Jauh sebelum Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia lahir, kedua pabrikan rupanya telah merencanakan pengembangan mobil kembar. Daihatsu menamainya sebagai mobil Batra atau singkatan dari Basic Transporter. Mobil konsep ini merupakan cikal bakal dari hadirnya mobil sejuta umat di Indonesia.
Hal ini diceritakan Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam buku 17 Tahun Fenomena Avanza-Xenia di Indonesia, The Ultimate Low MPV in industry karya M. Syakur Usman.
Baca Juga: Jadi Model Terpisah, Ini Beda Toyota Avanza 2022 dan Veloz 2022
Amel, sapaan akrabnya menceritakan, rencananya Batra adalah mobil yang akan dijual murah. Konsepnya mobil keluarga yang cocok untuk pasar Indonesia. Formatnya hadir dalam konfigurasi 7-penumpang dengan harga jual terjangkau.
"Konsepnya jelas mobil keluarga, tidak ada tipe pikap dan memiliki penggerak roda belakang supaya bisa digunakan di medan setengah offroad, seperti perkebunan kelapa sawit di Kalimantan," terangnya.
Sebelum tahun 2000, Toyota juga berencana mengembangkan mobil murah seperti Toyota Kijang, tapi harganya lebih murah. Studi kelayakannya pun dimulai pada 1999. Sementara proyek Batra, disebutkan dalam buku itu dimulai pada 1998. Sayangnya baru berjalan 8 bulan riset, kondisi krisis moneter memaksa pabrikan untuk menghentikan pengembangan mobil murah itu.
Sebenarnya tidak serta merta langsung dihentikan. Selama 1998 hingga 2000, proyek hanya dibekukan, karena pabrikan dalam hal ini ADM, secara internal melakukan pengembangan berupa tuning sytle pada kendaraan tersebut.
Tak lama berselang, pada tahun 2000 prinsipal kemudian hendak menghidupkan lagi proyek yang satu ini. Gayung bersambut, Toyota dan Daihatsu ternyata memiliki kesamaan visi. "Kemudian terjadi diskusi proyek Batra ini mau diproduksi di mana, Daihatsu atau Toyota," ungkapnya.
Baca Juga: FAQ: Fakta Menarik Mengenai Toyota Avanza 2022, Berikut Informasi Pentingnya
Toyota Motor Corporation (TMC) sebagai induk dari brand Toyota dan Daihatsu kemudian memutuskan kedua merek ini berkolaborasi. Daihatsu ditunjuk untuk menangani produksi, karena dinilai mampu memproduksi mobil dengan harga terjangkau, yang dipadukan Toyota Production System (TPS).
"ADM ditunjuk untuk memproduksi karena kami konsisten melayani pasar kendaraan dengan harga terjangkau di Indonesia, sehingga vendor-vendor sudah mengetahui struktur biayanya," jelas Amel.
Sejak saat itu proyek Batra terus berlanjut, sambil ADM mempersiapkan dapur produksinya melalui penerapan TPS. Kemudian, pengembangan mobil sampailah pada tahap pembuatan model tanah liat atau clay model, yang dipresentasikan ke manajamen TMC.
Namun mereka menolaknya, karena desain mobil masih terlalu 'Daihatsu oriented'. Berdasarkan hasil evaluasi, prinsipal sepakat bahwa model untuk merek Daihatsu dan Toyota harus mobil yang sama, tetapi beda segmentasi. Lalu diputuskan untuk Toyota menyasar mobil keluarga menengah atas, dan Daihatsu menengah ke bawah.
Untuk itu, TMC mengutus Chief Design and Engineering, Kaoru Hosokawa. Kemudian dari Indonesia yang bergabung mewakili Toyota-Astra Motor adalah Joko Trisanyoto dan Achmad Rizal.
"Konsep Avanza-Xenia dikembangkan bersama. Meski dikerjakan Daihatsu, peran Toyota dominan bahkan manajemen Toyota ikut menyetujui proyek ini dengan kode T alpha," papar Joko.
Tambahnya konsep mobil kembar tersebut mengambil DNA Toyota Kijang yang memiliki keunggulan utilitas, tempat duduk lega, ground clearance tinggi, dan aspek lainnya. Sederhananya mobil ini diciptakan untuk konsumen Indonesia berdasarkan kebutuhan keluarga Indonesia.
Dalam proyek ini, kegiatan desain maupun rekayasa dilakukan oleh Toyota, sementara sektor teknis dilakukan ADM. Sejak model konsepnya dikerjakan pada 2000, 3 tahun kemudian hadirlah model produksi massalnya yang dikenalkan ke publik pada 11 Desember 2003, yang jadi tonggak awal eksistensi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Baca Juga: Toyota Avanza 2022 Dapat Fitur TSS, Bisa Bikin Malu Toyota Kijang Innova 2021?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2020 Suzuki ERTIGA GX 1.5
17.509 km
3 tahun
Jakarta