Setiap kali melakukan pergantian pelumas, diwajibkan mengetahui berapa kapasitas oli mesin Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Di Indonesia, Rush dan Terios saat ini berada sampai dengan generasi kedua, keduanya mencuat setelah kemunculannya pertama kali pada 2006.
Mobil keluarga jenis LSUV 7-seater ini masih dijual hingga sekarang.
Untuk generasi pertamanya dengan sebutan Rush/Terios konde dijual hingga 2016, sedangkan generasi keduanya meluncur pertama kali pada 2017.
Pada generasi keduanya, secara penampilan mobil ini berubah total dibandingkan model sebelumnya termasuk juga penggunaan fitur serta jantung pacu.
Bicara generasi pertamanya, Rush-Terios dibekali mesin 3SZ-VE DOHC berkapasitas 1.495 cc VVT-i Electronic Fuel Injection (EFI) 4-silinder segaris.
Tenaga yang dihasilkan sebesar 109 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal di angka 145 Nm pada putaran 4.400 rpm.
Kemudian pada generasi keduanya, mobil ini dipersenjatai mesin 2NR-VE berkapasitas 1.496 cc 4-silinder segaris, 16 Valves, DOHC, dengan teknologi Dual VVT-i.
Performa yang dihasilkan jantung pacunya tersebut sanggup memeras tenaga hingga 104 PS di 6.000 rpm serta torsi maksimal 136 Nm pada putaran 4.200 rpm.
Nah bagi kalian yang belum mengetahui berapa besaran oli mesin Toyota Rush dan Daihatsu Terios, simak ulasan berikut.
Baca juga: Toyota Rush GR Sport Improvement 2024 Resmi Meluncur, Ini Daftar Harganya
Seperti yang disebutkan sebelumnya baik Rush maupun Terios menggunakan mesin yang sama persis, untuk generasi pertama maupun kedua.
Di generasi pertamanya, dengan mesin berkodekan 3SZ-VE setiap kali melakukan pergantian oli mesin memerlukan 3 liter.
Beda halnya apabila penggantian oli dibarengi dengan filter oli, maka oli yang dibutuhkan sebanyak 3,3 liter.
Selanjutnya untuk mesin 2NR-VE kapasitas oli yang dibutuhkan untuk mesin tersebut sebanyak 3,3 liter, dan 3,5 liter ketika melakukan pergantian berikut filter olinya.
Fungsi dari oli mesin sendiri bertugas melindungi komponen mesin yang saling bergesekan saat mesin tersebut bekerja, supaya tidak cepat aus, tahan lama, dan tidak turun performanya.
Kondisi saling bergesekan antar komponen mesin tidak dapat dihindarkan sehingga oli mesin memegang peran sangat krusial untuk melindunginya.
Kemudian sembari melumasi komponen mesin, oli juga bekerja membawa kotoran yang larut dari dalam mesin menuju filter oli untuk disaring.
Kotoran tidak dapat dihindarkan karena adanya serpihan logam hasil gesekan antar komponen mesin ditambah debu yang masuk lewat celah seal atau terbawa ke ruang bakar melalui filter udara.
Kemudian fungsi lain dari oli mesin adalah membantu menjaga suhu dari setiap komponen di ruang mesin itu tetap ideal.
Karena pada saat mesin bekerja, gesekan antar komponen di ruang mesin pasti menimbulkan panas yang cukup tinggi.
Hawa panas inilah yang kemudian diteruskan oleh oli ke dinding blok mesin dan selanjutnya turut dilepaskan keluar.
Oh iya, oli mesin juga memiliki formula yang mencegah timbulnya karat pada komponen dalam mesin supaya tetap sehat.
Sehingga usia komponen mesin akan semakin panjang dan tahan lama karena kondisinya selalu prima.
Informasi tambahan, untuk penggantian oli mesin sebaiknya dilakukan setiap kali pemakaian 5.000 km atau 6 bulan sekali.
Untuk spesifikasi oli mesin yang digunakan Rush-Terios gen 1 dan gen 2 yakni standar API SL/SN dan ILSAC dengan kekentalan SAE 5W-30 dan 10W-40.
Rush-Terios baik generasi pertama maupun keduanya ditawarkan dengan dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan torque converter.
Transmisi jenis matic konvensional yang digunakan umumnya menggunakan oli ATF yang berjenis T-IV atau bisa memakai DEXRON III.
Bicara mengenai kapasitas oli yang dibutuhkan setiap kali melakukan pergantian, tipe ATF ini membutuhkan oli sekitar 4,9 liter.
Sedangkan untuk transmisi manualnya membutuhkan sebanyak 3 liter dengan spesifikasi oli yang digunakan yakni SAE 80W-90 GL4.
Sebagai catatan, untuk penggantian oli transmisi dilakukan setiap pemakaian 40.000 km.
Baca juga: Jangan Sampai Salah Isi, Segini Kapasitas Oli Mesin Toyota Avanza Hingga Innova
Untuk menggerakan mobil, Rush-Terios mengandalkan sistem penggerak roda belakang atau yang disebut dengan Rear-Wheel Drive (RWD).
Penggerak roda belakang sendiri membutuhkan benda yang dinamakan gardan/differential.
Gardan atau differential sendiri membutuhkan pelumas yang berfungsi untuk melindungi gear agar terhindar dari keausan.
Seperti oli transmisi, oli gardan wajib dilakukan penggantian setiap pemakaian 40.000 km.
Untuk Rush-Terios sendiri membutuhkan oli gardan sebanyak sebanyak 3 liter setiap kali melakukan penggantian, dengan menggunakan spesifikasi oli yang sama seperti transmisi.
Jangan sampai telat mengganti oli gardan, lantaran penggantian yang telat dapat menimbulkan getaran dan suara mendengung.
Suara dengungan yang terdengar keras saat melaju kencang juga ciri dari oli gardan diharuskan untuk segera melakukan penggantian.
Apabila sudah timbul suara dengungan, sebaiknya gunakan oli dengan tekstur yang lebih kental.
Seperti Avanza-Xenia, Rush-Terios ditopang menggunakan sasis berjeniskan unibody.
Penggunaan platform model semi monokok pada mobil ini ditujukan supaya mobil tetap tangguh di berbagai jenis jalan di Tanah Air namun irit bahan bakar lantaran bobot yang lebih ringan dibandingkan sasis ladder frame.
Mobil yang handal digunakan untuk off road ringan ini memiliki ground clearance cukup tinggi mencapai 200 mm.
Dengan ketangguhan yang dimiliki tak heran apabila mobil ini mayoritas disukai masyarakat daerah yang tinggal, atau sering melewati jalan menanjak dan menurun dengan kontur berbatu.
Bukan cuma itu, mesin 3SZ pada generasi pertama dan 2NR di generas keduanya memiliki durabilitas yang tinggi dan cukup irit dari segi penggunaan bahan bakar.
Rush-Terios merupakan salah satu LSUV 7-seater yang cukup irit dari segi penggunaan bahan baka.
Rata-rata konsumsi BBM untuk penggunaan dalam kotanya keduanya sanggup menempuh jarak hingga 11-13 km/liter.
Berbeda ketika melakukan perjalanan ke luar kota yang notabene sering dipacu dalam kecepatan konstan, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 14-15 km/liter.
Hal lainnya yang membuat Rush-Terios gen 1 dan gen 2 disukai masyarakat Tanah Air lantaran spare part yang terjangkau serta perawatan mudah.
Sebagai contoh untuk kopling set-nya tidak lebih dari Rp1 juta dan sangat mudah dijumpai di seluruh penjuru.
Mengenai perawatannya mobil terbilang sangat mudah. Dimana pemilik cukup melakukan tune up, penggantian pelumas, filter udara dan pengecekan lainnya secara berkala.
Berbeda dengan model-model sebelumnya, kini Rush-Terios memiliki fitur keselamatan yang terbilang canggih dan lengkap.
Seperti diketahui kedua mobil ini berhasil tersematkan fitur keselamatan berupa 6 airbag, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), Emergency Stop Signal (ESS), Front Seat Safety Belt with Pretension & Force Limiter serta sensor parkir di depan dan belakang.
Bukan cuma itu saja, mobil ini mendapatkan seatbelt warnilng lamp & buzzer, Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA), serta Eco Idle yang dapat mengurangi konsumsi pemakaian bahan bakar sekaligus menurunkan emisi gas buang.
Untuk fitur keamanan, memperoleh key free entry yang memudahkan pengguna ketika ingin membuka atau mengunci mobil, serta alarm system.
Baca juga: 5 Alasan Toyota Rush Gen 1 Layak Diburu Kondisi Bekasnya, SUV Tahun Muda Mulai Rp90 Jutaan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}