Saat ini rasanya sudah tak ada lagi produsen otomotif yang menciptakan mobil karburator. Sistem pencampuran bahan bakar ke ruang mesin itu sekarang sudah diganti dengan fuel injection atau yang kerap disebut sistem injeksi.
Sebelum tahun 1990-an, sistem karburator begitu diandalkan oleh para produsen mobil. Namun kini posisinya digantikan dengan mobil injeksi. Alasannya, mesin mobil karburator boros dalam hal pemakaian bahan bakar ketimbang mesin fuel injection.
Walau begitu bukan berarti populasi mobil-mobil yang masih menggunakan sistem karburator sudah punah. Di Indonesia baik di kota besar ataupun daerah pedalaman, masih banyak juga pecinta mobil seperti ini. Alasannya beragam, dan sebenarnya sangat layak untuk Anda jadikan pertimbangkan jika ingin membeli mobil bekas.
Mobil karburator vs injeksi memang memiliki interval tahun yang berbeda. Umumnya mobil yang masih memakai komponen karburator dan masih beredar sampai saat ini adalah yang diproduksi tahun 1980-an hingga 1990-an akhir. Sementara untuk mobil injeksi biasanya untuk mobil-mobil tahun produksi 2000-an ke atas.
Karena usianya yang sudah lewat dari 20 tahun, maka umumnya harga mobil-mobil bermesin karburator sudah sangat terjangkau. "Dan sekarang banyak lagi yang cari, karena orang tetap ingin punya mobil cuma gak mau yang mahal-mahal," ucap Dodi, pelaku jual beli mobil bekas di kawasan Jakarta Timur.
Ia mencontohkan, untuk Toyota Kijang Super tahun 1990-1992 misalnya, cukup ditebus seharga Rp20 jutaan - Rp30 jutaan. Sementara untuk yang tahun 1994 ke atas harga pasarannya dikisaran Rp40 jutaan - Rp50 jutaan. "Harga segitu kondisinya masih rapih," kata dia.
Baca juga : Pajak Kendaraan Bermotor Habis Saat PPKM Darurat 2021 Dapat Dispensasi Sampai 20 Agustus
Selain harganya yang terjangkau, mobil karburator juga ternyata punya biaya kepemilikan sangat murah. Untuk pajak tahunan mobil ini yang lansiran tahun 1990-an, umumnya tak lebih dari Rp1 juta. Misalnya pajak tahunan Toyota Kijang Super tahun 1993-1996, ada di rentang Rp600.000 - Rp750.000.
Kemudian biaya perawatan juga murah bahkan lebih murah dari mobil injeksi. "Ngerawatnya kan gampang banget, kalau ganti sparepart juga murah," lanjut Dodi. Apalagi, tambah dia, bengkel-bengkel kecil pun bisa menangani mobil-mobil lawas seperti ini.
Ini dia satu keunikan membeli mobil tua, meskipun mesinnya masih bersistem karburator tapi kalau dijual lagi harganya tidak turun. Dengan catatan, mobil masih dalam kondisi sangat layak pakai dan tidak ada modifikasi yang berlebihan.
Dodi mencontohkan, lagi-lagi terkait Toyota Kijang Super jika dirinya pernah menjual satu unit yang lansiran 1995 seharga Rp46 juta. Dan saat ini kondisi harga pasaran masih bertahan di angka tersebut. "Padahal dulu jual sekitar 6 tahun lalu, sekarang kalau barangnya bagus banget malah ada yang jual Rp60 juta," sebut dia.
Selain Toyota Kijang Super atau yang kerap disebut Kijang Kotak, ada beberapa mobil lawas lain yang kini kembali jadi primadona. Seperti Toyota Starlet, Honda Civic LX, dan Honda Civic Nouva.
Keunikan-keunikan seperti inilah rasanya pilihan mobil lawas dengan mesin karburator masih layak untuk dipinang.
Baca juga : Toyota Kijang Innova 2021 'Ringkih' Pakai Crumple Zone, Kalah Kokoh Dari Kijang Super?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota KIJANG INNOVA G 2.0
25.226 km
1,5 tahun
Jawa Barat
2017 Toyota KIJANG INNOVA REBORN VENTURER GASOLINE 2.0
89.898 km
6 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.0
89.687 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.4
39.691 km
5,5 tahun
Jawa Barat