Isuzu Panther Grand Touring merupakan satu dari sekian banyak pilihan varian dari Isuzu Panther.
Sempat berjaya di masanya, kini Panther Grand Touring ini tak lagi dijual dalam kondisi baru, dan kalian hanya bisa membeli unit bekasnya.
Sedikit kilas balik kehadirannya, tipe Grand Touring ini masuk pada generasi kedua dari Isuzu Panther yang sudah mengalami facelift.
Tipe Grand Touring diperkenalkan pertama kali pada tahun 2004 bersamaan dengan diperkenalkannya tipe LV Adventure dan facelift tipe Touring sebelumnya.
Meskipun Isuzu memposisikan model Grand Touring ini sebagai varian SUV dari Panther, tetapi melihat dimensinya, Isuzu Panther Grand Touring juga masuk kategori MPV medium, sepadan dengan Toyota Kijang Innova.
Perbandingan Dimensi | ||
---|---|---|
Isuzu Panther Grand Touring | Toyota Kijang Innova Reborn | |
Panjang | 4.535 mm | 4.735 mm |
Lebar | 1.770 mm | 1.830 mm |
Tinggi | 1.920 mm | 1.795 mm |
Jarak sumbu roda | 2.685 mm | 2.750 mm |
Selain soal dimensi tubuh, bila membandingkan kondisi di pasaran mobil bekas, harga Isuzu Panther Grand Touring kini lebih murah dari Kijang Innova Reborn diesel.
Sebagai perbandingan, Isuzu Panther Grand Touring bekas tahun 2019 di CARSOME dijual seharga Rp276.000.000 untuk pembelian cash.
Sementara itu, harga Toyota Kijang Innova Reborn Diesel bekas tipe V 2.4 mencapai Rp383.000.000.
Lantas, kenapa pamor si kucing diesel ini kalah mengesankan dibandingkan rival dari sesama grup Astra?
Tentu banyak dari kalian penasaran mengapa umumnya konsumen berusia 35-45 tahunan tidak suka dengan Panther Grand Touring.
Tren yang ada, masyarakat cenderung mengidolakan Kijang Innova diesel bila mencari mobil keluarga bekas berbahan bakar solar.
Dengan harga bekas lebih terjangkau, konsekuensinya ada di kelengkapan fitur pada Panther yang tak sebaik Kijang Innova Reborn.
Padahal, Panther juga memiliki konfigurasi 7 penumpang, mesin diesel yang juga tangguh dan sparepart yang mudah didapat serta terjangkau.
Lantas, apa saja alasan orang enggan melirik Isuzu Panther? Berikut ini ulasannya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Chevrolet Tavera, Rebadge Isuzu Panther Touring Mesin Bensin
Isuzu Panther kurang disukai karena jarang mendapat major upgrade saat facelift, sejak edisi perdananya di 1991, hanya tiga kali facelift mayor.
Tampangnya yang itu-itu saja bikin orang bosan, terutama konsumen yang datang dari kalangan millenial.
Meskipun ada sedikit lekukan di tiap sudutnya ketika facelift di era Panther Kapsul, namun minim kesan elegan dan mewah sama sekali.
Bandingkan dengan rival abadinya yaitu Kijang Innova, yang sudah berganti generasi dengan desain baru yang gagah dan semakin terlihat mewah.
Selain tampilan luar, kondisi interior Panther Grand Touring juga dirasa kurang memikat konsumen generasi muda.
Layout dashboard yang sederhana, instrument cluster yang masih didominasi analog, serta sistem headunit yang belum pakai monitor berlayar besar juga dianggap ketinggalan tren.
Belum lagi desain joknya juga terlihat biasa saja, meskipun sebenarnya seluruh penumpang di mobil ini mendpaatkan jokl yang empuk dan nyaman.
Kondisi tersebut berbeda dengan kabin Innova Reborn yang telah mendpaat banyak pembaruan dibanding Innova generasi sebelumnya.
Buat masyarakat yang mau mencari LMPV naik kelas setelah menggunakan LMPV, jelas Innova Reborn menawarkan lebih banyak alasan untuk dipinang ketimbang Panther.
Hingga produksi terakhir, Isuzu Panther bahkan belum memakai teknologi commonrail pada mesin dieselnya yang terkenal badak.
Mesin berkode 4JA1 tersebut hanya dibekali turbo yang sebatas untuk menekan emisi dan meningkatkan efisiensi mesin.
Bandingkan dengan Innova diesel yang sudah menggunakan teknologi common rail Variable Nozzle Turbo (VNT) with Intercooler sehingga menghasilkan tenaga yang cukup jumawa, dan torsinya juga perkasa.
Sebagai perbandingan dengan Kijang Innova diesel yang sama-sama bermesin 2.500 cc, tenaga Isuzu Panter Grand Touring hanya 80 PS pada 3.900 rpm dengan torsi 198 Nm di 1.800 rpm.
Sementara itu, Kijang Innova diesel outputnya 106 PS di 3.600 rpm dengan torsi 260 Nm pada rentang 1.600-2.400 rpm.
