Menteri sebagai pembantu presiden memiliki peran vital untuk menjalankan arah kebijakan negara sesuai dengan bidangnya. Untuk menunjang mobilitas, menteri juga mendapat kendaraan dinas dari negara. Sejak lama, mobil dinas menteri di memakai mobil yang cukup mewah pada masanya.
Bagi sebagian orang mungkin dianggap berlebihan dan pemborosan. Namun sebenarnya, mobil mewah untuk kalangan menteri negara ini tak cuma sekedar simbol prestisius. Mobil dinas juga seperti menjadi reward atau penghargaan yang memanjakan mereka saat melakukan tugas kenegaraan.
Pada era 50-an dimana populasi mobil Amerika begitu populer di Indonesia, kendaraan dinas menteri memakai mobil jenis sedan dengan empat pintu. Tradisi ini terus berlanjut dimana sedan digunakan sebagai kendaraan dinas utama sampai saat ini.
Lantas, apa saja mobil yang pernah jadi tunggangan para pembantu presiden tersebut? Mari kita bahas dari setiap periode.
Dodge Dart juga sempat didaulat menjadi mobil dinas pemimpin Kementeri dan pejabat tinggi negara lainnya di era pemerintahan Presiden Soekarno. Mobil ini pertama kali diproduksi pada tahun 1958 oleh Dodge di bawah naungan Chrysler. Selain itu, Chevrolet Impala juga digunakan sebagai kendaraan dinas pejabat negara sekelas menteri dan sederajat.
Pemerintah saat itu memilih mobil buatan Amerika sebagai kendaraan dinas para menteri karena terkenal dengan kemewahannya. Mobilnya juga memiliki dimensi bongsor sehingga kabinnya luas serta performa yang mumpuni.
Pada era Presiden Soeharto, sedan Volvo yang menjadi pilihan untuk menjadi kendaraan dinas para menteri. Bisa dibilang, penguasa Orde Baru ini cukup mempercayakan Volvo sebagai kendaraan dinas, hingga akhir kekuasaannya.
Eksistensi merek asal Swedia ini dimulai dari Volvo 264 GL yang dipakai sejak 1978. Mobil ini berkesan eksklusif dan mewah, hasil pengembangan dari 264 DL yang didesain Jan Wilsgaard. 264 GL memakai mesin Volvo V6 PRV Automatic 2.664 cc dengan 6 silinder.
Soeharto memilihnya karena kesan mewah, ekslusif, dan keamanan terbaik. Tampilan klasik khas aristokrat membuat Volvo menambah wibawa para pejabat tinggi. Tak heran, pada era ini Volvo dianggap sebagai kendaraannya para pejabat.
Pada tahun 1982, kementrian negara kemudian mendapatkan kendaraan dinas Volvo 264 GLE yang lebih mewah dan kelengkapan lebih baik. Merek Swedia ini tercatat hingga lima periode digunakan sebagai kendaraan pejabat tinggi negara. Periode selanjutnya yaitu pada tahun 1987, mobil operasional para Menteri digantikan oleh Volvo 740.
Pada tahun 1992, bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok, pemerintah memborong Volvo 960 sebagai salah satu mobil yang disediakan untuk mobil para pemimpin dunia yang hadir. Setelah KTT rampung, Volvo 960 ini akhirnya digunakan oleh kementerian sebagai mobil dinas.
Akhir dari eksistensi Volvo ini ketika pemerintahan Orde Baru melakukan pembaharuan dengan memesan Volvo S90 Exclusive. Karena Indonesia mengalami krisis ekonomi pada 1998, Volvo S90 terus digunakan hingga pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Bisa dibilang Volvo S90 ini menjadi mobil dinas mentri paling awet karena dipakai sekira 4 atau 5 kabinet yang berbeda.
Saat tampuk kekuasaan berganti ke tangan SBY, para menteri akhirnya mendapat 'mobil baru' yaitu Toyota Camry XV30. Unit yang dipilih juga tidak sembarangan karena dari varian tertinggi, yakni 30V A/T yang menggunakan mesin V6 berkapasitas 3.000 cc. Ada sekitar 34 menteri, 3 pejabat setingkat menteri, dan para pemimpin lembaga tinggi negara yang menerimanya.
Pemilihan Camry ini karena berdasarkan keuangan negara masih belum bagus. Sekretariat Negara pun memutuskan tidak membeli executive sedan untuk para menteri negara.
Seiring terpilihnya kembali Presiden SBY untuk kedua kalinya pada 2009, Kementrian Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II juga kebagian mujurnya dengan mendapat Toyota Crown Royal Saloon dengan kode bodi S210.
Big sedan tersebut menggunakan mesin V6 berkapasitas 3.000 cc. Nama Crown Royal menyajikan kemewahan yang tak perlu dipertanyakan lagi. Mobil ini masih dipercaya sebagai mobil operasional para Menteri di era Kepresidenan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Pada masa kepemimpinan Jokowi dengan Ma’ruf Amin, para menteri mendapatkan kendaraan operasional lebih baru. Pemerintah masih mempercayakan Toyota Crown, dimana generasi terbaru hadir dengan kode bodi S220.
Beberapa penyempurnaan ditawarkan pada mobil mewah buatan Jepang satu ini. Salah satunya adalah teknologi hybrid yang membuat mesin berkapasitas 2.5 liter semakin irit dan bertenaga.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta