Mobil Honda Beat 1990, mungkin tidak banyak yang pernah dengar sepak terjangnya, mengingat nama Honda Beat lebih tenar di Indonesia dalam wujud sepeda motor otomatis (skutik).
Padahal Honda Beat yang satu ini jauh berbeda dibanding motor matik yang sempat heboh karena kasus rangka eSAF tersebut.
Karena mobil Honda Beat bukan produksi dari PT Astra Honda Motor (AHM) di Indonesia, melainkan langsung dari prinsipal Honda di Jepang.
Penasaran seperti apa Honda Beat berwujud mobil ini? Yuk kita ulas secara lengkap.
Baca juga: Dua Model Mobil Listrik Honda Mulai Diproduksi pada 2026, Indonesia Kebagian?
Sebelum mengulas mengenai spesifikasi teknisnya secara mendetil, ternyata secara penamaan produk antara mobil Honda Beat dan motor Honda Beat sudah punya perbedaan.
Bisa dilihat berdasarkan brosur resminya, untuk versi mobil, merek dagang produk yang satu ini bertuliskan "BEAT", sementara versi motor yang diproduksi AHM tulisannya, "BeAT".
Kemudian kalau ditarik historisnya juga cukup berbeda, lantaran BEAT pada mobil masuk kategori Kei Car alias ketagorisasi mobil-mobil kecil di bawah 1.000 cc untuk pasar Jepang.
Sementara BeAT merupakan singkatan dari Be Automatic yang digaungkan AHM lantaran saat itu motor bertransmisi otomatis masih belum populer dan BeAT adalah motor matic pertama AHM.
Awal kemunculan keduanya pun berbeda, yakni untuk BEAT merupakan versi dari mobil Honda yang diproduksi pada Mei 1991 hingga Februari 1996, serta dijual secara ekslusif cuma di Jepang melalui dealer Honda Primo.
Adapun untuk BeAT mulai diproduksi oleh AHM sejak 2008 dan belum berhenti hingga saat ini, bahkan pada Juni 2024 juga baru saja diluncurkan dengan beberapa perubahan desain.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Honda BR-V Gen 1, Harga Bekasnya Rp150 Jutaan!
Mobil Honda Beat 1990 merupakan hasil desain tim engineering Honda yang berkolaborasi dengan pihak Pininfarina serta mendapat persetujuan oleh Soichiro Honda sebelum pendiri perusahaan berlogo H tegak itu meninggal dunia.
Walau rentang produksinya cukup singkat, tapi Honda sudah berhasil memproduksi sekitar 33.600 unit Beat serta melahirkan beberapa varian.
Dikutip dari Wikipedia, setidaknya ada tiga varian Honda Beat berwujud roadster dua pintu 2-seater ini, yaitu Version F, Version C, dan Version Z.
Kala itu, Beat bersaing cukup ketat dengan beberapa Kei Car Sport lainnya yang juga hadir di era 1990-an, antara lain Suzuki Cappuccino, Mazda Autozam AZ-1, hingga Daihatsu Copen.
Lantas gimana dengan Honda BeAT? Walau di Indonesia baru populer tahun 2000-an, ternyata sejarah motor matic berlambang sayap mengepak itu sudah terjadi beberapa dekade sebelumnya.
Beat versi motor sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1983 dengan nama Beat FC50 yang juga peredarannya cuma terjadi di Negeri Matahari Terbit.
Kala itu Beat generasi pertama ini disukai oleh para komuter untuk beraktifitas harian seperti ke pasar, atau para karyawan pabrik.
Honda Beat FC50 punya desain bagian depannya mirip kepala bebek dengan garis desain kotak-kotak mirip kubus.
Sementara radiatornya ditempatkan di bagian fairing depan yang terlihat seperti paruh bebek.
Ukuran deknya termasuk besar dengan kursi dan body ramping, dan semakin ke belakang, porsi desainnya mengecil.
Baca juga: Harga Bekas Honda Freed Cuma Rp 100 Jutaan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Beli
Beat dikategorikan Kei Car memang karena hanya dibekali mesin dengan kapasitas silinder yang mungil.
Tercatat roadster ini diperkuat mesin bensin 656 cc 3 silinder dengan empat katup per silinder namun tanpa tambahan turbo.
Cikal bakal roadster Honda S660 itu diklaim sanggup memproduksi daya puncak 64 PS di 8.100 rpm dengan torsi maksimum ada di 60 Nm pada 7.000 rpm.
Menggunakan teknologi Multipoint Injection dan MTREC (Multi Throttle Responsive Engine Control), serta padanan transmisi manual 5 percepatan, mobil ini juga akabarnya mampu melesat hingga 135 km/jam.
Beat merupakan mobil Honda yang sudah terpasang electronically limited top speed, dan juga disc brake untuk keempat rodanya.
Lalu gimana dengan versi sepeda motornya? Untuk Beat jadl generasi pertama dipasang mesin 2 -tak silinder tunggal berkapasitas 48 cc.
Mesin ini kabarnya mampu menghasilkan tenaga hingga 7,2 PS pada 5.500 rpm.
Beat FC50 juga menjadi sepeda motor pertama Honda yang menggunakan radiator untuk sistem pendingin mesin dan teknologi V-TACS sebagai katup buka tutup pada knalpotnya.
Sementara itu untuk Honda BeAT versi Indonesia sejak awal kemunculannya dibekali mesin bensin 108 cc SOHC.
Namun pada generasi pertama yang diproduksi periode 2008 hingga 2012, motor Honda BeAT masih menggunakan sistem pembakaran model karburator dan menghasilkan tenaga sebesar 8,22 PS dengan torsi puncak 8,3 Nm.
Baru setelah tahun 2012, AHM mulai menjual BeAT dengan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI) yang diklaim bisa menekan konsumsi bahan bakar hingga 30 persen dibanding BeAT generasi sebelumnya.
Mulai 2014, AHM memperkenalkan BeAT generasi ketiga yang mengalami perubahan desain sekaligus mendapat teknologi baru berupa ACG Starter yang membuat suara kasar saat menghidupkan mesin menjadi lebih halus.
Kemudian tersemat juga teknologi Idling Stop System (ISS) yang memungkinkan mesin mati secara otomatis ketika pengemudi menarik tuas rem lebih dari 3 detik.
Dengan fitur ini, konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit 9 persen bahan bakar dengan catatan konsumsi BBM mencapai 63 km per liter.
Lanjut ke generasi keempatnya yang mulai dipasarkan tahun 2016, AHM juga pertama kali memperkenalkan Honda BeAT Street yang memiliki tampilan dari varian motor BeAT lainnya.
Nah mulai tahun 2020, barulah AHM mengenalkan teknologi rangka eSAF, selain itu mulai terpasang juga mesin baru berkapasitas 109,5 cc.
Rangka eSAF membuat bobot versi terbaru jadi lebih ringan 4 kg. Lalu rangka tersebut menjadikan Beat semakin lincah dan stabil saat diajak bermanuver.
Sementara mesin barunya sanggup mengeluarkan performa hingga 9 PS pada 7.500 rpm dan torsi puncak 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Perbandingan Spesifikasi | |||
---|---|---|---|
Mobil Honda Beat | Honda Beat FC50 | Honda BeAT eSaf | |
Tipe mesin | E07A MTREC | 2-Tak V-TACS Liquid Cooled | SOHC air cooled |
Kapasitas silinder | 656 cc | 48 cc | 109.5 cc |
Jumlah silinder | 3 | 1 | 1 |
Daya maksimum | 64 PS @7.000 rpm | 7,2 PS | 9 PS @7.500 rpm |
Torsi maksimum | 60 Nm @7.000 rpm | 9,3 Nm @5.500 rpm | |
Transmisi | Manual 5-percepatan | Otomatis | Otomatis CVT |
Baca juga: Honda Freed Generasi Ketiga Meluncur Juni 2024
Kalau kita membahas mengenai Beat, ternyata memang bukan sekedar motor Honda berangka eSAF, namun ada sejarah panjang di baliknya.
Nama Beat sudah dipakai pabrikan otomotif Jepang ini terhitung sejak 1983 melalui sebuah motor transmisi matik single seater.
Kemudian muncul lagi mobil Honda Beat di tahun 1990-an yang berjenis Kei Car roadster 2-seater dengan mesin 656 cc non turbo tapi sudah pakai disc brake pada keempat rodanya.
Lantas yang kita kenal sekarang adalah skutik Honda BeAT yang merajai pangsa pasar motor tanpa gigi di Tanah Air.
Baik mobil Honda Beat maupun versi motornya adalah dua produk unggulan dari Honda yang memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat pada zamannya masing-masing.
Kedua kendaraan ini memperkuat dominasi Honda di pasar otomotif Jepang dan Indonesia dengan reputasi yang solid dalam hal kualitas, performa, dan inovasi.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}