Skandal uji keselamatan Toyota yang kembali mencuat, kali ini terdampak pada tujuh model sekaligus bahkan terhadap model yang sudah tidak lagi diproduksi. Salah satu yang disebutkan terdampak adalah Toyota Yaris Cross. Apakah itu termasuk Yaris Cross yang ada di Indonesia?
Sebagaimana pengumuman resmi Toyota Motor Corporation, raksasa otomotif di Jepang itu diduga melakukan metode pengujian fitur keselamatan yang berbeda dari standar yang telah ditentukan oleh otoritas setempat di Negeri Sakura tersebut.
Kasus ini terungkap ketika Toyota mendapatkan perintah untuk menganalisis ulang hasil uji sertifikasi untuk sejumlah modelnya berdasarkan instruksi dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang pada 26 Januari 2024.
Dijelaskan oleh Shinji Miyamoto, Customer First Promotion Group Chief Officer Toyota, kesimpulan dari temuan ini adalah Toyota dinilai mengajukan data sertifikasi yang tidak sesuai dengan nilai seharusnya karena melebihi, serta produsen dinilai melakukan uji tabakan terhadap poin yang sebenarnya tidak ada di nilai uji sertifikasi.
Pada temuan tersebut setidaknya menimpa tujuh model Toyota yang sudah diproduksi, termasuk yang telah dihentikan produksinya. Model-model itu adalah Toyota Crown, Isis, Corolla, Yaris Cross, Sienta, hingga Lexus RX.
Atas laporan ini, Chaiman Toyota, Akio Toyoda pun langsung memberikan pernyataan terbukanya kepada semua pihak, terutama para pemilik kendaraan Toyota.
"Sebagai penanggung jawab Grup Toyota, saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan kami, dan seluruh pemangku kepentingan atas masalah ini, termasuk kepada pihak Hino, Daihatsu, dan Toyota Industries Corporation. Saya benar-benar minta maaf," tegas Toyoda.
Baca juga: Toyota dan Daihatsu Masih Jadi Merek Mobil Terlaris di Indonesia Meski Diterpa Skandal
Meskipun masuk dalam daftar model yang terlibat skandal uji keselamatan Toyota, namun Yaris Cross yang ada di Jepang jauh berbeda dengan model di Indonesia.
Toyota Yaris Cross versi Indonesia sendiri sudah diumumkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) sejak Mei 2023.
Bukan cuma untuk apsar domestik, Yaris Cross produksi pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang itu, juga dikonsumsi pasar negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Kalau dilihat secara fisik, antara model Yaris Cross versi Indonesia dan ASEAN memang cukup banyak perbedaan dibanding yang dipasarkan di Jepang maupun Eropa.
Fasad depan misalnya, untuk yang global pakai gril dan airdam dengan ukuran lebih kecil.
Begitupun bentuk lampu utamanya dan foglamp yang dipasang tegak pada sisi kiri dan kanan bemper.
Siluet tubuhnya memang mirip termasuk model bodycladding dan wheelarch yang masih serupa. Tapi dibagian belakang tampak juga banyak perbedaan antara versi Indonesia dan global.
Seperti dari desain lampu stop yang dibuat terpisah sementara versi global seakan menyatu.
Lantas desain bemper belakang dan rear diffuser juga tampak tak sama.
Diferensiasi fisik juga bukan cuma terlihat pada sisi eksterior, kabin antara versi Indonesia vs global pun rupanya tak sama.
Antara lain dari desain lingkar kemudi yang di versi Indonesia mirip kepunyaan Toyota Veloz sementara versi globalnya malah mirip Toyota Raize.
Tak cuma itu, layout dasbor dan desain motif pelapis jok antara keduanya juga sama sekali berbeda.
Baca juga: Diterpa Skandal, Penjualan Daihatsu Indonesia Tetap Naik 12,5 Persen
Disebutkan oleh Anton, Yaris Cross yang dijual di Indonesia menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture).
Sedangkan yang ada di Eropa maupun Jepang berplatform TNGA (Toyota New Global Architecture) tepatnya TNGA-B.
Platform tersebut memberikan mobil sebuah kekakuan bodi yang esensial, pusat gravitasi rendah, dan sasis yang seimbang guna memastikan pengendalian yang gesit, lincah, dan mantap, serta kenyamanan berkendara yang luar biasa.
Untuk versi Eropa disebut-sebut merupakan kawin silang antara Toyota RAV4 generasi terbaru dengan C-HR, namun pakai pletform yang juga dipakai pada Yaris generasi anyar.
Ukuran tubuhnya pun ternyata ada perbedaan, versi global punya panjang 4.180 mm, lebar 1.765 mm, tinggi 1.560 mm, serta jarak rumbu roda 2.560 mm.
Sedangkan untuk model Indonesia lebih panjang 130 mm, lebih lebar 5 mm, lebih tinggi 55 mm, dan wheelbase juga lebih panjang 60 mm.
Perbandingan Dimensi Toyota Yaris Cross 2023 | ||
---|---|---|
Versi Global | Versi Indonesia | |
Panjang | 4.180 mm | 4.310 mm |
Lebar | 1.765 mm | 1.770 mm |
Tinggi | 1.560 mm | 1.615 mm |
Jarak sumbu roda | 2.560 mm | 2.650 mm |
Baca juga: Yuk Pahami Perbedaan Toyota Yaris Cross 2023 Versi Mesin Bensin dan Hybrid
Terakhir kita bandingkan dari segi spesifikasi teknis, walau versi global juga pakai mesin 1.500 cc, tetapi ternyata ada perbedaan sangat besar dengan versi Indonesia.
Mengingat mesin yang digunakan adalah 1.5L 3 silinder dengan teknologi Hybrid Dynamic Force yang pakai sistem Atkinson cycle.
Sementara untuk versi Indonesia mesinnya 2NR-VE berkapasitas 1.496 cc 4 silinder segaris 16 valve DOHC Dual VVT-i serta ada varian mesin berkode 2NR-VEX dengan kapasitas 1.496 cc 4 silinder segaris 16 valve DOHC Dual VVT-i dengan teknologi Toyota Hybrid System.
Untuk versi global, mesin hybrid Yaris Cross sanggup meletupkan tenaga 92 PS dengan torsi 120 Nm, sementara motor listriknya menyumbangkan daya 80 PS dengan torsi 141 Nm.
Kemudian mobil ini juga sudah dipadankan dengan sistem penggerak roda yang cerdas, AWD-i.
Adapun mesin Yaris Cross versi Indonesia yang tipe gasoline punya tenaga sebesar 106 PS dan torsi 138 Nm.
Dan varian hybrid berdaya 91 PS dengan torsi 121 Nm ditambahn tenaga dari motor listrik sebesar 80 PS dengan torsi 141 Nm. Sayangnya semua varian ini tidak ada yang menggunakan sistem AWD-i.
Perlu diketahui juga, mesin 1.5L 2NR-VEX dengan teknologi hybrid dan baterai Lithium-ion, baru pertama kali diperkenalkan Toyota pada Yaris Cross versi Indonesia.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}