Kehadiran Toyota Innova Hybrid tahun depan semakin menguat. Hal ini sejalan dengan komitmen Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang akan mulai memproduksi mobil hybrid di dalam negeri pada 2022.
Prinsipal Toyota Motor Corporation juga telah menambah investasi di Indonesia sebesar Rp28,3 triliun hingga 2024. Suntikan dana itu untuk memproduksi mobil hybrid, menambah kapasitas produksi mobil dan mesin, untuk mendukung peningkatan ekspor yang menyasar 100 negara dalam waktu 3 tahun mendatang.
Baca Juga: Sudah Dekati Rp500 Juta, Toyota Kijang Innova Seharusnya Dapatkan Toyota Safety Sense
Pabrikan masih merahasiakan perihal model hybrid yang bakal masuk dapur produksi. Hanya saja pada awal 2021 diketahui, produk tersebut adalah Toyota Innova Hybrid berdasarkan paparan materi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, usai berkunjung ke Jepang menemui prinsipal.
Dalam kesempatan itu Menperin juga berhasil menggaet komitmen investasi, salah satunya Mitsubishi yang diizinkan ekspor ke Australia, tambahan dana dari Honda untuk produksi mobil hybrid, serta Suzuki untuk membuat Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid di 2022 dan 2023.
Adapun untuk model pabrikan tiga oval, di sana tertulis Toyota akan memproduksi 10 model hybrid, termasuk 5 model plug in hybrid. Salah satunya merek nasional Kijang Hybrid pada 2022, kemudian produksi BEV (Battery Electric Vehicle) Lexis UX300e pada tahun yang sama.
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono kembali menuturkan rencana tahun depannya itu. "Toyota dapat mempertahankan kepercayaan konsumen global, kami juga akan menerapkan ekspor model hybrid produksi lokal di tahun 2022," katanya dalam sesi diskusi virtual, Selasa (21/12).
Meskipun belum menjawab gamblang bahwa Toyota Innova Hybrid yang bakal diproduksi, dapat dipastikan model tersebut nantinya akan dikapalkan ke berbagai negar tujuan. "Kami yakin bahwa ekspor menjadi jembatan rantai pasokan ke pasar global," tambahnya.
Demi mencapai itu, TMMIN bakal menerapkan konsep multi-pathway. Bukan cuma fokus pada produksi mobil listrik berbasis baterai, tapi juga hybrid termasuk turunannya plug in hybrid. Konsep tersebut juga memungkinkan pengembangan teknologi mesin bebas emisi lainnya, seperti X-EV, dan juga bertenaga hidrogen.
"Sehingga pelanggan dapat memilih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan mereka, dan semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi pada pengurangan emisi. Di sisi lain Toyota Indonesia juga terus menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya manusia, demi transformasi era elektrifikasi yang lebih baik," pungkas Warih.
Baca Juga: Rp80 Jutaan, Pilih Toyota Kijang Innova 2005 atau Toyota Kijang Kapsul 2003?
Beberapa pemberitaan terbaru mengatakan bahwa generasi terbaru Toyota Innova akan berubah format, dari awalnya berpenggerak roda belakang (RWD) menjadi roda depan (FWD) seperti Toyota Avanza dan Veloz 2022. Sayangnya belum ada kejelasan soal powertrain produk Medium MPV terlaris di Indonesia itu.
Besar kemungkinan bisa menjadi kenyataan terlebih menyesuaikan jantung pacunya yang nantinya mengusung hybrid synergy drive kepunyaan Toyota. Model hybrid Toyota kebanyakan menggunakan penggerak roda depan seperti Toyota Camry, Toyota Prius, Toyota Yaus, Toyota Corolla Cross, dan Toyota C-HR.
Sekarang yang jadi teka-teki adalah dapur pacu mana yang cocok dipasangkan pada generasi Toyota Innova terbaru. Secara global, pabrikan memiliki berbagai mesin bensin hybrid mulai dari 1.500 cc (M15A-FXE), 1.800 cc (2ZR-FXE), 2.000 cc (M20A-FXS), 2.500 cc (A25A-FXS), serta lainnya.
Potensinya bisa menggunakan mesin 2ZR-FXE yang telah diaplikasikan di Toyota Corolla Cross maupun C-HR Hybrid. Namun karena bodi Toyota Innova dan utilitasnya sebagai MPV, butuh dapur pacu yang lebih bertenaga, maka peluangnya mesin A25A-FXS yang telah dipasang di Toyota Camry Hybrid atau 2AR-FXE seperti digendong Toyota Alphard Hybrid.
Yang jelas umpama menggunakan mesin baru, probabilitasnya juga tinggi, bahwa mobil tersebut akan meninggalkan platform Innovatie International Multi-purpose Vehcile (IIMV), yang juga diterapkan pada Toyota Fortuner maupun Toyota Hilux berupa sasis ladder frame. Platform tersebut menggunakan penggerak roda belakang atau AWD.
Agar lebih jelasnya mari kita nantikan bersama wujud si Toyota Innova Hybrid ini. Barangkali Toyota Veloz si model global baru dengan platform anyar juga akan di-hybrid-kan tahun depan? Mengingat rivalnya bakal hadir dalam opsi hybrid yang bakal diproduksi juga mulai 2022.
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Semakin Perkasa, Jualannya Tak Terkejar Wuling Cortez
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota KIJANG INNOVA G 2.0
25.226 km
1,5 tahun
Jawa Barat
2017 Toyota KIJANG INNOVA REBORN VENTURER GASOLINE 2.0
89.898 km
6 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.0
89.687 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.4
39.691 km
5,5 tahun
Jawa Barat