9 Kebiasaan Berbahaya Saat Mengemudi Mobil yang Sering Dianggap Sepele

Meskipun mengemudi mobil modern kini telah dibantu dengan berbagai fitur dan teknologi keselamatan aktif atau pasif yang canggih, namun kecelakaan lalu lintas tetap saja terjadi. 

Ya, kecelakaan memang bukan karena hanya mobil bermasalah, tapi juga banyak faktor lain, termasuk manusia alias pengemudi itu sendiri. 

Pasalnya banyak pengemudi yang merasa ahli dan menyepelekan beberapa hal atau kebiasaan, yang mereka anggap akan aman dan bisa dikontrol. Padahal, kebiasaan tersebut justru sangat dilarang karena berbahaya.

Nah, berikut ini kebiasaan berbahaya saat mengemudi mobil yang berisiko mengakibatkan kecelakaan di jalan.

1. Minum Alkohol

Jangan konsumsi obat-obatan dan alkohol saat berkendara

Minum-minuman beralkohol bisa menyebabkan seseorang hilang kesadaran. Mungkin, sebagian orang merasa jika minumnya sedikit, maka tidak berbahaya. 

Tentu hal itu tidak dibenarkan, karena mereka yang minum alkohol banyak atau sedikit, tetap saja akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bereaksi. Terlebih ketika mengemudi, pasalnya mengemudi harus cepat mengambil keputusan.

Belum lagi, mereka yang minum alkohol dan merasa masih setengah sadar, biasanya adrenalin jadi bertambah, dan biasanya mengemudi jadi berbahaya. Parahnya, mayoritas kecelakaan justru disebabkan karena pengemudi mabuk. 

Baca juga: 8 Alasan Harga Mobil Baru Semakin Mahal, Bukan Cuma Akibat Pajak

2. Merokok Sambil Nyetir

Asap dan bara rokok bisa ganggung konsentrasi berkendara

Meski merokok tidak membuat seseorang jadi tak sadar seperti minum alkohol, namun nyatanya merokok juga bisa menyebabkan hilang konsentrasi. 

Ya, orang yang merokok sambil mengemudi terkadang baranya jatuh ke bawah bagian paha atau terkena interior seperti jok atau karpet mobil. Tentu itu akan merusak.

Belum lagi, pengemudi secara otomatis ikut melakukan aktifitas lain yaitu konsentrasi pecah lantaran berusaha mencoba memadamkan api. 

Jika merokok sambil membuka jendela, terkadang tiupan angin menghembuskan asap kembali ke kabin, atau bisa juga bara terbang ke luar dan justru membahayakan pengendara lain di belakang.  

3. Menggunakan Telepon

Selain bahaya, juga bisa kena tilang

Menggunakan telepon juga cukup berbahaya, karena bisa membuat konsentrasi mengemudi terpecah. 

Hal ini dikarenakan pengemudi harus memegang lingkar kemudi dengan satu tangan. Belum lagi, telepon digunakan untuk menulis pesan atau mencari navigasi.

Bukannya hanya sebentar? Ya, meski hanya beberapa detik, tapi bermain telepon saat mengemudi saat ini banyak menyebabkan kecelakaan.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Bedanya Mobil JDM dan Mobil Jepang yang Dijual CBU

4. Makan dan Minum

konsentrasi mengemudi mobil bisa terpecah

Sama seperti merokok dan menggunakan telepon, makan dan minum sambil mengemudi bisa menyebabkan hilang konsentrasi. 

Ketika melakukan aktivitas lain seperti makan atau minum, maka ada saja aktifitas yang membuat lingkar kemudi hanya dikendalikan dengan satu tangan.Bukankah setiap mobil modern banyak cup holder atau tempat penyimpanan botol minum? Benar, tapi bukan berarti boleh minum saat mengemudi. Kalau mau, Anda menepi atau sembari beristirahat sejenak. 

5. Asyik Bernyanyi

​​

Pastikan tetap konsentrasi ke jalan

Saat mengemudi bernyanyi boleh saja, tapi jangan sampai sang sopir hilang konsentrasi karena keasyikan menyanyi. 

Saat mendengarkan musik, sebaiknya tetap dengan volume suara yang tidak berlebihan, dan selalu dalam keadaan fokus serta menyadari sedang berkendara.

Sebisa mungkin dengarkan lagu yang membuat semangat, tapi volume tidak terlalu keras, karena agar masih mengetahui suara klakson dari luar.

Baca juga: Trik Saat Mobil Alami Rem Blong, Rem Tangan Jadi Solusi Darurat

6. Fokus Melihat Iklan

Jangan alihkan perhatian pada iklan ketika sedang mengemudi di jalan

Papan reklame, baliho atau billboard memang kerap muncul di beberapa sudut jalan sebagai media komunikasi dalam periklanan.

Biasanya, papan reklame dibuat agar dapat dilihat termasuk oleh pengemudi. Namun sebaiknya, saat melihat iklan yang menempel, pengemudi tetap konsentrasi dan mampu mengendalikan mobil.

7. Menggunakan Sepatu Hak Tinggi

Waspada buat pengemudi wanita

Khusus untuk kaum hawa, saat mengemudi sebaiknya hindari menggunakan sepatu hak tinggi (high heels) atau sol tebal.

