Tegangan pada rantai keteng juga lebih stabil karena sudah menggunakan sistem hydraulic yang tekanannya diatur oleh semprotan oli mesin.
Motor ini juga memiliki 2 mode berkendara baru, ada T-Mode atau town mode dengan karakter putaran mesin yang lebih rendah cocok digunakan saat berkendara santai saat commuting di perkotaan.
Sedangkan dyno yang banyak dilakukan di bengkel merupakan hasil tenaga on wheel, artinya sudah melewati transmisi CVT, final gear atau gearbox, hingga sampailah ke roda belakang.
Jadi wajar kalau akan ada perbedaan cukup banyak antara klaim pabrikan dan hasil dyno on wheel.
Belum lagi ada banyak mesin dyno di Indonesia, yang mana hasil dari tiap mesin dyno akan berbeda.
Tim Autofun Indonesia pun penasaran dan menguji sendiri seperti apa karakter mesin dan berapa tenaga serta torsi maksimal dari motor yang dibanderol mulai Rp 37 jutaan ini.
Diuji di atas mesin dyno Mainline Dynolog asal Australia milik Farm Tuning yang ada di bilangan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dites selama beberapa kali untuk mendapatkan hasil maksimalnya, tidak lupa menjajal kedua riding mode untuk melihat perbedaan karakter mesinnya.
Hasilnya pada tenaga tertinggi justru didapat pada T-Mode dengan tenaga maksimal 9,08 hp atau 9,20 ps di 6.805 rpm dan torsi maksimal 9,4 Nm di 6.805 rpm.
Sedangkan untuk S-Mode tenaga maksimalnya hanya 8,78 hp atau 8,90 ps di 6.858 rpm dengan torsi maksimal 9,1 Nm pada 6.827 rpm.
Karakter Tenaga
Kalau melihat grafiknya, ada sesuatu yang unik karena di putaran 4.000-8.370 rpm grafik T-Mode justru lebih tinggi, kemudian pada putaran 9.000 rpm hingga limiter lebih tinggi S-Mode.
Sesuai peruntukannya, T-Mode memang diperuntukan untuk berkendara santai dengan muntahan tenaga yang lebih terasa di rpm rendah.
Sedangkan S-Mode disiapkan untuk memiliki tenaga lebih besar di rpm tinggi, terutama saat melewati tanjakan.
Lalu ketika melihat grafik rpm, baik S-Mode maupun T-Mode memiliki grafik rpm yang sama, hanya sedikit lebih tinggi pada S-Mode ketika bukaan gas awal.
Sepertinya rasio CVT atau di sini YECVT mengontrol rasio di rpm yang sama tapi dengan keluaran tenaga ke roda belakang yang berbeda antar riding mode.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17