SUV Tangguh Buat Pecinta Off-Road, Opel Blazer Lebih Baik dari Nissan Terrano?

Opel Blazer dan Nissan Terrano merupakan dua Medium SUV yang meramaikan kancah otomotif Tanah Air di era 90-an.

Pada tahun 1996, General Motors Buana Indonesia (GMBI) memperkenalkan Opel Blazer yang mana saat itu sekaligus merakit mobil ini di pabrik GMBI yang bermarkas di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk diketahui dalam pengembangannya Opel Blazer melibatkan tiga negara sekaligus, diantaranya; Jerman sebagai negara asalnya, Australia selaku negara yang memproduksi mesin di dalam pabrik Holden, dan Chevrolet pabrikan otomotif asal Amerika yang mendesain bagian luar serta dalamnya.

Dalam meramaikan pasar otomotif Indonesia, penjualan Opel Blazer terhenti pada September 2002 yang mana selanjutnya diteruskan oleh Chevrolet Blazer hingga 2005.

Bicara pesaingnya, Nissan Terrano, mobil ini diluncurkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1995.

Baca juga: Sering Dihujat Sebagai Mobil Boros Penunggu Bengkel, Ini 4 Fakta Menarik Dari Opel Blazer

Sama seperti Blazer, Terrano juga dirakit di Tanah Air, di pabrik Nissan Indonesia yang bermarkas di Purwakarta, Jawa Barat.

Tidak seperti pesaingnya yang hanya bertahan hingga 2002, kegiatan penjualan Nissan Terrano baru terhenti pada 2006.

Meski keduanya sudah lama tidak diproduksi, baik Blazer maupun Terrano sampai hingga kini masih ramai peminat, terlebih bagi mereka para penghobi kendaraan SUV tangguh yang bisa diandalkan di berbagai medan.

Sebagai informasi, untuk harga bekas Opel Blazer kini ditawarkan Rp25 jutaan sampai dengan Rp70 jutaan tergantung kondisi dan juga tahun.

Sedangkan Nissan Terrano bekas, pasaran harganya mulai dari Rp40 jutaan hingga Rp80 jutaan.

Bingung antara pilih Opel Blazer atau Nissan Terrano? Sebaiknya simak perbandingan keduan di bawah ini.

Opel Blazer Sudah Gunakan Teknologi Injeksi dengan Hasilkan Performa Lebih Besar

Mesin bensin 2.200 cc Opel Blazer

Opel Blazer menggunakan mesin racikan pabrikan Holden, Australia yang terkenal tangguh.

Untuk pasar Indonesia mobil ini hadir dalam dua pilihan mesin, yaitu SOHC dan DOHC yang keduanya berkapasitas 2.200 cc.

Mesin 2.2 liter GM Family II Z22XE DOHC 4-silinder segaris 16 valve yang digunakan mampu memuntahkan tenaga sebesar 144 PS di 5.400 rpm dengan torsi puncak 205 Nm pada putaran 4.000 rpm.

Dilain sisi mesin 2.2 liter GM Family II C22NE SOHC 4-silinder segaris 12 valve dapat memeras tenaga 140 PS di 5.600 rpm serta torsi 195 Nm pada 3.400 rpm.

Bicara mengenai karakter yang dihasilkan masing-masing mesinnya, untuk di jalan menanjak mesin SOHC lebih bisa diandalkan.

Sedangkan mesin DOHC lebih cocok digunakan di jalan yang rata dengan trek panjang karena performa baru akan terasa pada putaran menengah ke atas.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Opel Blazer, SUV Tangguh Cuma Rp25 Jutaan!

Mesin bensin 2.400 cc Nissan Terrano

Menyoal Nissan Terrano, mobil ini hadir dengan pilihan mesin bensin 2.400 cc berkodekan Z24 4 silinder segaris SOHC karburator yang mana mampu memuntahkan tenaga 120 PS di 4.800 rpm dengan torsi puncak 185 Nm pada 2.800 rpm.

Tidak seperti Blazer yang sudah menggunakan sistem kombusi injeksi, Terrano masih mengandalkan sistem pengkabutan karburator.

Tak hanya itu, sistem pengapian Terrano lansiran 1995 hingga 1997 pun masih menggunakan platina, beda dengan 1997 ke atas yang sudah menggunakan CDI.

Kelebihan yang dimiliki mesin Terrano yakni lebih mudah dari segi perawatan karena minimnya elektornik dan sensor, serta terjangkau.

Namun untuk konsumsi BBM yang dihasilkan cenderung lebih boros ketimbang Opel Blazer yang sudah mengaplikasikan teknologi komputer pada mesinnya.

Nissan Terrano Punya Pilihan Penggerak 4x4

Nissan Terrano 4x4

Guna membuatnya berjalan, baik Blazer maupun Terrano hadir dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan.

Namun dari sisi sistem penggerak Nissan Terrano lebih unggul ketimbang pesaingnya tersebut.