Mesti sepatu jenis ini bisa menambah elegan dan feminim dalam berpenampilan, namun hal tersebut sebaiknya jangan dipakai ketika mengemudi.

Selain akan membuat mengemudi tidak nyaman, maka hal itu juga bisa mengakibatkan kaki kurang enak saat menginjak pedal gas atau rem. 

Biasanya, karena hak tinggi atau sol tebal, maka feeling kaki akan kurang sensitif, serta posisi kaki jadi kurang rileks. 

8. Tidak Memakai Seat Belt

Pakai sabuk keselamatan bukan karena takut ditilang

Seat belt merupakan salah satu fitur pengaman yang wajib ada pada sebuah kendaraan, khususnya pada bagian depan. 

Dengan mengenakan sabuk pengaman, maka Anda akan tetap aman, tidak terguncang, dan tak akan terhempas keluar jika terjadi kecelakaan.

Penggunaan sabuk pengaman juga bisa terhindar dari cidera karena airbag mengembang, melindungi kepala, otak, dan juga tulang punggung ketika kecelakaan. 

9. Ngebut

Jalan raya bukan ajang untuk kebut-kebutan

Hal yang paling sering disepelekan pengemudi adalah ngebut. Tak dipungkiri banyak pengemudi ngebut dengan berbagai alasan.

Padahal untuk mengemudi meski di jalan bebas hambatan, kecepatan hanya maksimal 100 km per jam, sedangkan antar kota 80 km per jam, sementara di kawasan pemukiman 30 km per jam. 

Ngebut memang sangat bahaya, karena pengemudi akan kurang stabil ketika bermanuver, atau saat hendak berganti jalur.

Maka dari itu jangan anggap sepele saat mengemudi mobil, karena hal sepele tersebut bisa berakibat fatal jika terjadi kecelakaan. 

    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Honda Mobilio

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Berita Terbaru

8 Alasan Harga Mobil Baru Semakin Mahal, Bukan Cuma Akibat Pajak

Harga mobil memang fluktuatif, bahkan untuk harga mobil baru kerap mengalami kenaikan setiap tahun hingga hitungan bulan. Namun pernahkan Anda bertanya-tanya, selain karena pajak kenapa sih harga mobil baru bisa mahal mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah? Nah, melansir sejumlah sumber, harga yang dilabeli pada sebuah mobil bisa dianggap mahal karena ada dua hal yaitu karena adanya biaya tetap dan biaya variabel. Baca juga: Indonesia Akan Punya Mobil Listrik Nasional, Diproduksi Mulai 202

Viral Mobil Volvo Tabrak Rumah Tapi Tetap Utuh, Netizen Malah Komentar Begini

Mobil Volvo sering diberi label tank berwujud mobil, hal itu lantaran kendaraan asal Swedia ini begitu kuat. Bahkan kekuatan tersebut bukan cuma gimmick marketing semata, sebab sudah beberapa kali saat mobil Volvo terlibat dalam kecelakaan, kendaraan itu nyaris tak mengalami kerusakan berarti, sementara kendaraan lawannya hancur berantakan. Begitu juga yang belum lama ini ramai diperbincangkan di media sosial tentnag kejadian satu mobil Volvo jenis sedan yang terlihat menabrak sebuah rumah. Baca

Jangan Keliru, Ini Bedanya Mobil JDM dan Mobil Jepang yang Dijual CBU

Kalian yang suka dengan dunia otomotif tentu tidak asing dengan istilah Japanese Domestic Market atau JDM. Bagi sebagian orang, JDM bermakna mobil Jepang atau modifikasi ala Jepang namun makna sebenarnya bukanlah seperti itu. Sesuai dengan namanya yaitu Japanese Domestic Market, mengacu pada mobil buatan pabrikan resmi yang hanya dibuat dan dipasarkan di dalam negeri Jepang. Ini berarti, tidak semua mobil bikinan Jepang itu merupakan JDM bila diekspor ke luar negeri. Baca juga: Harga Beda Tipis

Daftar 20 Mobil MPV Terlaris Saat Ini, Bukan Lagi Toyota Avanza?

Di tengah serangan mobil Sport Utility Vehicle atau SUV yang semakin bermunculan, mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) tetap banyak dicari, seperti halnya Toyota Kijang Innova yang laku hingga 7.463 unit. Ya, melansir data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Agustus 2023, Toyota Kijang Innova Zenix terjual 5.354 unit dan Toyota Kijang Innova (Rebond masih dijual) tercatat 2.109 unit. Tingginya penjualan Toyota Kijang Innova Zenix memang tak lepas dari pamor mobil tersebu

Pilihan Mobil Pick Up Terbaik yang Legendaris, Suzuki Carry atau Mitsubishi L300?

Memilih mobil pick up terbaik memang bukan perkara mudah, mengingat saat hendak membeli kendaraan komersial butuh seleksi yang lebih ketat daripada membeli mobil penumpang. Pasalnya mobil tersebut akan menjadi alat perputaran roda bisnis Anda, namun disatu sisi jangan sampai mengganggu omset perusahaan. Karenanya mobil pick up terbaik juga wajib hemat dalam hal biaya kepemilikan, seperti urusan konsumsi bahan bakar, sampai budget untuk servis berkala juga jangan sampai menguras pendapatan usaha.

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil