Thailand Kurangi Subsidi Mobil Listrik Mulai 2024, Indonesia Masih Tunggu Kabar Pemerintah

Subsidi mobil listrik untuk tahun 2024 ternyata akan mulai dikurangi, selain itu bagi pemilik EV (Electric Vehicle), bakal dikenai tambahan biaya asuransi.

Tapi tenang, hal ini terjadi di Thailand karena pemerintah setempat rupanya membuat beberapa kebijakan baru terhadap subsidi mobil listrik.

Bagi yang hendak membeli mobil listrik baru, maka untuk yang produksi dan menggunakan VIN 2024, harganya akan sedikit lebih mahal.

Sementara bagi yang telah membeli EV, akan dikenakan biaya asuransi khusus tambahan untuk pertanggungan baterai kendaraan listrik tersebut.

Baca juga: Thailand Perpanjang Subsidi Mobil Listrik Sampai Rp44 juta, Indonesia Kapan?

Subsidi Mobil Listrik di Thailand Menurun

Mobil listrik di Thailand tetap dapat subsidi, namun nilainya menurun

Pemerintah di Negeri Gajah Putih itu rupanya baru saja menetapkan kebijakan subsidi EV 3.5 yang baru dan berlaku mulai tahun 2024.

Subsidi ini awalnya terbagi dalam dua kategori yang besarnya masing-masing 70.000 baht atau kira-kira Rp31,6 jutaan untuk mobil listrik dengan baterai berkapasitas 10-30 kWh, dan 150.000 baht (Rp67 jutaan) untuk EV dengan baterai berkapasitas lebih dari 30 kWh.

Kriteria penerima subsidi ini pun telah diubah yaitu sebagai berikut:

  • Mobil listrik dengan harga tidak lebih dari 2 juta baht (Rp90 juta) yang menggunakan baterai dengan kapasitas di bawah 50 kWh, akan mendapat subsidi antara 20.000-50.000 baht (Rp 9 juta - Rp22 jutaan).
  • Mobil listrik dengan harga tidak lebih dari 2 juta baht (Rp90 juta) tapi memakai baterai yang kapasitasnya lebih dari 50 kWh, maka masing-masing akan mendapat subsidi sebesar 50.000-100.000 baht (Rp22 juta - Rp45 jutaan).

Baca juga: Dapat Subsidi Tapi Mobil Listrik Masih Sepi Peminat, Ini Kata Gaikindo

Wajib Asuransi Baterai

Besarnya biaya penggantian asuransi ditentukan usia kendaraan

Selain subsidi mobil listrik yang diberikan jadi lebih kecil, para pengguna EV juga kini wajib memberi cakupan asuransi perluasan baru, yakni untuk asuransi baterai.

Namun perhitungan asuransi untuk baterai ini juga punya kalkulasi tersendiri.

Perusahaan asuransi hanya akan mengganti biaya kerusakan baterai hanya sesuai masa pakainya yang dihitung dari persentase harga baterai dari produsen mobil tersebut.

Berikut ini perhitungan asuransi baterai EV di Thailand:

  • Mobil listrik dengan usia kurang dari 1 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 100% biaya kerusakan baterai.
  • Mobil listrik dengan usia kurang dari 2 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 90% biaya kerusakan baterai.
  • Mobil listrik dengan usia kurang dari 3 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 80% biaya kerusakan baterai.
  • Mobil listrik dengan usia kurang dari 4 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 70% biaya kerusakan baterai.
  • Mobil listrik dengan usia kurang dari 5 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 60% biaya kerusakan baterai.
  • Mobil listrik dengan usia lebih dari 5 tahun, jika terjadi kerusakan maka pihak asuransi akan membayar 50% biaya kerusakan baterai.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik Mewah Koleksi Para Sultan, Mana yang Paling Mahal?

Ketika ada kerusakan baterai, nantinya baterai yang lama akan dijual pihak asuransi

Jika masih bingung, kira-kira kita berikan contoh kasus sebagai berikut:

Ketika Anda memiliki mobil listrik yang umurnya 1,5 tahun dari VIN yang dibuat produsen kendaraan tersebut kemudian mengalami kecelakaan di jalan.

Ternyata akibat insiden ini menyebabkan kerusakan pada bagian baterainya yang membutuhkan penggantian baterai barus senilai Rp100 juta.

Nantinya pihak asuransi akan mengganti 90% dari biaya penggantian baterai tersebut yakni sebesar Rp90 juta, sisanya 10% (Rp10 juta) harus dibayarkan oleh Anda sebagai pihak pemilik mobil tersebut.

Tapi dari perjanjian asuransi ini ada kausul tambahan, yaitu pihak perusahaan asuransi akan mengambil baterai yang sudah rusak tadi untuk dijual komponen-komponen yang masih bisa dipakai.

Namun nilai jual baterai bekas ini akan dibagi 10% kepada si pemilik mobil.

Misalnya setelah baterai bekas tersebut dijual ternyata laku Rp10 juta, maka 10% dari nilai jual itu yakni Rp4 juta, akan diberikan kepada Anda.

Baca juga: Gak Pakai Subsidi, Harga Wuling Air ev di China Bisa Turun Sampai Rp27 Juta

Subsidi EV di Indonesia

Hyundai Ioniq 5 dapat insentif PPN 10%

Lantas bagaimana dengan subsidi untuk kendaraan listrik yang ada di Indonesia?

Untuk kasus di dalam negeri, subsidi ini diberikan kepada produsen kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) yang menggunakan komponen lokal cukup tinggi.

"Jadi produsen akan mendaftarkan jenis kendaraan yang telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI).

Sayangnya, untuk produsen kendaraan listrik roda empat, baru ada Wuling dengan Air ev, dan Hyundai dengan Ioniq 5 yang memenuhi syarat tersebut.

Sementara untuk kendaraan listrik roda dua, ada Gesit, Volta, dan Selis.

Produsen yang memenuhi persyaratan ini diberi ganjaran insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen, sehingga konsumen hanya perlu membayar PPN 1% dari normalnya 11%.

Adapun untuk kendaraan bus listrik yang memenuhi syarat TKDN kurang dari 40%, diberi insentif PPN 5 persen.

Namun sayangnya, pemberian insentif PPN ini teralh berakhir per Desember 2023 sejak berlaku April 2023 lalu.

Apakah Indonesia akan bernasib seperti Thailand yang memangkas subisid kendaraan listrik?

Baca juga: Presiden Jokowi Revisi Syarat TKDN untuk Mobil Listrik, Produsen Baru Bisa Dapat Insentif 1%?

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Toyota Kijang Innova

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Selain kelebihan tentunya kelemahan Suzuki XL7 2023 juga layak untuk diperhitungkan terutama bagi Anda yang hendak membeli Low Sport Utility Vehicle (LSUV) tersebut. Kalau sedikit melihat kilas balik hadirnya XL7, LSUV 7-seater tangguh yang mengambil basis dari Suzuki Ertiga itu pertama kali dilahirkan di India pada Agustus 2019. XL7 merupakan versi crossover dari Suzuki Ertiga generasi kedua, namun di Negeri Bollywood tersebut, namanya Suzuki XL6, serta dijual melalui jaringan dealer ekslusif M
Kepolisian RI melakukan pemasangan scotlight atau stiker di lampu strobo dan rotator yang ada pada sejumlah armada patroli di seluruh Indonesia. Hal ini diketahui karena adanya kritikan dari seniman Sujiwo Tejo yang disampaikan langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan Release Akhir Tahun 2023 Polri. Baca juga: Kapolri Tak Ingin Petugas Pakai Lampu Strobo dan Sirine Saat Jalanan Sedang Padat Sejurus kemudian, dalam tayangan akun Instagram @herman_hadi_basuki, sang p
Biaya servis dan pajak tahunan Suzuki Grand Vitara Hybrid 2023 penting untuk diketahui ketika Anda hendak membeli mobil ini. Pasalnya, pada saat sudah memutuskan membeli sebuah kendaraan bermotor, maka si pemilik juga wajib mempertimbangkan mengenai biaya perawatan berkala, sekaligus biaya bayar pajak tahunan atau lima tahunan. "Selain menawarkan fitur-fitur yang canggih, salah satu keunggulan yang Grand Vitara tawarkan adalah biaya yang kompetitif baik dari biaya awal pembelian hingga biaya kep
Kabar menarik, harga BBM terbaru turun di awal tahun 2024, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di berbagai wilayah. Oia, penurunan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak ini terjadi khusus BBM non subsidi, yang juga dilakukan beberapa SPBU swasta. Harga BBM turun ini terlihat dari beberapa jenis bahan bakar, seperti yang dijual Pertamina baik bensin maupun diesel. Baca juga: Harga BBM Terbaru Desember 2023, Non Subsidi Semua Kompak Turun Lagi Untuk harga BBM Pertamina Pertamax denga
Artikel mengenai Toyota Kijang Innova dan Innova Venturer memang tak ada habis-habisnya dibahas dan disukai para pembaca Autofun. Terbukti di pekan terakhir menutup tahun 2023, Top 5 artikel diisi oleh informasi yang banyak berkaitan dengan Kijang Innova. Misalnya mengenai daftar varian Toyota Kijang Innova generasi pertama dan kedua, sampai bagaimana konsumsi BBM antara Toyota Innova Venturer diesel dan bensin. Meski begitu, selain Innova, artikel yang membahas mengenai Nissan Livina kembaran M

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Honda

Honda Civic

Rp 533,00 - 586,90 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda 5

Rp 329,80 - 399,80 Juta

Lihat Mobil