Masih tingginya kasus Covid-19 di berbagai Negara mulai berdampak ke industri otomotif, termasuk Thailand. Berita terkini yang dilansir oleh rekan kami Autofun Thailand, saat ini setidaknya pabrik Toyota dan Isuzu di Negeri Gajah Putih tersebut harus menghentikan produksinya.
Sebelumnya, saat gelombang pertama pandemic Covid-19 melanda Thailand pada kuartal kedua tahun 2020, hampir semua pabrikan otomotif menutup pabriknya selama seminggu untuk menghindari penularan virus di antara para pekerjanya. Kini, diberitakan bahwa tindakan yang sama tampaknya akan kembali dilakukan.
Berdasarkan informasi dari Toyota yang dilansir oleh Reuters Kamis (22/7) lalu, penghentian produksi dilakukan segera dalam minggu ini, dan akan dipertimbangkan apakah akan dimulai lagi atau tidak di minggu depan.
Baca juga: Krisis Chip Semikonduktor Bikin Produksi Toyota Terganggu, Bagaimana di Indonesia?
Sebelumnya, kasus seretnya suplai chip semikonduktor yang membuat produksi beberapa pabrikan menjadi lambat sebenarnya tak terlalu berpengaruh pada pabrikan yang ada di Thailand (dan juga Indonesia). Namun saat ini, alasan utama mengapa mereka harus menghentikan produksinya sementara adalah karena perusahaan supplier komponen mereka tak dapat mengantarkan barangnya tepat waktu.
Salah satu informasi yang didapat, bahwa pekerja pabrik pemasok kabel daya untuk Toyota di propinsi Chachoengsao, Thailand terbukti positif Covid-19. Hal ini membuat pabrik mereka harus ditutup selama 14 hari untuk menghindari terjadinya kluster baru, sehingga mereka tak dapat mengantarkan komponen yang diperlukan oleh pabrik Toyota.
Dilaporkan bahwa saat ini penghentian produksi yang dilakukan di tiga pabrik Toyota, yaitu pabrik di Ban Pho (Selasa, 20/7) Samrong dan Gateway (Rabu, 21/7) dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman mobil-mobil mereka ke dealer dan konsumen. Model yang terdampak dari ketiga pabrik tersebut adalah: Toyota Camry, Yaris ATIV (Toyota Vios di Indonesia), Toyota Yaris, Vios (untuk Australia), Toyota Corolla Altis, Toyota Corolla Cross, dan Toyota C-HR. Selain itu, pickup Toyota Hilux Revo dan SUV Toyota Fortuner juga turut terdampak.
Sementara di Jepang, pabrik Toyota di prefektur Aichi juga akan menghentikan produksinya pada 29-30 Juli serta 2-4 Agustus karena masalah terhambatnya pasokan komponen.
Beberapa produk Toyota di Indonesia hadir secara Completely Built-Up (CBU) dari Thailand, antara lain Toyota Camry, Toyota Corolla Altis, Toyota Corolla Cross, Toyota C-HR dan Toyota Hilux. Saat menghubungi pihak PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk mengetahui dampak terhentinya pabrik di Thailand terhadap pasokan kepada Indonesia, menurut Anton Jimmy Suwandi, Marketing Director TAM, mereka masih menunggu kabar selanjutnya.
"Sebagian besar produk Toyota di Indonesia adalah produk CKD, Untuk kondisi produksi di Thailand, kami sudah mendengarnya, tapi detailnya seperti apa masih menunggu kabar selanjutnya," tukas Anton.
Di bawah ini adalah jumlah penjualan wholesales yang diraih oleh mobil-mobil CBU Toyota di Indonesia sepanjang semester 1 tahun 2021.
Penjualan Wholesales Produk Toyota CBU Thailand di Indonesia, Semester 1, Tahun 2021 | |
---|---|
Model | Jumlah |
Toyota Corolla Cross | 1.039 unit |
Toyota Hilux | 1.033 unit |
Toyota Camry | 473 unit |
Toyota Corolla Altis | 330 unit |
Toyota C-HR | 105 unit |
Baca juga: Setelah Toyota Raize Sukses, Kini Giliran Toyota Avanza 2022 dengan DNGA yang Saatnya Pakai TSS
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
28.043 km
4 tahun
Java East
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta