Sebelum membeli MPV murah Toyota Calya, ada baiknya pertimbangkan model lain yang harganya setara atau bahkan lebih murah. Salah satunya Chevrolet Spin bekas bermesin diesel (2013-2015) yang juga menawarkan akomodasi 7-penumpang.
Mengacu platform jual beli mobil bekas, kendaraan yang segmennya sama seperti Toyota Avanza itu bisa diboyong Rp 100 jutaan. Bahkan jika beruntung bisa mendapatkan unit yang harganya Rp 70 jutaan.
Baca Juga: 5 Mobil Chevrolet Keren Yang Pernah Hadir di Indonesia, Ada yang Pernah Kamu Punya?
Jadi misalnya punya dana yang cukup untuk beli Toyota Calya yang dipasarkan Rp 150 juta, namun memutuskan beli Chevrolet Spin diesel, selisih uangnya bisa digunakan untuk servis perbaikan, restorasi cat, hingga deep cleaning supaya lebih nyaman saat digunakan.
Nah, tertarik untuk memilikinya? Sebagai bahan pertimbangan, ketahui dulu beberapa kelebihan yang dimiliki Chevrolet Spin diesel ketimbang Toyota Calya.
Pecinta mesin diesel pasti setuju akan hal ini, Spin diesel menawarkan performa yang handal, bandel, dan irit konsumsi bahan bakar. Efisiensinya mencapai 13,2 km/liter untuk dalam kota dan 18,3 apabila dibawa keluar kota.
Bicara spesifikasinya Chevrolet Spin diesel mengusung mesin berkapasitas 1.248 cc 4-silinder turbodiesel dengan Common Rail Injection, yang menjanjikan tenaga hingga 75 ps pada 4.000 rpm dan torsi 190 Nm pada putaran 1.750 rpm.
Dapur pacunya itu juga telah disesuaikan dengan kualitas bahan bakar di Indonesia. Makanya bisa menenggak bio solar, sehingga tak perlu ragu umpama berpetualang ke luar kota karena bahan bakar solar mudah ditemukan.
Bandingkan Toyota Calya yang menggendong mesin 1.197 cc 3-silinder dual VVT-i yang mampu memproduksi tenaga hingga 88 ps pada 6.000 rpm dan torsi 107 Nm di 4.200 rpm.
Memang sih bicara perbandingan tenaga, Spin diesel masih kalah di atas kertas. Soal keiritannya juga belum bisa menandingi Low Cost Green Car (LCGC) seperti Calya yang rata-ratanya bisa mencapai 18 km/liter rute kombinasi, bahkan bisa menyentuh 25 km/liter.
Secara kasta memang keduanya berbeda. Spin mengisi segmen Low MPV sedangkan Calya menghuni LCGC, makanya memiliki bentuk yang lebih ringkas untuk menekan harga jualnya.
Oleh karena itu jika keduanya disandingkan, bisa terlihat jelas perbandingan mobil mana yang punya tampilan lebih berkelas. Dalam kondisi standar Chevrolet Spin diesel masih menggunakan lampu halogen multireflektor biasa plus lampu kabut.
Oh iya atapnya juga memiliki roof rail, sehingga bisa lebih diandalkan manakala mudik dan hendak menggunakan roof rack sebagai barang bawaan. Lalu tampilan belakangnya juga nggak neko-neko tanpa tambahan krom, sehingga lebih elegan ketimbang Calya.
Ukuran dimensi Chevrolet Spin diesel memiliki panjang 4.360 mm, lebar 1.735 mm, dan tinggi 1.664 mm. Adapun Calya ukuran panjangnya 4.070 mm, lebar 1.650 mm, dan tinggi 1.685 mm. Dari sini tinggal tentukan deh, mobil mana yang paling muat di garasi.
Baca Juga: Fitur Lebih Banyak dan Harga bersaing, Berikut Kelebihan dan Kekurangan Chevrolet Trax
Spin diesel memiliki keunikan dari interiornya. Terbilang minimalis dan minus head unit layar sentuh. Tapi desainnya tidak begitu membosankan. Sebagai gantinya ada pengaturan head unit yang terintegrasi dengan mobil.
