Tim Autofun Indonesia akhirnya bisa menjajal secara penuh Yamaha Lexi LX 155, salah satunya tentu saja menguji akselerasi Lexi LX 155.
Pengujian akselerasi ini dilakukan menggunakan alat berlabel Racebox, menggunakan basis GPS sehingga akan memberikan hasil Lexi LX 155 yang cukup akurat.
Sebelum menguji akselerasinya, kita bahas kembali soal mesin yang digunakan pada motor yang dibanderol mulai dari Rp 25-30 jutaan ini.
Mesin yang digunakan pada motor ini tidak semerta-merta menaikan kapasitas mesin dari 125 cc menjadi 155 cc dengan membesarkan diameter piston saja, tapi juga ada pembaharuan lain.
Fokusnya mesin ini disempurnakan untuk dapat mengurangi gaya gesek yang terjadi antar komponen.
Dengan begitu beban kerja mesin akan berkurang atau kerja mesinnya menjadi lebih ringan.
Magnet Yamaha Lexi LX 155
Hal pertama agar kerja mesin ringan dengan cara diet pada magnet atau rotor, karena bobot lebih ringan membuat putaran kruk as juga beban pada bearing lebih enteng.
Di Yamaha Lexi 125 bobot total rotor 1.250 gram dengan tebal 44,2 mm, di Lexi LX 155 menjadi 1.130 gram dengan tebal 43,75 mm.
Kruk As
Karena dimensi magnet menjadi lebih ramping, maka perlu ada penyesuaian pada as kruk as sisi kanan.
Kruk as milik Lexi LX 155 pun menjadi lebih ringkas, di Lexi 125 panjang krus as 283,8 mm, sedangkan kruk as ini memiliki panjang 277,8 mm.
Blok Piston Yamaha Lexi LX 155
Meski diameter pistonnya sama seperti Aerox 155 dan NMax yaitu 58 mm, namun bloknya baru karena memiliki dinding liner atau boring kini lebih kinclong seperti kaca.
Treatment baru pada boring ini membuat permukaannya begitu halus dan menimbulkan efek kaca atau dikenal mirror bore cylinder.
Itu karena boring sudah mendapat perlakukan khusus sehingga permukaannya halus dan menimbulkan efek kaca alias mirror bore cylinder.
Selebihnya ada penggunaan tensioner hidrolik, spesifikasi CVT mirip dengan Aerox 155, rasio final gear baru, spesifikasi noken as baru lengkap dengan klep in dan per klep baru.
Dengan penyempurnaan tersebut, Yamahamatic ini memiliki torsi yang lebih besar 0,3 Nm bila dibandingkan dengan Yamaha Aerox 155.
Klaimnya motor ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 15,4 ps di 8.000 rpm dan torsi maksimum sebesar 14,2 Nm @ 6.500 rpm.
Tes Akselerasi Yamaha Lexi LX 155
Akselerasi dilakukan selama beberapa kali dengan rider yang sama agar mendapatkan catatan waktu konsisten.
Hasilnya untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam dibutuhkan waktu 5,17 detik, lalu jarak 0-201 meter ditempuh dalam waktu 12,24 detik pada kecepatan 86 km/jam.
Kecepatan tertinggi yang bisa dicapai pada spidometer menunjukan angka 122 km/jam, namun di Racebox hanya terbaca 118 km/jam.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17