Implementasi transisi penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) saat ini terus digalakkan disemua sektor industri, termasuk industri otomotif. Ini sesuai rencana pemerintah menuju netralitas karbon (Net Zero Emission) tahun 2060.
Untuk mewujudkan hal ini, tentu tidak bisa dilaksanakan hanya oleh para pelaku industri otomotif. Namun juga perlu sinergi Triple Helix antara pemerintah, akademisi, dan industri. Karena itulah Toyota berusaha terus menggandeng semua pihak guna mencapai keberhasilan penurunan emisi karbon di Indonesia.
Satu dari beberapa hal yang dilakukan Toyota yakni ikut serta dalam sejumlah seminar yang dilakukan di berbagai universitas. "Seminar Nasional Net-Zero Emission merupakan bagian dari semangat Triple-Helix antara pemerintah, kalangan akademisi dan industri dalam bersinergi untuk kemajuan bangsa," jelas Nandi Julyanto, Director of Engineer Production, dalam sambutannya saat Seminar Nasional tahap ke-3 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Selasa (11/10/2022).
Menurut dia, Seminar Net-Zero Emission ini secara total akan diselenggarakan bekerja sama dengan 7 universitas di Indonesia. Seminar hari ini di ITS merupakan rangkaian ke-3. Dua seminar sebelumnya telah dilaksanakan di Universitas Diponegoro, Semarang dan Universitas Udayana Bali.
Baca juga: Toyota Kijang Innova Zenix Dikabarkan Rilis November 2022, Ini Bocoran Fitur dan Harganya
Lebih lanjut Nandi menjelaskan, industri otomotif saat ini tengah bertransisi menuju elektrifikasi dan teknologi ramah lingkungan. Toyota pun ingin berkontribusi dengan fokus pada pengurangan emisi karbon dan efisinsi bahan bakar.
"Dalam hal emisi kami tidak hanya mengelola di hilirnya saja atau produk mobilnya saja, namun mulai dari proses pembuatan mobilnya," ucap dia. Penerapan proses produksi yang ramah lingkungan ini dijelaskan Nandi antara lain melalui sistem 3 wet painting system dan dry booth painting, hingga desain pabrik yang mengurangi penggunaan cahaya lampu serta sistem pendingin udara.
Baca juga: Tahan, Toyota Kijang Innova Zenix Meluncur 2 Bulan Lagi Versi Diesel Hilang dari Peredaran
Dari sisi produk, sebut Nandi, Toyota sudah mempersiapkan berbagai jenis teknologi, seperti hydrogen, dan teknologi battery electric vehicle. "Serta teknologi yang segera kita luncurkan dengan melibatkan SDM lokal melalui teknologi hybrid serta fexi engine yang menggunakan bahan bakar bio yang bisa meningkatkan fuel efficiency dan semakin ramah lingkungan" katanya.
Karenanya dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang EBT, Toyota berharap ada peran besar dari akademisi dalam menyampaikan inovasi-inovasi teknologi yang dapat diterapkan dari proses hulu ke hilir oleh industri.
"Mari kita songsong era elektrifikasi dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor yang tidak hanya mengandalkan natural resources tetapi bertumpu pada manusia-manusia yang handal," tukas Nandi.
Baca juga: Bocoran Baru Toyota Kijang Innova Zenix, Punya TSS di Tipe Tertinggi
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota KIJANG INNOVA V 2.0
10.962 km
2,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota KIJANG INNOVA G 2.0
25.226 km
1,5 tahun
Jawa Barat
2017 Toyota KIJANG INNOVA REBORN VENTURER GASOLINE 2.0
89.898 km
6 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.0
89.687 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Toyota KIJANG INNOVA REBORN V 2.4
39.691 km
5,5 tahun
Jawa Barat