Adanya teknologi commonrail dan turbo membuat Kijang Innova diesel lebih bertenaga, dan torsi diesel engine 2.500cc dibawah 200 Nm seperti pada Panther termasuk kecil untuk zaman sekarang.
Perbandingan Spesifikasi Mesin | ||
---|---|---|
Isuzu Panther Grand Touring | Toyota Kijang Innova Reborn Diesel | |
Tipe mesin | 4JA1L Turbocharger Direct Injection | 2GD-FTV Commonrail VNT Intercooler |
Kapasitas silinder | 2.499 cc | 2.393 cc |
Jumlah silinder | 4 | 4 |
Daya maksimum | 80 PS @3.500 rpm | 106 PS @3.600 rpm |
Torsi makisimum | 198 Nm @1.800 rpm | 260 Nm @1.600-2.400 rpm |
Transmisi | Manual 5-percepatan | Manual 5-percepatan |
Otomatis 4-percepatan | Otomatis 6-percepatan |
Baca juga: Mitsubishi L300 Vs Isuzu Panther, Mana yang Paling Cocok untuk Usaha Sehari-hari?
Sama seperti Innova Reborn, Isuzu Panther juga menghadirkan opsi transmisi otomatis.
Meskipun memakai mesin diesel, ternyata paduan dengan transmisi otomatis 4-percepatan yang digunakan ini kurang fun to drive.
Pasalnya, akselerasi Panther jadi lemot atau lamban karena kurang torsi di putaran bawah.
Kondisi yang berbeda terjadi pada Innova Rebon, karena baik transmisi manual maupun otomatisnya sama-sama memberikan pasokan tenaga yang tak jauh berbeda.
Bahkan dengan transmisi matic, pengendaraan jadi lebih menyenangkan sebab tak perlu lagi injak pedal kopling terutama saat menemui kemacetan yang bisa membiarkan kaki kiri istirahat.
Hal lain yang membuat banyak konsumen berusia muda enggan melirik Isuzu Panther meskipun sudah memakai transmisi matic, ialah karena mobil ini termasuk pelit fitur.
Kelengkapan teknologi yang ada di dalam mobil ini begitu sederhana, mulai dari konsol head unit yang masih pakai model Single Din monochrome, pengaturan AC yang masih sederhana, meter cluster yang masih analog, hingga fitur keselamatan yang juga tak terlalu lengkap.
Bahkan untuk edisi penutup Panther kapsul 2020 sekalipun, masih tetap mempertahankan head unit single DIN ketika kompetitor lainnya telah berinovasi memakai 2DIN dengan layar sentuh.
Fitur hiburannya saat itu hanya sebatas radio dan kaset.
AC di mobil ini juga masih sederhana, belum ada pengaturan dual zone dan sejenisnya.
Aspek kikir lainnya di mobil ini ialah fitur keselamatan yang cuma ada seatbelt di kursi depan saja.
Hal ini jelas sangat riskan karena umumnya mobil keluaran 2010 hingga kini minimal telah menyediakan dual SRS Airbag dan seatbelt untuk seluruh penumpang.
Fitur standar seperti rem ABS (Anti-lock Braking System) juga ia tak punya.
Coba bandingkan dengan Innova Reborn yang di tipe tertinggi bahkan telah dilengkapi rear seat entertainment berupa monitor yang tergantung di balik sandaran jok baris depan, sehingga pengguna bisa memutar video di mobilnya selama berkendara agar tidak bosan.
Kemudian pengaturan AC juga sudah menggunakan format digital serta terkoneksi dengan automatic climate control di bagian depan yang memberi kesan modern.
Baca juga: Mitsubishi Kuda Diesel vs Isuzu Panther, Mana Raja Diesel Sesungguhnya?
Hal yang membuat sebagian orang enggan memilih Panther karena kurang nyaman.
Sudah jadi rahasia umum kalau Panther hanya menawarkan reliability dan durability.
Karena mengesampingkan kenyamanan jadi terkesan dipaksakan sebagai mobil keluarga.
Facelift yang dihadirkan pun luput meningkatkan aspek kenyamanan secara signifikan.
Salah satu hal yang cukup mengganggu ialah suara mesin diesel yang lebih berisik dibandingkan Kijang Innova bahkan dibanding mesin diesel Innova generasi pertama.
Getaran dan suara yang dihasilkan mesinnya sangat keras dan cukup mengganggu kenyamanan penghuni kabinnya.
Kekedapan kabin semestinya turut ditingkatkan, sekaligus kinerja mesin diesel agar lebih halus sehingga tidak seperti naik truk.
Walaupun dikenal sebagai Rajanya Diesel, namun rupanya banyak konsumen enggan melirik Isuzu Panther Grand Touring.
Dibanding Innova Reborn varian mesin diesel, Panther rasanya hanya menawarkan durabiltas mesin dan harga jual kembali yang stabil.
Sementara soal kenyamanan dan kelengkapan fitur, Innova Reborn jauh lebih baik.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}