Meskipun mengemudi mobil modern kini telah dibantu dengan berbagai fitur dan teknologi keselamatan aktif atau pasif yang canggih, namun kecelakaan lalu lintas tetap saja terjadi.
Ya, kecelakaan memang bukan karena hanya mobil bermasalah, tapi juga banyak faktor lain, termasuk manusia alias pengemudi itu sendiri.
Pasalnya banyak pengemudi yang merasa ahli dan menyepelekan beberapa hal atau kebiasaan, yang mereka anggap akan aman dan bisa dikontrol. Padahal, kebiasaan tersebut justru sangat dilarang karena berbahaya.
Nah, berikut ini kebiasaan berbahaya saat mengemudi mobil yang berisiko mengakibatkan kecelakaan di jalan.
Minum-minuman beralkohol bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran. Mungkin, sebagian orang merasa jika minumnya sedikit, maka tidak berbahaya.
Tentu hal itu tidak dibenarkan, karena mereka yang minum alkohol banyak atau sedikit, tetap saja akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bereaksi. Terlebih ketika mengemudi, pasalnya mengemudi harus cepat mengambil keputusan.
Belum lagi, mereka yang minum alkohol dan merasa masih setengah sadar, biasanya adrenalin jadi bertambah, dan biasanya mengemudi jadi berbahaya. Parahnya, mayoritas kecelakaan justru disebabkan karena pengemudi mabuk.
Baca juga: 8 Alasan Harga Mobil Baru Semakin Mahal, Bukan Cuma Akibat Pajak
Meski merokok tidak membuat seseorang jadi tak sadar seperti minum alkohol, namun nyatanya merokok juga bisa menyebabkan hilang konsentrasi.
Ya, orang yang merokok sambil mengemudi terkadang baranya jatuh ke bawah bagian paha atau terkena interior seperti jok atau karpet mobil. Tentu itu akan merusak.
Belum lagi, pengemudi secara otomatis ikut melakukan aktifitas lain yaitu konsentrasi pecah lantaran berusaha mencoba memadamkan api.
Jika merokok sambil membuka jendela, terkadang tiupan angin menghembuskan asap kembali ke kabin, atau bisa juga bara terbang ke luar dan justru membahayakan pengendara lain di belakang.
Menggunakan telepon juga cukup berbahaya, karena bisa membuat konsentrasi mengemudi terpecah.
Hal ini dikarenakan pengemudi harus memegang lingkar kemudi dengan satu tangan. Belum lagi, telepon digunakan untuk menulis pesan atau mencari navigasi.
Bukannya hanya sebentar? Ya, meski hanya beberapa detik, tapi bermain telepon saat mengemudi saat ini banyak menyebabkan kecelakaan.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Bedanya Mobil JDM dan Mobil Jepang yang Dijual CBU
Sama seperti merokok dan menggunakan telepon, makan dan minum sambil mengemudi bisa menyebabkan hilang konsentrasi.
Ketika melakukan aktivitas lain seperti makan atau minum, maka ada saja aktifitas yang membuat lingkar kemudi hanya dikendalikan dengan satu tangan.Bukankah setiap mobil modern banyak cup holder atau tempat penyimpanan botol minum? Benar, tapi bukan berarti boleh minum saat mengemudi. Kalau mau, Anda menepi atau sembari beristirahat sejenak.
Saat mengemudi bernyanyi boleh saja, tapi jangan sampai sang sopir hilang konsentrasi karena keasyikan menyanyi.
Saat mendengarkan musik, sebaiknya tetap dengan volume suara yang tidak berlebihan, dan selalu dalam keadaan fokus serta menyadari sedang berkendara.
Sebisa mungkin dengarkan lagu yang membuat semangat, tapi volume tidak terlalu keras, karena agar masih mengetahui suara klakson dari luar.
Baca juga: Trik Saat Mobil Alami Rem Blong, Rem Tangan Jadi Solusi Darurat
Papan reklame, baliho atau billboard memang kerap muncul di beberapa sudut jalan sebagai media komunikasi dalam periklanan.
Biasanya, papan reklame dibuat agar dapat dilihat termasuk oleh pengemudi. Namun sebaiknya, saat melihat iklan yang menempel, pengemudi tetap konsentrasi dan mampu mengendalikan mobil.
Khusus untuk kaum hawa, saat mengemudi sebaiknya hindari menggunakan sepatu hak tinggi (high heels) atau sol tebal.
Mesti sepatu jenis ini bisa menambah elegan dan feminim dalam berpenampilan, namun hal tersebut sebaiknya jangan dipakai ketika mengemudi.
Selain akan membuat mengemudi tidak nyaman, maka hal itu juga bisa mengakibatkan kaki kurang enak saat menginjak pedal gas atau rem.
Biasanya, karena hak tinggi atau sol tebal, maka feeling kaki akan kurang sensitif, serta posisi kaki jadi kurang rileks.
Seat belt merupakan salah satu fitur pengaman yang wajib ada pada sebuah kendaraan, khususnya pada bagian depan.
Dengan mengenakan sabuk pengaman, maka Anda akan tetap aman, tidak terguncang, dan tak akan terhempas keluar jika terjadi kecelakaan.
Penggunaan sabuk pengaman juga bisa terhindar dari cidera karena airbag mengembang, melindungi kepala, otak, dan juga tulang punggung ketika kecelakaan.
Hal yang paling sering disepelekan pengemudi adalah ngebut. Tak dipungkiri banyak pengemudi ngebut dengan berbagai alasan.
Padahal untuk mengemudi meski di jalan bebas hambatan, kecepatan hanya maksimal 100 km per jam, sedangkan antar kota 80 km per jam, sementara di kawasan pemukiman 30 km per jam.
Ngebut memang sangat bahaya, karena pengemudi akan kurang stabil ketika bermanuver, atau saat hendak berganti jalur.
Maka dari itu jangan anggap sepele saat mengemudi mobil, karena hal sepele tersebut bisa berakibat fatal jika terjadi kecelakaan.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}