**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik Chevrolet Captiva Diesel NFL FWD 2010, ini tidak mencerminkan pendapat AutoFun.
Gadget
Mobil saya adalah Chevrolet Captiva Diesel NFL FWD 2010. Saya membelinya Rp325 juta pada November 2010, dan konsumsi bahan bakarnya sekitar 11 km/liter. Saya membelinya secara cash bukan kredit.
Sekitar Rp300 jutaan.
Saya menempuh jarak 156.765 km dalam waktu 11 tahun lebih.
Sebelumnya saya juga mempertimbangkan Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero dan Ford Everest.
Saya ingin punya mobil bermesin diesel, karena daerah saya di Majalengka lumayan banyak tanjakan curamnya, sehingga butuh mobil yang torsinya besar dan tentunya, bisa cukup minum Biosolar.
Pada tahun 2010 (ini menjadi) satu-satunya mobil dengan mesin diesel commonrail yang cc-nya paling kecil, 2.000 cc tapi tenaganya paling tinggi yaitu 150 ps. Karena kompetitor lain cc-nya jauh lebih besar tapi tenaganya justru masih di bawah 150 ps.
Pada November 2010, Ayah saya membeli Captiva Diesel NFL FWD ini. Setiap kali service, saya selalu ikut dan jadi kenal dekat dengan beberapa mekanik bengkel resmi Chevrolet. Di sana saya belajar bagaimana merawat mobil yang baik dan benar. Alhamdulillah mobil saya baru bermasalah 8 tahun kemudian yaitu di tahun 2018, itu pun karena usianya.
Chevrolet hengkang dari Indonesia pada tahun 2019, semenjak itu saya selalu service ke mantan mekanik bengkel resmi Chevrolet, sehingga saya tidak mengalami kesulitan untuk service. Lalu untuk suku cadang saya biasa beli di market place online, dan semuanya mudah didapat. Perbedaan harganya dengan mobil (buatan) Jepang juga tidak begitu signifikan.
- 2010-2017: tidak ada masalah berarti, hanya service rutin dan pergantian suku cadang yang memang harus diganti sesuai jadwal.
- 2018-2021: mulai ada beberapa masalah, yaitu:
1. 2018 waterpump bocor
2. Juni 2019, catridge filter solar retak
3. Februari 2021, ganti selang solar karena bocor
4. Maret 2021, ganti shockbreaker autoleveling dan ganti semua komponen kaki-kaki, biaya hampir Rp13 juta
5. Mei 2021, ganti semua selang radiator karena pecah, terus sekalian juga ganti ke-4 engine mounting, totalnya Rp1,4 juta
6. Juni 2021, wiper belakang & washernya gak jalan, tapi sudah saya perbaiki sendiri, gratis.
7. Agustus 2021, PCV Valve oli rusak, beli baru.
Selebihnya, service rutin tahunan saja. Ohya, bahan bakar yang saya pakai selalu Biosolar, sejak November 2010 sampe detik ini. Tidak pernah minum selain biosolar setetes pun. Komsumsi BBM-nya kira-kira 1 liter banding 11 km.
Tidak ada fitur telescopiknya dan tidak semua bengkel bisa menangani. Beberapa suku cadang ada yang harganya sangat berbeda jauh dibandingkan dengan mobil Jepang, tapi jarang sekali rusak.
Kelebihannya adalah bisa pakai BBM Biosolar tanpa takut, jadi gak usah pake trik-trik khusus untuk aman minum Biosolar, karena memang aman. Saya beli baru sejak November 2010 sampai detik ini selalu pakai Biosolar, gak pernah setetespun pakai (BBM) yang lain.
Dalam 1 bulan pemakaian sekitar 200 ribu km. Karena setiap Senin pagi selalu saya isi BBM Rp50 rupiah, jadi dalam 1 bulan kira-kira Rp50 ribu x 4 = Rp200 ribu. Akan ada penambahan apabila saya liburan ke luar kota, contohnya kemarin saya ke Purwokerto, perjalanan Majalengka-Purwokerto PP sekitar 400 km, ditambah 10% untuk jalan-jalan di Purwokerto, jadi total sekitar 440 km. Saya isi Biosolar Rp200 ribu, itu sekitar 38,8 liter.
Oh saya tidak pernah modifikasi mobil saya. Bahkan velg masih tetap yang orisinil-nya. Baru mau coba downgrade Euro 2 saja.
Saya ada rencana downgrade dari Euro 4 ke Euro 2, saya rasa dengan downgrade ini bisa bikin mesin lebih awet karena mesin lebih bersih, meski bertentangan dengan isu lingkungan.
Untuk saat ini saya tidak ada rencana ganti mobil baru, karena selain uangnya untuk prioritas yang lain, rasanya sayang juga jika saya harus jual mobil ini. Terlalu banyak history-nya dengan Captiva Diesel ini.
Jika saya disuruh memilih, Insya Allah jika saya diberikan rezeki lebih, saya akan beli Isuzu MU-X 1.900 cc tapi tanpa menjual Captiva diesel ini, karena saya akan rawat mobil Captiva Diesel ini sampai saya tua.
Ini rincian biaya service saya. Saya biasa service di interval 5.000 km, sebagai berikut:
1. Oli 6 liter, Rp450 ribu
2. Filter oli, Filter solar, Filter Udara & Filter Kabin AC, total Rp250 ribu
3. Cairan engine flush STP Rp45 ribu
Jasa service tune up sekalian ganti oli dan semua filter-filter, saya biasa dikenakan tarif Rp500 ribu. Jadi totalnya Rp1,245 Juta.
Untuk oli, filter & cairan engine flush saya tidak dikenakan biaya ongkir, karena selalu menggunakan jasa gratis ongkir.
Chevrolet Captiva Diesel NFL FWD 2010 adalah jawaban bagi para pencari mobil diesel commonrail yang aman untuk minum Biosolar. Harga jualnya di 2021 ini sudah di bawah Rp100 jutaan, karena itu kebayang dong pada 2022 harganya akan turun Rp3-5 jutaan. Makin layak untuk dibeli asalkan di daerah Anda ada mekanik atau bengkel spesialis Chevrolet Captiva, supaya hati lebih tenang.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2018 Mazda CX-9 2.5
53.282 km
5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat