Toyota Hilux sebenarnya telah membuktikan kapasitasnya sebagai kendaraan berbagai medan. Bukan hanya dipergunakan di area pertambangan, tetapi meraih gelar juara umum dalam ajang balap reli paling bergengsi yakni Dakar Rally 2019.
Memang Toyota Hilux yang digunakan telah mengalami banyak ubahan untuk memenuhi kebutuhan dalam balap reli.
Namun paling tidak, Toyota Hilux hadir dalam dua versi yakni single cabin & double cabin. Untuk tahun 2020, Toyota Hilux D-Cab yang telah masuk generasi kedelapan di Indonesia dan terjual hingga 19 juta unit.
Dengan harga mulai dari 429 juta hingga 492 jutaan untuk versi double cabinnya tentu membuat Toyota Hilux masuk dalam kategori kendaraan menengah atas, namun di Indonesia memiliki kendaraan dengan bak atau model pick up cukup merepotkan karena harus selalu mengurus KIR atau uji berkala kendaraan yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan dan harus dilakukan satu tahun 2 kali.
Lalu apa saja kelebihan maupun kekurangan dari kendaraan yang tersedia dalam banyak varian Toyota New Hilux S Cab(single cabin), Toyota New Hilux D Cab E type, Toyota New Hilux D Cab G type dan Toyota New Hilux D Cab V type.
Disain gahar Toyota All New Hilux Siap Melibas Berbagai Medan
Sebagai mobil dengan yang dapat digunakan di berbagai medan, Toyota All New Hilix memiliki tampilan yang gahar dan bongsor. Secara dimensi yakni 5,325×1,855x1,815mm untuk versi double cabin, sementara versi single cabin berdimensi 4,930×1,800×1,685mm. Dengan jarak poros roda 3,085mm/2,755mm untuk panjang dek kargo 1,525mm/1,540 mm. khusus untuk versi single cabin, Toyota Hilix di banderol 241 jutaan.
Toyota New Hilux tampil mengesankan berkat gril yang sepintas seperti dua susun dalam persegi enam yang dibatasi oleh chrome dengan sebutan grille trapezoidal. Dengan disain 3 dimensi, Toyota New Hilux makin meningkatkan kelas dan tentunya tampilannya makin gahar.
Pada Toyota New Hilux D-Cab tipe V sebagai flagship telah menggunakan lampu depan LED berdisain futuristic dengan dilengkapi auto leveling demi visibilitas sang pengendara. Dan untuk lampu belakang, Toyota New Hilux tipe V mengusung disian 3 dimensi. Sedangkan headlamp untuk tipe G maupun tipe V menggadopsi foglamp LED disertai rumah lampu berkelir hitam yang diklaim ramah energi dan punya daya tahan tinggi.
Velg berukuran 17 inchi berwarna abu-abu gelap semakin menambah kesan Toyota New Hilux untuk menampilkan kesan tangguh dan berwibawa.
Pengembangan yang paling besar dilakukan pada Toyota New Hilux untuk urusan meningkatkan kenyamanan melalui pengaturan ulang suspense. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan sistem suspensi yang memberikan keseimbangan natara kenyamanan dan respon kemudi sehingga dapat melalui medan offroad dengan meredam goncangan. Dengan susunan per daun (leaf spring) yang dirancang kembali sehingga nyaman bahkan di jalanan rusak sekalipun dan membuat mobil tidak mudah limbung ketika menikung atau pindah jalur.
Pada Toyota New Hilux tipe G dan V telah disematkan Variable Flow Control Power Steeringyang dapat mengendalikan kinerja pompa power steering berdasarkan kondisi berkendara untuk mencapai feeling mengemudi yang sesuai dengan kecepatan mobil. Perubahan ini membuat kemudi New Hilux terasa ringan ketika diputar dan dikalim dapat mengurangi konsumsi bensin.
Untuk urusan mesin, khusus New Hilux tipe S-Cab Diesel, 4x4, dan seluruh D-Cab mengandalkan mesin diesel ramah lingkungan 2GD-FTV 2.400 cc dengan menghasilkan tenaga 149.6 PS dan torsi 40.8 kgm. Khusus pada tipe V, Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi otomatis 6-speed. Untuk menghemat bahan bakar, sistem pendingin air di rumah kompresor turbo untuk menurunkan suhu udara yang akan ditekan ke dalam ruang bakar sehingga tekanan udara meningkat dan berujung pada fuel efficiency yang lebih baik.
Fitur keselamatan seperti Vehicle Stability Control, Hill Assist Control, Trailer Sway Control, dan Emergency Brake Signal hanya tersedia pada Toyota New Hilux tipe G dan V saja. Berbeda dengan fitur immobilizer yang telah digunakan pada seluruh tipe dari Toyota New Hilux.
Kekurangan Toyota New Hilux
Masuk dalam kategori double cabin, Toyota Hilux yang masuk dalam kendaraan mewah tentu terkena pajak sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2014 tentang PpnBM, dan mobil 4x4 juga termasuk di dalamnya.
Selain itu Toyoa Hilux yang menggunakan mesin berkubikasi besar dan biasanya masuk ke Indonesia dalam bentuk Completely Built Unit (CBU) atau barang yang diimpor langsung dari luar negeri sehingga pajak semakin mahal. Belum lagi urusan KIR yang harus dibayar setiap 6 bulan sekali.
Hanya tersedia dua Air bags untuk pengemudi dan penumpang di bagian depan, tentu menjadi poin yang harus diperhatikan oleh sang pemilik Toyota New Hilux. Bagian ini tentu sangat penting bagi penumpang di baris kedua saat melintasi berbagai medan dengan beragam kemungkinan resiko terjadi.
Dari seluruh tipe yang dihadirkan di Indonesia, sayangnya tipe Hilux Rocco tidak masuk dalam line up seperti di Thailand.
Hadirnya Toyota New Hilux Facelift di Indonesia melalui PT Toyota Astra Motor sebagai mobil komersial, telah mengalami peningkatan dari beberapa aspek demi kenyamanan mengemudi. Walau unsur keselamatan penumpang masih sedikit dilupakan untuk mobil dengan harga hampir mencapai setengah milyar ini.
Tampilan gahar dari Toyota New Hilux memang tidak hanya dapat digunakan untuk melibas daerah pertambangan saja. Menyusuri jalan raya di perkotaan terasa nyaman, terlebih dengan berbagai unsur entertainment yang tersedia di bagian interior.
Urusan konsumsi bahan bakar, Toyota New Hilux diklaim 5% lebih hemat berkat teknologi Variable Flow Control Power Steering dan tentu saja hal ini dianggap menjadi bagian penting untuk kendaraan yang dikenal dengan bodi bongsor dan boros bahan bakar.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR 1.0
16.422 km
2 tahun
Jakarta