Makanya dari situ bisa mengubah suara sein dan sebagainya. Tombol pengunci pintu juga ada di dashboard, kemudian di bawahnya terdapat pengaturan AC model kenop putar. Tapi bagusnya bukan berupa kenop gas kok.
Sedangkan dari sisi pengemudi, visibilitasnya akan dihiasi layar panel meter kombinasi analog dan digital berlatar warna biru. Namun begitu belum ada tombol audio di setirnya.
Kemudian perlu diketahui juga bahwa Chevrolet Spin diesel mengadopsi model kursi low floor high seat pada sisi depan dan tengah. Jadi begini maksudnya, posisi kaki cenderung menekuk sempurna membentuk sudut 90 derajat ke lantai mobil.
Beda dengan Low MPV lain yang punya jok rendah sehingga untuk mengejar kenyamanan, kaki harus sedikit diselonjorkan. Sementara untuk penumpang baris tengah Spin diesel, kaki cukup menekuk saja sudah cukup jadi tak perlu dimasukkan ke kolong jok depan.
Kenapa demikian? Ini karena Chevrolet Spin merupakan produk global. Negara lain yang menjualnya adalah Brazil yang rata-rata orang di sana punya postur yang lebih tinggi di Indonesia, makanya desain kabinnya dibuat seperti penjelasan di atas.
Tak lupa jok baris tengahnya tak bisa diatur sliding ya jadi modelnya fix. Namun tetap bisa ditekuk sandarannya dan sebagai penunjang kenyamanan, pabrikan menerapkan kisi-kisi AC double blower sampai baris paling belakang.
Kenapa dibilang cukup, karena fitur keselamatan Chevrolet Spin diesel bukan yang terlengkap. Namun sesuai mobil seangkatannya mobil ini sudah dilengkapi rem Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), serta seatblet 3-titik di semua baris.
Semua kelengkapan fitur keselamatan tersebut sebenarnya dimiliki juga oleh Toyota Calya, tapi lebih lengkap karena memiliki dual SRS airbags.
Terakhir sebelum benar-benar membelinya, perlu ketahui bahwa Chevrolet Spin diesel ini cuma tersedia dalam transmisi manual 5-percepatan. Memang untuk urusan akselerasi bakal terasa lebih menyenangkan dan bertenaga karena bisa ganti gigi sesuai keinginan.
Sayangnya Anda juga harus ingat, napas gigi satu mesin diesel umumnya pendek, jadi mau tidak mau pengemudi bisa lebih cepat capek karena sering ganti gigi. Beda halnya dengan Toyota Calya yang punya opsi transmisi AT konvensional, penggunaan di dalam kota bisa lebih nyaman.
Pilihan balik lagi ke Anda. Pertimbangan membeli Chevrolet Spin diesel adalah performa mesin yang lebih tangguh, irit, serta desain mobil yang lebih elegan. Diajak jalan-jalan keluar kota pun lebih bisa diandalkan.
Meskipun pakai mesin diesel juga kekedapannya terbilang baik. Raungan mesin tak mudah masuk ke dalam kabin. Selain itu karena sudah dipasangkan roof rail yang membuat tampilannya lebih sporty, juga bisa bawa barang berlebih.
Sedangkan opsi pembelian Toyota Calya manakala memang butuh mobil baru yang perawatannya tidak begitu sulit, kegunaan utamanya di dalam perkotaan karena ada pilihan transmisi matic, serta fitur hiburan yang lebih baik karena pakai head unit layar sentuh juga tombol pengaturan di setir untuk beberapa tipe.
Baca Juga: Recall Chevrolet di Indonesia, Empat Model Harus Masuk Bengkel Ganti Airbag Pengemudi
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Honda MOBILIO E 1.5
18.533 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota CALYA G 1.2
12.503 km
2 tahun
Jakarta
2021 Toyota CALYA G 1.2
18.150 km
2,5 tahun
Jawa Barat