disandingkan dengan EM1 e:.
Selebihnya secara tampilan cukup identik, seperti lampu utama yang membentuk huruf U terbalik, lampu sein depan yang ada pada cover setang, dan lampu belakang dengan desain memanjang ke samping.
Keduanya juga kompak menggunakan sepatbor belakang model tail tidy, untuk menahan cipratan kotoran dari roda belakang terpasang sebuah mud guard pada swing arm-nya.
Fitur & Teknologi, Honda ICON e: Unggul?
Dari segi penerangan, keduanya kompak menggunakan lampu full LED serta dengan desain serupa, lampu utama ditemani juga dengan DRL agar terkesan lebih menarik dan mewah.
Bedanya kunci kontak ICON e: sudah terintegrasi dengan jok, sedangkan EM1 e: masih harus memindahkan kunci kontak untuk membuka jok, posisinya di tengah tepat di bawah pengendara duduk.
Kemudian terdapat laci atau kantung depan yang cukup untuk menaruh barang bawaan tidak terlalu besar, bedanya ICON e: kantung kirinya dilengkapi penutup dan terdapat power charger.
Untuk EM1 e: kompartemen ini tidak dilengkapi penutup, tapi tetap ada power charger di laci kanan.
ICON e: lebih unggul di ruang penyimpanan, karena posisi baterainya berada di bawah kaki pengendara membuat ruang bagasi di bawah joknya cukup lega mencapai 26 liter.
Beda dengan EM1 e: yang mana separuh ruang bagasinya harus dimanfaatkan untuk menyimpan baterai.
Sistem Baterai : Swap VS Charge
Yang jadi pembeda utama dari kedua motor listrik ini sebenarnya ada pada sistem baterainya.
Honda EM1 e: menggunakan sebuah baterai lithium-ion Honda Mobile Power Pack e: berkapasitas 50,26 V 29,4 Ah yang terpasang di bawah jok.
Seperti yang kita tahu kalau EM1 e: yang meluncur lebih dulu menggunakan skema battery swap, jadi penggunanya perlu berlangganan untuk dapat menikmati sistem ini.
Penukaran baterai bisa dilakukan di swap battery station yang tersebar di beberapa titik, salah satunya di AHASS dengan logo e:.
Dengan sistem ini penggunanya jadi tidak perlu menunggu waktu pengisian baterai, namun kekurangannya jadi tergantung dengan wilayah dari swap battery station tersebut, apalagi klaimnya sekali baterai penuh hanya menempuh jarak 41,1 km.
Kalau mau isi daya sendiri seperti di rumah, AHM menjual Honda Power Pack Charger e: secara terpisah dengan harga Rp 5,9 juta.
Sedang Honda ICON e: hadir dengan skema yang lebih simpel, menggunakan baterai lithium-ion yang mudah dilepas pasang dan mudah di charge di mana saja.
Posisinya berada di bawah kaki pengendara dengan spesifikasi 48V 30,6 Ah.
Dengan spesifikasi baterai tersebut, motor listrik ini klaimnya sekali penuh bisa menempuh jarak 53 km dengan pengujian WMTC Mode.
Pengisian baterai bisa langsung dilakukan dengan mudah melalui soket yang ada di tengah tepat di bawah pengendara duduk atau membawa baterai ke tempat lain.
Setiap pembelian ICON e: sudah termasuk dengan portable charger yang bisa mengisi baterai 0-100% dalam waktu 7 jam 20 menit, kalau untuk mengisi baterai 25-75% hanya butuh waktu 3 jam 30 menit.
Motor Penggerak
Masuk ke mesin listriknya, kedua motor ini menggunakan penggerak BLDC model hub drive, artinya jadi satu dengan roda belakang berdiameter 10 inci ini.
Namun secara spesifikasi agak berbeda nih, EM1 e: punya tenaga maksimal 1.8 kW pada 540 rpm dengan torsi maksimal 90 Nm di 25 rpm.
Sedangkan ICON e: tenaga maksimalnya di 1,81 kW pada 618 rpm dan torsi maksimal 85 Nm di 110 rpm.
Kalau melihat data spesifikasinya, ICON e: punya tenaga lebih besar meskipun torsinya sedikit lebih kecil.
Begitu juga dengan tenaga rata-rata yang dihasilkan ICON e: ini sebesar 1,5 kW dan EM1 e: hanya 0,58 kW.
Apalagi berat kosong ICON e: hanya 89 kg yang mana lebih ringan, karena EM1 e: berat kosongnya mencapai 94 kg untuk tipe standar dan 96 kg pada tipe EM1 e: Plus.
Tentunya hal tersebut membuat power to weight ratio ICON e: akan lebih unggul, jadi tidak heran kalau motor ini punya klaim kecepatan tertinggi di angka 55 km/jam sedangkan EM1 e: hanya 45 km/jam.
Kalau di area kaki-kaki keduanya sangat identik di mana roda depannya pakai lingkar 12 inci dengan ban 90/90-12, belakang lingkar 10 inci berbalut ban 100/90-10.
Rem depannya pakai cakram mungil diapit kaliper 1 piston dan belakang pakai tipe tromol, remnya juga sudah pakai sistem CBS untuk membagi porsi remnya lebih rata.
Suspensi depan pakai tipe teleskopik seperti motor listrik pada umumnya, yang belakang pakai suspensi ganda yang bisa menahan beban lebih baik juga memberikan kestabilan lebih optimal.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17