Jika Blazer hanya tersedia penggerak 4x2, Terrano memiliki pilihan penggerak 4x4.

Adanya transfer case yang mampu diubah menjadi penggerak 4x4, membuat pengguna Terrano dengan mudah melewati jalan yang ekstrim dan berlumpur.

Hanya saja kini populasi Terrano 4x4 kini mulai jarang ditemui.

Hal itu dikarenakan unit Terrano 4x4 ini adalah pesanan khusus baik dari perusahaan tambang dan perkebunan, atau konsumen individu yang tinggal di Sumatera dan Kalimantan. 

Nissan Terrano Lebih Nyaman Ketimbang Opel Blazer

Bantingan Terrano lebih empuk

Sistem perdam kejutnya Nissan Terrano menggunakan Independent Double Wishbone Suspension di bagian depan dan Rigid Axle 5 Link Coil Springs di roda belakangnya.

Tak sedikit menyebutkan untuk suspensi yang digunakan memiliki menghasilkan bantingan yang empuk, sehingga mampu menyuguhkan kenyamanan berkendara sedara lebih maksimal.

Bicara Opel Blazer, suspensinya bagian depan menggunakan MacPherson struts independen baik di bagian depan dan belakangnya.

Kesimpulan

Setelah melakukan komparasi antara keduanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa Opel Blazer punya tenaga lebih besar ketimbang Nissan Terrano meski secara kubikasi lebih kecil.

Selain itu juga untuk jantung pacunya Opel Blazer sudah mengusung sistem kombusi injeksi, yang mana pemilik tidak perlu melakukan penyetelan baik itu jumlah bahan bakar maupun udara yang masuk ke ruang mesin.

Bicara mengenai sistem penggerak, Nissan Terrano lebih unggul lantaran hadir dengan pilihan 4x4 serta memiliki bantingan yang lebih empuk.

Baca juga: Tengok Kelebihan dan Kekurangan Nissan Terrano, SUV Macho dengan Harga Bekas Terjangkau!

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Enda

Reporter

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Suzuki Ertiga

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Opel Blazer dan Nissan Terrano merupakan dua Medium SUV yang meramaikan kancah otomotif Tanah Air di era 90-an. Pada tahun 1996, General Motors Buana Indonesia (GMBI) memperkenalkan Opel Blazer yang mana saat itu sekaligus merakit mobil ini di pabrik GMBI yang bermarkas di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Untuk diketahui dalam pengembangannya Opel Blazer melibatkan tiga negara sekaligus, diantaranya; Jerman sebagai negara asalnya, Australia selaku negara yang memproduksi mesin di dalam pabrik Ho
Kecelakaan maut akibat terobos pintu perlintasan kereta api terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di km 138+0, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Lumajang, Minggu (19/11/2023). Peristiwa yang terjadi pada pukul 19.53 WIB itu membuat seluruh penumpang mobil Isuzu Elf yang berjumlah 11 orang meninggal dunia, dan empat orang luka berat setelah tertabrak KA 266 Probowangi, jurusan Ketapang-Surabaya Gubeng. Akibat peristiwa kecelakaan tersebut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, menyatakan kepri
Wuling Binguo EV vs Neta V merupakan dua mobil listrik asal Negeri Tiongkok dengan menempati segmen yang sedikit berbeda. Seperti diketahui Binguo EV bermain di segmen hatchback berpenampilan klasik modern, sedangkan Neta V bergayakan crossover. Meski begitu keduanya disebut-sebut akan saling berhadapan karena memiliki harga serta spesifikasi yang bersaing. Walau baru diperkenalkan, prediksi harga Binguo EV akan berada di kisaran Rp300 juta hingga Rp400 juta. Sekedar informasi, untuk harga Neta
Xiaomi SU7 akhirnya resmi dirilis, inilah mobil listrik pertama buatan perusahaan teknologi asal China, Xiaomi. Xiaomi, perusahaan teknologi yang juga dikenal sebagai produsen smartphone dan perangkat elektronik lainnya, kini merambah manufaktur otomotif, dengan mempersiapkan mobil listrik pertamanya yaitu Xiaomi SU7. Kehadiran SU7 ini tentu saja akan menggoyahkan pasar mobil listrik, khususnya di Tiongkok, yang notabene kini semakin berkembang dan disesaki banyak pemain. Melansir Carnewschina,
Wuling Binguo EV sudah diluncurkan di Indonesia meskipun penamaannya sedikit berbeda dengan model yang dijual di China. Jika di negara asalnya mobil listrik ini diberi julukan Bingo, maka untuk pasar Indonesia, Wuling Motors menamainya Binguo, meski pembacaannya juga tetap Binggo. Nah menariknya lagi, kesuksesan Bingo di Tiongkok ternyata kembali diikuti kompetitornya, satu diantaranya Dongfeng yang di Indonesia juga dikenal dengan brand DFSK. Bertepatan dengan pameran Guangzhou Auto Show 2023 y

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil