Meskipun belum hadir di Indonesia, kabar kedatangan Baojun 310 menjadi sebuah perbincangan hangat untuk segmen LCGC di Indonesia. Memang, kehadiran Baojun 310 di Indonesia ini masih belum diketahui kapan akan terlaksana, mengingat wabah pandemi yang menghambat segala prosesnya.
Jika Baojun 310 ini masuk ke Indonesia, maka mobil ini akan berada di bawah naungan PT. SGMW Motor Wuling Indonesia. Di Indonesia juga, nama Baojun tidak akan lagi digunakan dan akan digantikan menjadi Wuling, sama seperti model-model Wuling lainnya yang sudah lebih dulu berkiprah di Indonesia.
Bagi yang belum tahu, Baojun 310 ini sejarahnya berawa di Cina pada tahun 2016. Debutnya mendapatkan respon yang cukup positif dan perkembangannya pun sangat pesat. Wuling yang ketika itu hanya memiliki model mobil-mobil Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV) dan Commercial Vehicle pun menggebrak pasar dengan menghadirkan Baojun 310 yang berjenis hatchback ini.
Melihat dari produk-produk Wuling yang sudah ada di Indonesia, tidak salah rasanya jika kita bilang bahwa produk-produk Wuling memang memiliki banyak model yang menyimpan beragam fitur menarik yang mungkin belum dimiliki oleh mobil lain sekelasnya. Tidak hanya itu, harga yang sangat terjangkau juga menjadi salah satu ciri khas dari produkan mobil Cina yang satu ini.
Jika mobil ini masuk ke Indonesia, mobil ini akan bersaing dalam segmen LCGC. Di Indonesia sendiri, segmen LCGC bisa dibilang masih didominasi oleh Honda Brio dan Toyota Agya. Lalu dengan kompetisi yang sengit ini, apakah Baojun 310 bisa mengalahkan Honda Brio dan Toyota Agya dalam segmen LCGC?
Mobil LCGC tidak hanya dikenal memiliki harga yang murah dan efisiensi bahan bakar yang tinggi, tetapi juga bodi yang kompak. Untuk itu, mari kita lihat perbandingan dimensi dari Baojun 310, Honda Brio dan Toyota Agya berikut ini.
Keterangan | Baojun 310 | Honda Brio | Toyota Agya |
Panjang | 4.032 mm | 3.800 mm | 3.660 mm |
Lebar | 1.680 mm | 1.680 mm | 1.600 mm |
Tinggi | 1.450 mm | 1.480 mm | 1.520 mm |
Wheelbase | 2.550 mm | 2.405 mm | 2.455 mm |
Berdasarkan perbandingan tersebut, bisa kita lihat bahwa Baojun 310 memiliki dimensi yang lebih panjang jika dibandingkan dengan kedua model lainnya. Sedangkan untuk lebarnya sendiri, Baojun 310 memiliki lebar bodi yang sama dengan Honda Brio, sementara Toyota Agya memiliki ukuran lebar bodi yang paling kecil.
Lalu untuk tinggi bodinya sendiri, Baojun 310 memiliki tinggi bodi yang masih kalah dengan Honda Brio dan Toyota Agya. Kendati demikian, headroom yang dimiliki Baojun 310 ini masih cukup leluasa.
Hal yang perlu diperhatikan pada mobil ini ialah bagian wheelbase-nya. Wheelbase yang dimiliki Baojun 310 ini mempunyai ukuran yang paling besar dibandingkan dengan kedua mobil lainnya. Hal ini tentua akan menjamin kenyamanan penumpang berkat kabin yang lebih leluasa.
Sebelum masuk langsung ke perbandingan konsumsi BBM, ada baiknya kita bahas sedikit tentang mesin dari ketiga model mobil ini. Baojun 310 dipersenjatai dengan mesin P-TEC berkapasitas 1,2 liter.
Mesin ini kemudian dipadukan dengan sistem transmisi manual 5 percepatan. Konfigurasi mesinnya ini bisa menghasilkan tenaga sebesar 81,9 PS pada putaran 5.600 rpm dan torsi sebesar 116 Nm pada putaran 3.600-4.000 rpm.
Kemudian kita beralih ke mesin Honda Brio. Honda Brio terdiri atas 5 varian berbeda yang dipasarkan di Indonesia, tetapi kelima varian tersebut sama-sama menggendong mesin SOHC 4 Silinder Segaris, 16 Katup i-VTEC + DBW berkapasitas 1,2 liter.
Mesin ini dikawinkan dengan 2 jenis transmisi, yaitu transmisi manual 5 percepatan, dan transmisi otomatis CVT dengan Earth Dreams Technology. Di atas kertas, mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 90 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi 110 Nm pada putaran 4.800 rpm.
Yang terakhir, mari kita bahas soal mesin Toyota Agya. Mobil LCGC pabrikan Jepang yang satu ini memiliki pilihan mesin dengan kapasitas 1,0 liter dan 1,2 liter. Tetapi yang akan kita perbandingkan kali ini hanya mesin dengan kapasitas 1,2 liternya saja.
Toyota Agya menggunakan mesin 3NR-VE DOHC VVT-i berkapasitas 1,2 liter yang dipadukan dengan dua pilihan sistem transmisi. Kedua jenis transmisi tersebut antara lain transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan. Keluaran tenaganya sendiri mencapai 88 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsinya mencapai 107 Nm pada putaran 4.200 rpm.
Dilihat dari tenaganya, mesin yang dimiliki Honda Brio bisa dibilang yang paling bertenaga di antara ketiga model ini, meskipun perbedaannya tidaklah signifikan. Sedangkan untuk torsinya sendiri, Baojun 310 memiliki torsi yang paling tinggi di antara semua model ini.
Lalu bagaimana dengan konsumsi BBM-nya? Mari kita lihat perbandingannya melalui tabel berikut.
Keterangan | Baojun 310 | Honda Brio | Toyota Agya |
Konsumsi Dalam Kota | 14 km/liter | 16 km/liter | 15 km/liter |
Konsumsi Luar Kota | 18 km/liter | 22 km/liter | 20 km/liter |
Jika kita lihat pada tabel di atas, bisa langsung kita simpulkan bahwa soal konsumsi bahan bakar, Honda Brio masih tetap yang paling irit, kemudian disusul dengan Toyota Agya dan Baojun 310. Tetapi hal ini tentu tidak lantas menjadi kekurangan dari Baojun 310, karena selanjutnya, kita akan membandingkan fitur keselamatan dari ketiga model mobil ini.
Soal fitur keselamatan memang sudah seharusnya menjadi fokus utama dari sebuah mobil. Tidak hanya nyaman, sebuah mobil yang baik juga harus memiliki fitur keselamatan yang baik supaya para konsumennya bisa berkendara dengan aman. Sekarang, mari kita bandingkan fitur keselamatan dari ketiga model mobil ini.
Baojun 310 dilengkapi dengan fitur keselamatan standar, seperti airbags dan sabuk pengaman. Tidak hanya itu, mobil ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan aktif yang canggih, seperti sistem pengereman Anti lock Braking System, Brake Assist, dan Electronic Brake Distribution. Tidak lupa pada mobil ini pun dilengkapi dengan fitur Child Safety Locks untuk keamanan penumpang anak-anak.
Demi memberikan keamanan yang lebih, mobil ini juga memiliki fitur pengingat pemakaian sabuk pengaman dan pengingat pintu terbuka. Untuk meminimalisir dampak cedera ketika ada benturan, di bagian depan dan samping mobil juga sudah disematkan pelindung benturan.
Lalu untuk Honda Brio, mobil ini dilengkapi dengan Anti lock Braking System, Brake Assist, Electronic Brake Distribution, dan Sensor Parkir sebagai fitur keselamatan aktifnya. Sedangkan untuk fitur keselamatan pasifnya, mobil ini dilengkapi dengan airbags, sabuk pengaman, child safety locks dan ISOFIX.
Untuk Toyota Agya, mobil ini bisa dibilang cukup minim fitur keselamatan. Sebagai fitur keselamatan aktif, mobil ini hanya dilengkapi dengan sensor parkir. Dan untuk sistem keselamatan pasifnya, mobil ini dilengkapi dengan Dual SRS Airbags, sabuk pengaman, Child Safety Locks, serta ISOFIX.
Namanya mobil LCGC, tentu yang dicari adalah harga terjangkaunya. Baojun 310 sendiri kabarnya akan dibanderol dengan kisaran harga Rp150 jutaan. Harga ini tentu masih lebih tinggi jika kita bandingkan dengan Honda Brio yang dibanderol dengan harga mulai Rp144 jutaan dan Toyota Agya dengan harga mulai Rp143,8 jutaan.
Tetapi perlu diingat bahwa sebenarnya pertimbangan membeli mobil yang baik tidak hanya mengacu pada harga yang murah, tetapi justru pada value for money yang akan kita dapatkan pada sebuah mobil. Baojun 310 sendiri memiliki value for money yang bagus.
Mesinnya bertenaga, cukup irit, dan yang paling penting, mobil ini memiliki beragam fitur mutakhir yang belum dimiliki oleh kedua mobil lainnya. Jika kita melihat secara objektif, maka Baojun 310 memiliki kesempatan untuk menyaingi Honda Brio dan Toyota Agya dalam segmen LCGC.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat